Sekarang gua udah hampir mau ujian kenaikan kelas. Tiap malem gua belajar bareng kakak. Kadang kakak selalu ngirim-ngirim soal ke whatsapp gua dan gua disuruh kerjain soal-soalnya. Dan malemnya sepulang kak Alin kerja, dia bakal cek jawaban gua dan dia bahas. Dan cara itu ampuh banget buat gua. kenapa ga dari dulu aja begini ya..
"Ini lo masih salah Alan... ini tuh pelajaran SD subhannallah. Kalo misalnya ada tambah-tambahan, kali-kalian sama bagi-bagian. Yang duluan yang mana?"
"Em.... kali-kalian..?" Jawab gua ragu. Kak Alin mijit-mijit pangkal hidungnya dan menatap gua agak... kesal?
"Nih ya Alan. Yang paling pertama itu, bagi-bagian. Yang kedua itu kali-kalian. Yang ketiga itu bebas, mau tambah-tambahan dulu apa kurang-kurangan," gua mengangguk-anggukan kepala.
"Nih di soal yang ini kan ada pengurangan sama bagi-bagian. Yang duluan dijumlah yang mana?" Kak Alin menunjuk soal yang dia maksud.
"Bagi-bagian," jawab gua dengan yakin.
"Goodddd," kak Alin mengacungkan ibu jarinya tepat di depan muka gua.
"Yaudah nih, perbaikin dulu yang gua bulet-buletin. Gua mau ke dapur dulu," kak Alin pergi dari ruang tamu.
Galama, kak Alin dateng lagi bawa minuman sama cemilan.
"Nih, biar semangat belajarnya," kak Alin bawa minuman coklat dingin kesukaan gua. Gua dengan cepat langsung meminum coklat dingin itu.
"Ahh... makasi kak. Enak," gua mengacungkan ibu jari ke kak Alin.
"Sama-sama. Udah selesai belom?"
"Belom kak, gua bingung sama caranya."
"Sini," kak Alin mengambil alih pensil yang ada di tangan gua, terus dia mulai ngejelasin panjang lebar sampe gua bisa.
—————————————————————————–—
Kringggg.
Gua mematikan alarm yang ada di meja belajar gua. gua langsung bangun dan segera mengambil wudhu untuk melaksanakan shalat tahajud.
Setelah sholat gua menghampiri kamar kakak dan membuka pintu kamarnya pelan-pelan. Dan benar, kakak nya masih saja belajar. Gua berjalan ke arah dapur dan membuat matcha dan coklat dingin untuk kak Alin dan juga untuk diri gua sendiri biar semangat belajarnya. Gua kan adik yang baik HAHAAHA.
Sekarang gua punya kebiasaan untuk bangun jam 3 terus sholat tahajud. Abis itu gua belajar sampe shubuh abis shubuh-an, gua joging bareng kakak, terus berangkat ke sekolah bareng deh.
"Kak," gua menaruh segelas matcha di meja belajar kakak.
"Makasih yaa," kak Alin meminum matchanya.
"Lu mau belajar juga?" Tanya kak Alin. Gua menganggukkan kepala.
"Yaudah, belajar yang rajin ya," kak Alin mengusap-ngusap kepala gua.
"One hug, please."
"Ogah," kak Alin langsung kembali fokus dengan bukunya.
"Biar semangat, ayolahhhh," gua memohon pada kak Alin. Kak Alin langsung berdiri dan merentangkan tangannya menghadap gua. Gua dengan semangat langsung memeluk kak Alin erat.
"Dasar bayi gede," kak Alin menepuk-nepuk punggung gua.
—————————————————————————–—
"Wih, Alan udah ada kemajuan nih," Aldo memberikan kertas ulangan gua yang tertera nilai 90 di kertasnya.
"Iyalahhh, gua gituloh," gua menepuk-nepuk dada dengan bangga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alin & Alan (selesai)
Teen Fictionkisah tentang kakak beradik yang memiliki kepribadian yang sangat berbeda. tapi itu yang membuat mereka menjadi melengkapi satu sama lain. kalo penasaran, lanjut baca aja. siapa tau jadi suka hehe. thankyou, happy reading !