di Lapangan

1.1K 139 12
                                    

"Aqeelaaaa" teriak Rassya didepan rumah Aqeela.

"Rassya? Ngapain sih tu anak teriak teriak, kaya bocah ngampirin temennya main. Tekan bel kan bisa" kesal Aqeela.

"Biar bi Nina bukain ya non" kata bi Nina berjalan kearah pintu depan.

"Eh bi, biar aku aja, sekalian mau berangkat juga"

"Kasian den Rassya nya non, suruh duduk di ruang tamu aja"

"Nggak papa lah bi, bibi mendingan lanjutin pekerjaan bibi daripada ngurusin Rassya"

"Iya non" Bi Nina melanjutkan pekerjaannya.

Setelah menghabiskan air putihnya, Aqeela memakai kaos kaki putih dan sepatunya .

"Aqeelaaa... QEELL" teriak Aqeela.

"SABAR SYAAA" Setelah Aqeela selesai memakai sepatunya, ia mengambil ranselnya dan pergi menemui Rassya.

"Lo yah, pagi pagi dah bikin brisik aja! Pencet be kan bisa!" tajam Aqeela.

"Bosen, sekali kali gue teriak"

"Ihh"

"Yaudah yuk"

"Hem" Aqeela dan Rassya berjalan menuju motor Rassya.

"Helm gue mana"

"Nih" Rassya memberikan helm yang dibawanya dari rumah.

"Tunggu" kata Aqeela mencegat dirinya menaiki motor.

"Apalagi" tanya Rassya yang sudah duduk di motornya.

"Lo dah sarapan belum?" tanya Aqeela.

Rassya kaget mendengar pertanyaan Aqeela.

"Cie cieee perhatian ehem ehem"

"Nggak usah gr! Gue tuh nggak mau, nanti kalo lo belum sarapan, lo minta temenin gue ke kantin kaya kemaren" jelas Aqeela.

"Trus lo mau?"

"Nggak lah ih"

"Trus apa hubungannya, kalo gue belum sarapan sama gue minta lo nemenin kekantin? Gue juga bisa kali kekantin sama yang lain"

"Hh"

"Ooo gue paham gue paham. Jadi, nanti kalo gue belum sarapan terus gue minta lo nemenin kekantin, terus lo nggak mau, lo takut gue marah sama lo gitu gara gara lo nggak mau nemenin gue ke kantin gitu?"

Aqeela mengerutkan keningnya.

"Yakan yakan cieee, jadi pada intinya lo takut gue marah sama lo yaa cie cieee" goda Rassya mencolek dagu Aqeela.

"Dih, apaansi lo, nggak usah gr! Udah ah ayo berangkat, nanti telat" kata Aqeela memakai helmnya mengalihkan pembicaraan dan menaiki motor Rassya.

"Cie cieeee"

"Sya udah ayo!"

"Iya iya nyonya" kata Rassya sembari menyalakan motornya.

"Ih"

Motor Rassya pergi dari halaman rumah Aqeela dengan tujuan menuju parkiran SMA Nusa Bangsa.

***

"Pagiii" sapa Aqeela ketika memasuki kelas dan pastinya sama Rassya.

"Nahkan kan kan kan, udah gue ramal, pesti ni berdua berangkat bareng" kata Gema.

"Ramal ramal, lu kira Dilan apa maen ramal ramal begituan"

"Eits jangan salah gue tuh adeknya Dilan ya mon maap" kata Gema bangga.

"Dih halu haluu" sorak Saski dan Ratu.

FOREVER [syaqeel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang