Aqeela

4.3K 259 3
                                    

Dug

Sebuah bola basket mengenai lengan Aqeela.

Aqeela sontak melihat siapa pelaku yang melemparkan bola basket itu ke arahnya.

"Rassyaaa!" teriak Aqeela membuat semua siswa yang ada di lapangan basket melihat ke arahnya.

"Eh, kena lo. Sorry ya qeel" kata Rassya sembari mengambil bola basket didekat kaki Aqeela.

"Sory sory, enak banget lo tinggal minta maaf gitu, sakit tau! " kesal Aqeela.

"Yaudah, lo mau gue ngapain biar lo maafin gue"

"Udahlah qeel" kata Sandy menenangkan.

"Mau gue pijitin? Mana sinih tangan lo" kata Rassya menyodorkan telapak tangannya.

"Sya! Ngapain sih lu lama amat" teriak Kiesha lalu menghampiri Rassya bersama Rey.

Rassya menunjuk Aqeela dengan isyarat mata dan alisnya.

"Mana sini, lengan lo" tagih Rassya.

"Ha"

"Tuhkan qeel, elo sih" kata Saski.

"Nggak" jawab Aqeela.

"Ya terus lo maunya apa"

"Udah, gue maafin lo. Gue lagi males berdebat"

"Gajelas lu, Aqeela Aza Calista" kata Rassya lalu pergi kembali ke tengah lapangan.

"Lo nggak papa?" tanya Rey ke Aqeela sembari memegang lengannya.

"Nggak papa bang"

Rey tersenyum.

"Aku? Nggak ditanyain?" pancing Sandy.

"Kamu kan nggak kenapa napa kan"

"Ehm iya"

"Woi! Ayok lanjut!" teriak Emil dari tengah lapangan.

"Iya iyaa" jawab Rey dan Kiesha.

"Yuk ca" ajak Rey. Kiesha mengangguk.

"Sas" panggil Kiesha lalu mengedipkan sebelah matanya ke Saski dan berlalu pergi.

"Diihhh" guduk Saski.

"Yaudah yuk ah ke kelas, disini panas" ajak Ratu.

"Yuk lah"

Aqeela, Saski, Sandy, dan Ratu pun kembali ke kelas, meninggalkan cowok-cowok yang sedang latihan basket.

***

Rassya, Rey, Kiesha dan yang lainnya memasuki kelas dengan badan yang dipenuhi keringat.

"Eh, Rey dah masuk, gue samperin dulu ya" kata Sandy lalu pergi menghampiri meja Rey dengan membawa sebotol air mineral di tangannya.

"Sas" panggil Kiesha dari meja sebrang.

"Apa"

"Sini, gue capek banget sumpah"

"Lebay lu"

"Sini ah"

"Hhh iya iya" Saski pun beranjak dari kursinya dan pergi ke meja sebrang, duduk di sebelah Kiesha.

"Mau kemana lo?!" tajam Aqeela yang melihat Ratu beranjak dari kursinya.

"Gue mau ke Emil lah, wle" Ratu pun pergi meninggalkan Aqeela sendirian di meja nya.

"Gini ya nasib nggak punya cowok tu" kata Aqeela.

Bruk

Tiba-tiba seseorang duduk di sebelah Aqeela. Ia pun melihat kursi sampingnya.

FOREVER [syaqeel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang