17. Heartbeat

9.1K 1.3K 236
                                    




"Mau mampir dulu gak?"

Haruto mengangguk, "mau dong!" Jawabnya, kemudian turun dari mobil.

"Tumben banget main terus kesini." Ucap Junkyu, duduk disebelah Haruto setelah mengganti bajunya dan bersih-bersih.

"Emangnya kenapa? Gak boleh, ya?" Tanya Haruto sambil menaruh kepalanya dipundak Junkyu.

"Boleh, aku seneng malah. Coba kalau dulu, kamu—"

Haruto mengangkat kepalanya kemudian menatap Junkyu, "kamu kan udah janji gak bakal ungkit-ungkit yang dulu lagi." Ucapnya sambil memajukan bibirnya.

Junkyu terkekeh, kembali membawa kepala Haruto bersandar dipundaknya. "Iya, iya.. maaf."

"Jangan gitu lagi, ya?"

Junkyu mengangguk, "iya, gak gitu lagi." Balasnya.

Haruto melingkarkan tangannya dipinggang si cowok manis itu, "sayaaaaang." Ucapnya sambil ngegerakin kepalanya ke kanan dan ke kiri dipundak Junkyu.

"Diem, geliiiii."

"Bilang aja suka," balas Haruto.

"Diem ah, aku laper mau makan." Ucap Junkyu, sambil berusaha ngelepas tangan Haruto dari pinggangnya.

"Cium dulu, nanti aku lepas."

Junkyu menggeleng, "gamau cium, lepasin akuuuu!"

"Gamau tapi kok mukanya merah?" Tanya Haruto sambil menaik-turunkan alisnya.

"Harutooooo!!!!!"










Setelah menghabiskan makan, mereka berdua memutuskan untuk menonton tv.

Semenjak mereka berdua baikan, Haruto jadi lebih suka skinship. Junkyu gak permasalahin itu sih, selagi Haruto gak kelewatan.

Kayak sekarang, Haruto tiduran di paha Junkyu sambil mainin tangan si cowok manis itu.

"Ini aku kalau kayak gini, paha kamu sakit gak?" Tanya Haruto setelah ngerubah posisi kepalanya.

Junkyu menggeleng, "engga kok, gak sakit." Jawabnya.

Haruto mengangguk, kemudian menggigit kecil jari telunjuk Junkyu dengan gemas.

"Ih, jorooook!!" Protes Junkyu.

Haruto terkekeh, "gemes tauuuu."

"Gemes apaan? Jorok gitu."

"Ini gemes, mau aku makan." Jawab Haruto sambil menggigit jari telunjuk Junkyu sekali lagi.

Junkyu langsung narik tangannya, "jorooook." Ucapnya sambil mencubit kedua pipi Haruto.

"Aduh sakit, Kyu."

Junkyu menjulurkan lidahnya, "gantian dong, masa kamu doang yang boleh cubit-cubit pipi aku."

"Ya kamu kan gemes makanya aku cubit." Jawab Haruto sambil memegangi kedua tangan Junkyu yang ada dipipinya.

"Emang kamu gak gemes? Ini gemeees." Balas Junkyu sambil kembali mencubiti kedua pipi Haruto.

"Engga, aku mah gak gemes. Cuma kamu yang gemes, pokoknya satu dunia ini cuma kamu yang paling gemes."

Ngedenger itu, pipi Junkyu langsung merah. Dia malu banget, "ih licin banget mulutnya kalau ngomong." Ucap Junkyu sambil beberapa kali memukul pelan bibir Haruto.










"Haru.."

"Hm?"

Aduh, pusing banget Junkyu kalau ngedenger Haruto ngedehem gitu.

"Haruuu.."

"Hm?"

Junkyu bener-bener gak kuat, "jangan ngedehem gitu ih, kalau aku panggil tuh yang bener nyautnya." Protes Junkyu sambil ngegoyangin badan Haruto.

Haruto terkekeh kemudian membuka matanya, "iya.. kenapa, Kyu? Hm?"

Junkyu memajukan bibirnya, "tuh, malah ngedehem lagi." Protesnya.

Haruto kembali tertawa kemudian menarik Junkyu mendekat, "kenapa manggil?"

"Pulang, udah malem."

Haruto menggeleng, menarik Junkyu masuk kedalam dekapannya. "Gamau ah, aku mau nginap aja."

"Nginap dimana?"

"Ya, disini." Jawab Haruto, kembali memejamkan matanya.

"Ih, emang aku ngebolehin?"

"Boleh atau engga, pokoknya aku mau nginap." Ucap Haruto, sambil mengeratkan pelukannya.

Junkyu mendengus pelan, "yaudah boleh."

"Aku udah tau kalau kamu bakal ngebolehin." Balas Haruto dengan sedikit kekehan diakhir ucapannya.

"Kenapa gitu?" Tanya Junkyu.

Haruto membuka mata, "karena kamu sayang sama aku." Jawabnya.

Ya Tuhan, Junkyu malu banget kalau Haruto sampai dengar suara detak jantungnya sekarang.

Junkyu langsung nyembunyiin wajahnya kedada Haruto, gak lama dia kembali menatap Haruto dengan senyum jail. "Cie Haruuuu deg-degan kenceng banget, cieeee."

Padahal sendirinya juga gitu😁

"Diem deh, lama-lama aku cium juga nih."

[✔️] BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang