bagian tiga

512 71 51
                                    

Jam 06.30

"Kak" panggil Renjun.

"Apa?"

"Kemarin gue liat lu pulang sama kak Dery"

"Terus?"

"Gue juga ngeliat lu blush gara gara kak Dery HAHAHAHA" ucap Renjun sambil tertawa.

"Apaan sih lu, ngapain liat liat?!" Ucap Dejun, ia malu.

"Udah lah bang, gue adek lu ga akan gue kasih tau ke yang lain soal kejadian semalem" Ucap Renjun.

"Iye. Oh ya, lu udah tau kalo-"

"Kalo kita bakalan nginep di rumah temen mama? Iya tau"

"Tau dari mana?"

"Dari mama, sama Haechan" Renjun dekat dengan Haechan, tapi mereka beda kelas.

"Kok gue baru tau lu deket sama Haechan?"

"Lu mah, makanya jangan sama kak Dery mulu"

"Apaan dah, gue kenal dia aja baru dua hari yang lalu"

Ngomong ngomong, Dejun dan Renjun hari ini tidak menggunakan kendaraan ke sekolah, karena mereka pulang bersama Hendery dan Haechan nanti.
-

"Nanti gue ke kelas lu ya" ucap Dejun.

"Iya kak" Jawab Renjun lalu pergi ke kelasnya.

Dejun pergi ke kelasnya dan duduk di bangkunya. Haechan menghampirinya, "Jun"

"Apa?"

"Jadi kan nanti? Asik gue ada temen main" ucap Haechan bersemangat.

"Lu sama adek gue se frekuensi sih kayaknya"

"Asli gasabar gue, sebulan lumayan kan. Lu gapernah nginep di rumah gue"

"Gue sebenernya males anjir, tapi demi emak gue"

"Iye dah iye"

-

"Dejun mana?" Tanya Hendery.

"Masih dikelas, dia piket dulu katanya" Jawab Haechan.

"Masih lama? Renjun mana?" Tanya Hendery lagi.

"Bentar lagi, Renjun sama Dejun bang"

Sekitar 5 menit, akhirnya Dejun dan Renjun datang.

"Kak, Chan, maaf nunggu" ucap Dejun, Renjun mengikuti dari belakang.

"Gapapa, udah ayo" ajak Hendery.

Mereka berjalan menuju mobil, posisi awal itu Haechan duduk sebelah Hendery, Dejun Renjun di kursi belakang. Tapi Haechan ingin duduk sebelah Renjun, jadi sekarang Dejun duduk sebelah Hendery.

"Chan jangan ganggu gue napa! Ntar kalah nih" ucap Renjun. Sekarang ia dengan Haechan sedang bermain game.

"Biarin, biar lu kalah" ucap Haechan yang sedang menganggu Renjun. Ia menggoyangkan bahu Renjun kuat.

"TUH KAN LU MAH"

"HAHAHAHA"

Sedangkan kedua abang nya di kursi depan hanya menggelengkan kepala.

Sepuluh menit kemudian, Dejun merasa sangat sepi, lalu ia melihat ke kursi belakang tempat dimana Haechan dan Renjun, ternyata mereka tidur.

Dejun kembali menghadap depan. Tangannya terasa dingin ntah mengapa. Hendery langsung memberhentikan mobilnya.

"Dejun"

Yang dipanggil agak sedikit terkejut, "kenapa kak?"

"Sini tangannya"

my everything ; henxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang