Eight

455 74 22
                                    

Apa yang paling sulit untuk dilupakan? Seseorang. Apa jawaban kalian sama? Terkadang ada hal yang tidak bisa dilupakan ketika kau merasakan emosi yang sudah jauh dari batas.

Kau pasti mengingat hal yang paling menyakitkan dan kau juga pasti mengingat hal yang paling bahagia,paling mengharukan dan berbagai perasaan yang berlebihan.

Saat kau mengalami hal yang paling bahagia apa kau akan memikirkan hal yang akan terjadi nanti? Pasti tidak. Tidak ada yang dapat merubah takdir kita. Pilihan ada ditangan kita. Kita dapat memilih namun bila takdir,hanya yang 'Diatas' yang bisa menentukannya.

Waktu dahulu setiap moment bersama Sana merupakan hal yang paling bahagia bagi Dahyun dan begitu juga sebaliknya. Saat bersama nya hanya rasa bahagia yang meluap luap membuat mereka seakan melupakan bahwa mereka tidak sendiri.

Tidak ada yang tahu bahwa ternyata setiap hubungan cinta pasti ada akhirnya. Ketika kau mencintai seorang yang berbeda beberapa tahun dengan dirinya lalu orang yang dicintainya meninggal. Tidak ada yang tahu. Ketika hubungan kaka-beradik terlanjur. Hubungan mereka diakhiri oleh keputusan keluarga.

Semuanya sama,ada akhirnya. Kembali... itu merupakan hal yang sulit untuk didapat. Kau tidak bisa kembali ke waktu yang paling bahagia dan kau juga tidak bisa kembali dengan hubungan yang sama. Itu sulit.

Pasti ada sesuatu rasa yang tertahan yang meminta untuk keluar. Rasa yang mencoba merasakan kata KEMBALI.

Kembali bukanlah suatu hal yang mustahil atau tidak mungkin didapat. Ini semuanya hanya masalah seberapa beraninya kita. Ada beberapa pikiran yang membuat nyali keberanian seseorang ciut. Dan itu karena pikiran mereka yang 'Overthinking'

Sebaiknya hilangkan sifat overthinking kalian kepada siapa saja sebelum mengetahui kebenaran. Karena apapun yang kalian rasakan bahkan kalian lihat didepan mata belum tentu benar.

"Dahyun! Tunggu sebentar" teriakan dari belakang sana membuat Dahyun mempercepat jalannya.

"Tunggu Dahyun!" Sekali lagi teriakan itu menelisik indera pendengaran Dahyun. Tidak ada kata menyerah bagi Sana untuk mendapatkan sesuatu kembali.

Sana lantas mempercepat langkahnya kemudian meraih tangan kecil itu.

"Ada apa?" Tangan lantas di hempas membuat kedua tautan tangan itu terlepas. "Kau mau kemana?". "Bukan urusanmu!" Mata ditatap malas kemudian kembali melangkah.

"Tentu saja urusanku! Semua hal yang berkaitan denganmu adalah urusanku." Langkah itu kembali terhenti. "Kau tau? Aku tak peduli" Dahyun kembali melangkah keluar meninggalkan Sana dengan ekspresi wajah yang bingung.

'Semalam padahal baik baik saja'

'Tunggu dulu, apa dia akan pergi menemui Hanbin? Shit ! Aku harus mengikutinya.'

Hati terasa sesak bibir terasa keluh,baru saja pujaan hatinya meninggalkannya 1 kunci mobilnya kemudian pergi meninggalkan kediaman besar itu.

Beruntung hati Sana tertaut pada Dahyhun. Itu memudahkannya untuk mencari sang pencuri hati. Follow your heart .
Itu lah yang Sana lakukan.

*

Sebuah kafe kecil yang berada dipusat kota Seoul dengan tampilan yang sederhana tapi terkesan megah. Disitulah Sana berada.

Ia mengikuti kata hatinya untuk mencari Dahyun dan tibalah ia disini.

Seperti yang orang katakan, jauh dimata dekat dihati. Sana tidak akan menampik fakta itu. Buktinya sang hati yang dicari berada didepannya bersama seorang yang tidak dikenalnya.

Bukan Hanbin maupun siapa pun yang ia kenal tetapi rasanya familar. Ia seperti pernah melihat itu disuatu tempat tetapi ia lupa.

Sana memasuki kafe itu. Dahyun tidak menyadari keberadaan Sana,wajar saja karena Sana memang benar benar tidak ingin menunjukkan dirinya. Ia ingin melihat apa yang dilakukan mereka.

Hati sedikit tergores kala melihat tawa lebar yang pernah dilihatnya dahulu. Tawa dimana selalu ditunjukkan Dahyun...dahulu. sekarang Sana melihatnya lagi tapi bukan kepada dirinya ditujukkan.

Ingin rasanya ia langsung menghampiri mereka kemudian membawa Dahyun lari dari sana,tetapi ia harus belajar untuk menahan diri dan belajar bahwa jika kita mencintai seseorang,kita harus senang melihat mereka bahagia bukan? Meski bukan dirinya yang menyebabkan rasa itu.

Mereka benar benar terlihat sangat dekat sampai sampai Sana sedikit mencurigai jika ada suatu hubungan diantara mereka tapi bukan hanya sekedar teman.

Sana memesan minuman secangkir susu manis vanila dan sepiring roti yang dibakar sedemikian rupa. Sana tidak menyukainya namun ia menyukai suasana saat memakan dan meminum itu. Rasa manis dan panas secara bersamaan bagaikan kenangan indah yang perlahan dibakar namun tetap tersisa.

Cara Dahyun menatapnya.... sangat berbeda.

Sana mengetahuinya.

Meski hati sakit namun diri masih ingin melihat. Ia tidak ingin terjadi sesuatu pada Dahyun. Ia tidak ingin kehilangan untuk kedua kalinya.

Ditengah tengah percakapan mereka,Sana melihat orang itu menerima panggilan kemudian pergi dari sana.

Ingin dirinya menyapa tapi Ia harus berpikir lebih dewasa dalam bertindak dan melakukan sesuatu. Tidak menunggu waktu yang lama orang itu kembali sembari menunjukan senyumnya itu. Ingin sekali Sana membawa Dahyun menjauh dari sana.

Beberapa jam sudah berlalu dan terlihat Dahyun dan orang itu sepertinya ingin beranjak dari tempat itu.

Sana sigap membuntuti mereka dengan mobilnya dari belakang. Nafas dibuang tenang kala menyadari bahwa Ternyata orang itu mengantar Dahyun pulang.

'Syukurlah'

Senyum tercipta dibibirnya. Melihat gadisnya pulang dengan selamat.

'Apa yang kupikirkan'

Dahyun ! Apa kau ingin ke taman yang baru dibuka itu bersamaku?

Read.

Sana sangat bahagia melihat pesannya yang langsung dibaca oleh Dahyun.

Tidak. Aku belum menyelesaikan tugasku

Read.

Sana sebenarnya tidak ingin mengganggu Dahyun tetapi rasanya ia ingin melihat pencuri hatinya walau hanya sekali untuk hari ini. HARI INI.

Sehari tanpa Dahyun? Apa kau gila?!

Bukannya kau sudah pulang dari tadi? Kenapa tugasmu belum selesai:(

Read.

Bukan urusanmu !

Ugh balasan itu cukup menyakitkan tetapi biarlah seperti itu. Meski keinginannya untuk melihat Dahyun tidak terwujud tapi mengingat kejadian semalam aja sudah cukup baginya.

Sana lantas membalikkan setirnya untuk menempuh perjalanannya kerumahnya dengan satu pikiran yang dari tadi mengusiknya.

'Siapa orang itu?'













Bersambung....

Queen; silence in the dark[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang