Jalan

1.2K 171 9
                                    

Drrrrt Drrrrt Drrrrt

Suara ponsel Aqeela berdering, ia langsung mengangkat telepon yang diterima nya, ternyata dari Rassya.

Halo kenapa si

Gue udah didepan rumah lo, kata Rassya diseberang sana.

Aqeela melotot kan matanya, dan langsung mengintip lewat jendela kamarnya, benar saja sudah ada Rassya dan motor merahnya disana.

Rassya melambai ke arah Aqeela, Aqeela buru buru menutup gorden kamarnya.

I-iya iya gue turun sekarang

Gue nggak disuruh masuk nih? goda Rassya.

Nggak usah, gue turun sekarang

Ooyaudah, sampe ketemu dibawah

Iya

Sambungan telepon terputus.

Aqeela langsung mengambil tas nya dan berkaca didepan cermin.

"Udah cantik kan gue, udah kan, udah udah" katanya sembari merapihkan rambutnya.

Aqeela pun langsung turun ke bawah menemui Rassya.

"Lha, tu anak ngapain duduk di ruang tamu" kaget Aqeela yang melihat Rassya sedang menunggunya di ruang tamu.

Aqeela buru-buru turun dari tangga dan menuju ruang tamu.

"Heh, lo ngapain masuk. Kan tadi gue bilang nggak usah masuk"  kesal Aqeela.

"Lah elo lama, yaudah gue masuk" jawab Rassya santai.

"Ish"

"Yaudah yuk ah berangkat" kata Aqeela.

"Yuk"

"Bii bibii aku berangkat ya bi" pamit Aqeela dengan sedikit berteriak supaya bi Nina bisa mendengar suaranya.

"Iya noon, selamat bersenang-senang semoga pulang pulang jadian ya non" kata bi Nina yang berlari ke ruang tamu.

"Bibi apaansi"

"Bagus bi" kata Rassya senang.

Bi Nina mengedipkan satu matanya.

"Semua orang aja lo tularin sya. Udh ah cepetan" kesal Aqeela dan berjalan keluar rumah.

"Bi, aku pergi dulu ya bi" pamit Rassya.

"Iya den" kata bi Nina.

Rassya pun keluar rumah menyusul Aqeela.

"Pede banget lo udah maen pake helm aja" kata Rassya yang melihat Aqeela sudah memakai helm yang dibawanya.

"Lama lo. Udah ah ayo"

"Iya iya sabaar" kata Rassya sambil memakai helm nya.

Rassya pun menaiki motornya begitu juga Aqeela.

"Pegangan" titah Rassya.

"Pegangan sama lo? Dih ogah"

"Pegangan"

"Nggak maau"

"Yaudah kalo lo nggak mau pegangan, ni motor nggak akan jalan" kata Rassya sambil menepuk-nepuk tangki motor nya.

"Yaudah kalo nggak jadi, gue masuk" ancam Aqeela yang bersiap siap turun.

"Kalo lo masuk yaudah gue ikut masuk, nggak ada orang kan dirumah lo?" kata Rassya sebelum Aqeela sempat turun dari motor.

"Ngadi ngadi lo"

"Yaudah, makannya  pegangan".

Aqeela menarik napasnya dalam dalam dan mengeluarkannya.

FOREVER [syaqeel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang