Mah, Aku Kangen

1.5K 173 3
                                    

Pagi hari, Aqeela sudah siap berangkat sekolah dan berjalan menuju meja makan.

"Pagi sayang" sapa papah Aqeela di meja makan.

"Pagi pah. Papah pulang jam berapa tadi malem?" Aqeela duduk di kursi meja makan.

"Tadi jam satu"

"Ooo"

"Papah berangkat siang lagi?" tanya Aqeela.

"Emm nggak sayang. Papah nanti ada tugas keluar kota" kata om Dimas hati-hati.

"Keluar kota pah?" om Dimas mengangguk.

"Berapa hari?"

"Cuma tiga hari kok. Kamu dirumah sendiri lagi nggak papa?" tanya om Dimas.

"Nggak papa pah, lagian kan semenjak mamah pergi aku udah biasa sendiri" kata Aqeela tersenyum menutupi rasa sedihnya.

Om Dimas tersenyum dan mengusap kepala anak tunggaknya itu.

"Yaudah, kamu cepetan sarapannya nanti papah anterin ke sekolah" kata om Dimas.

"Bener pah?"

"Iya sayang"

"Yey"

Aqeela pun buru-buru mengambil sarapannya dan memakannya.

***

-skip istirahat sekolah

"Eh gais, Ale mana dah dari tadi kok gue nggak liat batang hidung nya samsek" tanya Ratu.

"Lagi sakit" jawab Rassya.

"Kok lo tau? Hayyo loo"

"Di wa sama dia" jawab Rassya malas.
"Hahaha pujaan hatinya ya pasti dikasih tau lah, biar dapet perhatian Hahaha" tawa Saski.

"Hahaha bagus deh dia sakit, muak gue liat muka nya" kata Sandy.

"Hahaha"

"Aqeela mana?" tanya Rassya.

"Eetdah kita lagi mbahas ale ale lo nyariin nya Aqeela, emang ya kalo udah cinta begitu" kata Emil.

"Hmm"

"Aqeela mana?" tanya Rassya lagi.

"Nggak tau tadi bilangnya mau ke toilet, coba lo cari di toilet" jawab Ratu.

"Massa Rassya lo suruh masuk toilet cewek tu" kata Sandy.

"Ya nggak gitu maksud gue jubaedaah"

"Hahaha"

"Yaudah, gue cari Aqeela dulu ya" pamit Rassya lalu berdiri dan berjalan keluar kelas.

"Iyya"

"Eh, gais gue tuh kasian tau sama Rassya, gara-gara Aqeela benci sama om Arry, cinta nya jadi nggak terbalaskan" kata Saski.

"Iya. Tapi mau gimana lagi, emang sakit kehilangan mamah tuh" kata Sandy.

"Iya"

"Lo bilangin gih ke Aqeela  suruh jangan nahan perasaannya cuma karena rasa bencinya doang" kata Ratu ke Rey.

"Lha kok gua"

"Lha, lu kan abangnya"

"Ya tapi nggak gitu juga kali, nggak semua masalah punya adek tuh abangnya harus ikut campur, lagian kan gue juga bukan abang kandungnya Aqeela" kata Rey bijak.

"Iyya sih"

"Cup cup cup, bijak kali lah anakku yang satu ini" kata Kiesha sambil mengelus-elus kepala Rey.

FOREVER [syaqeel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang