3 Macam-Jenis Cerita Alur Cerita dalam Kesusasteraan Indonesia
1. Alur Maju atau Progresif
Jenis alur ini adalah jenis alur yang lazim ditemui dalam sebuah cerita. Dalam alur ini, cerita diawali dengan pengenalan awal yang pengenalan dari toko beserta wataknya, pengenalan latar tempat, waktu, dan peristiwa, serta latar suasana yang bergerak di bangun dalam suatu cerita.
Setelah semua itu muncul, permasalahan pun tiba-tiba muncul dalam sebuah cerita. Masalah atau konflik tersebut mengatasi masalah dengan pertikaian dua tokoh di dalam cerita atau bertanya di dalam suatu cerita. Masalah yang muncul itu pun berkembang dan semakin rumit. Tahap merumitnya suatu permasalahan dalam tahap tahap tahap peningkatan atau klimaks.
Setelah konflik kian merumit atau klimaks, tokoh pun pelahan-lahan bangkit dan menemukan solusi atas konflik yang dia hadapi. Ditemukannya solusi atas kesalahan yang menampilkan tokoh biasa disebut sebagai antiklimaks. Setelah solusi ditemukan, masalah atau konflik akhirnya terselesaikan, dan cerita pun telah sampai di tahapan penyelesaian. Jika ke dalam bentuk pola, maka pola alur pada alur maju atau progersif akan berbentuk seperti di bawah ini:
Tahapan Pengenalan → Tahapan Kemunculan Konflik → Tahapan Konflik Memuncak → Tahapan Konflik Menurun → Tahapan Penyelesaian
2. Alur Mundur atau Regresi
Alur ini adalah kebalikan dari alur maju. Di dalam alur ini, cerita justru diawali oleh tahapan penyelesaian yang kemudian terus mundur ke tahapan antiklimaks, klimaks, kemunculan konflik, dan berakhir ke tahap pengenalan. Cerita yang menggunakan alur ini biasanya berisi cerita kilas balik seorang tokoh dalam menjalani kehidupannya.
Dari pemaparan di atas, bisa dikatakan bahwa alur cerita memiliki tiga jenis, yakni alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Masing-masing dari ketiganya menampilkan pola alur yang khas seperti yang sudah tersedia di atas. Adapun pembahasan jenis-jenis alur cerita dalam kesusasteraan Indonesia dicukupkan sampai di sini. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan para pembaca sekalian di ranah kesusasteraan maupun bahasa Indonesia.
3. Alur Campuran atau Maju-Mundur
Adalah suatu jenis alur yang ceritanya dimulai dari tahap klimaks. Pada alur ini, tahap klimaks yang telah dipaparkan di awal cerita kemudian dimundurkan ke tahap pengenalan masalah. Hal itu bertujuan agar pembaca atau penonton bisa tahu asal mula dari adanya konflik di cerita tersebut. Agar lebih memahami lagi permasalahan atau klimaks tersebut, alur cerita pada jenis alur ini dimundurkan kembali ke tahap pengenalan. Setelah itu, baru dinaikkan ke tahap antiklimaks dan berakhir di tahap penyelesaian.