5. bunda mama

12 7 12
                                    

" TADAIMAAA!"

"salam yang bener jangan pakai bahasanya nobita, ayo ulangi"

"iya ndoro"

"assalamualaikum janu gans pulang"

"waalaikumsalam iya anak bunda yang item"

"astaghfirullah"

Begitulah sambutan hangat dari sang bunda. Janu menghampiri bunda lalu meraih tangannya. Sambil salim ia bergumam "adek sama ayah kemana bun? kok tumben sepi? biasanya kan adu argumen"

Adu argumen yang di maksud Janu adalah ribut masalah sepele. Gamau kalah pendapat pokoknya.

"ayah diruang kerja, adek kamu lagi di kamar. Kemana aja kok baru pulang?" tanya bunda janu sambil melepas tas anaknya.

Sambil melepas kaus kaki ia bercerita, "tadi janu khilaf nyulik anak orang bun"

"heh anak siapa yang kamu culik"

"mei bun mei, meina itulo anaknya tante ratna. tadi gatau kenapa janu lagi pengen keliling. berhubung mei tadi bareng janu, yasudah janu ajak saja sekalian biar ada temennya"

"udah izin belum? kasihan ibunya nanti nyariin, udah sana mandi baumu udah kaya knalpot. oiya, habis mandi kamu telepon tante ratna ya, minta maaf sudah nyulik anaknya" , bunda menepuk pundak anaknya lalu pergi sambil mengibaskan tangan didepan hidungnya. Pura-pura mengusir bau apek Janu.

Janu hanya nyengir sambil berjalan gontai menuju kamarnya. Meletakkan tas sambil membuka baju seragam adalah kebiasaan Janu -yang aneh-. Bukanya menurut dengan apa yang dikatakan sang bunda, ia malah mengambil hpnya.

Tangannya bergerak lincah memainkan aplikasi game online. Matanya yang fokus pada game, jadi tak melihat langkahnya.

Duk!

"ADOH!"

Alhasil jari kelingking kakinya tersandung pinggiran lemari. Menaruh kembali hpnya, ia lantas melorot ke lantai sambil mengusap sesekali memijat kelingkingnya.

"baru aja mau gak nurut sama bunda, ada aja 'kejutannya'. ck, mandi aja kalo gitu daripada nanti ada 'kejutan' lainya" gerutunya sambil mengambil handuk dan melesat ke kamar mandi.

·
·
·

"assalamualaikum"

Tak ada sahutan, Mei pun langsung menuju kamar mandi untuk mencuci kaki. Melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mencari keberadaan sang mama.

Namun, nihil. Ibunya tidak sedang berada di dapur. Saat akan menuju kamar, langkahnya terhenti. Ia melihat sedikit cahaya keluar dari dalam kamar ibunya. Ia pun mendekati kamar mamanya tersebut.

Tok tok tok!

"ma?" panggil Mei yang tak kunjung mendengar suara sang ibu.

"mama?"  Mei pun berjalan memasuki lamar ibunya.

berantakan sekali , innernya saat melihat kamar sang ibu terdapat beberapa berkas yang tergeletak sembarangan. Sedangkan ibunya, berjongkok di depan lemari yang terbuka lebar.

"ma? ngapain?" sambil menepuk bahu sang ibu.

"eh loh baru pulang, kemana aja kamu itu. mama khawatir sama kamu Mei"

Ratna selalu begitu jika menyangkut tentang anaknya. Khawatir terus. Mengabaikan kekacauan kamarnya, ibu satu anak itu menggiring anaknya keluar menuju ruang tamu.

Sambil duduk berdampingan mereka bercerita bagaimana harinya kali ini. Mei yang bercerita tentang ia berkeliling dengan Janu, dan sang ibu hanya tertawa mendengarnya.

Sedangkan Ratna menceritakan apa yang terjadi hingga berkas-berkas itu berantakan.

Hangat, melingkupi satu sama lain. Namun tetap ada yang kurang.







.
.
.
.
.
.



- to be continue -
niatnya bikin short chap, eh keterusan yaudahlah :v
vomment juseyo❤

My Bestfriend My Boy-friend Too || ft. Kim JonginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang