Khawatir

1.9K 191 3
                                    

Lll ini hari Rabu, hari yang biasa saja bagi seorang Aqeela Aza Calista.

"Pah, aku berangkat ya" pamit Aqeela menyalimi tangan papahnya.

"Iya, hati-hati ya"

"Iya pah"

Aqeela keluar rumahnya, membuka kunci mobil Brio putihnya.

Tintin

"Bi, Aqeela berangkat bi" pamit Aqeela ke bi Nina yang sedang menyirami tanaman.

"Iya non" kata bi Nina.

Aqeela pun menjalankan mobilnya keluar pagar rumahnya menuju sekolah.

***

DidDid

Aqeela berjalan menuju kelas setelah mengunci mobilnya.

"Pagi!" kata seseorang yang tiba-tiba merangkul kan tangannya di pundak Aqeela.

Aqeela melihat ke arah orang itu.

"Rassya! Apaansi lepasin" brontaj Aqeela berusaha melepaskan rangkulan tangan itu dari pundaknya.

"Udah nggak papa, biar keliatan serasi gitu" kata Rassya mengedip-edipkan satu matanya.

"Dih, apaansi, nggak mau. Lepasin nggak" kesal Aqeela yang masih berusaha melepaskan rangkulan itu.

"H-haaaii" sapa Sandy yang datang bersama Rey.

"Haai" kata Rassya mempererat rangkulannya.

"Ekhemmm! Cie yang makin hari makin lengket" goda Sandy.

"Hehe, iya nih. Otw otw" kata Rassya menaik turunkan alisnya.

"Hahaha otw apaan" tawa Sandy.

"Otw jadian" kata Rassya pede.

"Dih, apaansi lu. Pede!" kesal Aqeela.

"Hahahaha" tawa Rey dan Sandy.

"Gue do'ain secepetnya ya hahaha" tawa Rey.

Mereka ber empat berjalan bersamaan menuju kelas mereka.

***

"Oke anak-anak ibu akhiri pelajaran kita hari ini, Wassalamu'alaikum wr wb" salam bu Alya mengakhiri pelajaran.

"Wa'alaikumsalan wr wb" jawab seisi kelas.

Bu Alya pun meninggalkan kelas 11 IPA 3.

"Gaiss kantin yuk, laper gue" ajak Gema.

"Gaasss"

Para cowok-cowok pun bersamaan berjalan menuju kantin.

"Gais, nggak usah ke kantin dulu ya, gue lagi kere" kata Ratu.

"Hahaha iya, gue juga nggak laper" kata Aqeela.

"Nah siip"

"Gais, ada berita apa nii" kata Saski yang baru gabung.

Teet Teet Teet

Bel istirahat baru berbunyi, tetapi siswa-siswi sudah banyak yang keluar kelas.

"Nggak ada si gue nggak ada berita apa apa" kata Ratu.

"Ada gais!" kata Sandy mengagetkan.

"Apa?" kata yang lain antusias.

"Rassya sama Aqeela bentar lagi jadiaannn!! Hwaa" teriak Sandy, untung saja di kelas hanya ada mereka berempat dan beberapa siswa lainnya.

"Heh! Ngomong apa lu" marah Aqeela dan langsung menutup mulut Sandy rapat-rapat.

FOREVER [syaqeel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang