Dialog terbagi menjadi dua macam, yaitu: dialog aksi dan dialog tag.
Dialog tag adalah frase yang mengikuti dialog, yang menginformasikan identitas si pengucap dialog. Dialog tag biasanya ditandai dengan kata "ujar", "ucap", "kata", dsb.
MACAM MACAM DIALOG TAG:
•>Netral:
ujar, ucap, kata, cetus, tutur, ungkap, tandas, tanya, sapa, panggil, pungkas, tegas, ajak, pinta.•>Netral sebagai respons:
sahut, jawab, balas, terang, jelas, sela, tukas, potong•>Ada emosi:
sindir, ejek, hina, cela, kelakar, canda•>Emosi bernada tinggi:
teriak, jerit, raung, seru, sergah, murka•>Emosi bernada rendah:
bisik, gumam, lirihDialog aksi adalah dialog yang dilanjutkan dengan narasi berupa aksi. Dialog aksi dimanapun tempatnya selalu menggunakan titik dan kapital.
Perbedaan antara kedua dialog adalah :
1. Jika dialog tag selalu koma dan non kapital walaupun tanda bacanya seru atau tanya, yang dikuti kata yang termasuk dialog tag.
2. Dialog aksi selalu titik dan diawali kapital walaupun tanda bacanya tanda seru atau tanda tanya, dan diikuti oleh aksi si tokoh.
Ada 9 penulisan dialog tag yang benar:
1. Dialog menggunakan koma sebelum petik di akhir
Contoh salah:
- “Nara, aku cinta kamu,” Kata Kevin lirih.
- “Malam ini kamu tampan”, kata Nara tersenyum manis.Contoh benar:
- “Gio, Rara cinta sama Gio,” kata Saura dengan lirih.
- “Lo cantik banget,” kata Gio.Lihat bedanya
- Di contoh yang salah, terdapat huruf kapital setelah koma dan tanpa petik. Sedangkan yang benarnya adalah menggunakan huruf kecil setelah koma dan tanda petik. (Bukan Kata, tapi kata).
- Di contoh yang salah dua, terdapat tanda kota setelah tanda petik. Dan seharusnya, tanda koma dulu baru tanda petik.2. Dialog menggunakan koma sebelum petik di awal.
Contoh salah:
- Salwa berkata. “Dia sangat tinggi!”
- Visesa berujar, “kamu hebat banget!”Contoh benar:
- Lym berkata, “Serius Delko penakut?”
- Lula berujar, “Jangan kayak gitu, aku nggak suka.”Lihat bedanya
- Di contoh yang salah, setelah ‘berkata’ terdapat titik. Dan seharusnya adalah tanda koma, bukan titik.
- Di contoh dua yang salah adalah setelah koma terdapat *huruf kecil* setelah *tanda petik* dan seharusnya setelah *tanda petik* adalah *huruf kapital.* Kecuali dalam lanjutan sebuah dialogContoh: Dara berkata, “Lo cinta gak sih sama Saura?!” mata gadis itu berkaca-kaca, “kalau nggak cinta mending tinggalin! Dia sahabat gue, dan gue nggak bisa lihat dia sakit!”
Nah kalau seperti itu, setelah tanda petik menggunakan *huruf kecil* lalu dilanjuti dengan koma, dan setelah tanda petiknya terdapat huruf kecil juga.
3. Dialog menggunakan titik, sebelum petik berakhir
Contoh salah:
- “Ternyata kamu tidak jauh beda dengan Stella.” matanya menatap Karin dengan tajam.
- ”Gio beruntung banget dapetin Saura.” virgo menatap keduanya lamat-lamat.Contoh benar:
- “Ternyata kamu tidak jauh beda dengan Stella.” Matanya menatap Karin dengan tajam.
- “Gio beruntung banget dapetin Saura.” Virgo menatap keduanya lamat-lamat.Lihat bedanya
- Di contoh satu setelah petik akhir, gunakanlah kapital untuk awal yang baru.
- Di contoh dua setelah titik dan petik akhir, gunakanlah kapital juga karena dalam KBBI awalan nama orang wajib menggunakan kapital.4. Dialog menggunakan tanda tanya sebelum petik di akhir
Contoh salah:
- “Jadi, lo nolak gue lagi?” Tanya Gio tertawa sinis.
- “Kenapa lo sukanya sama Virgo?” gio melirih.
- “Kapan lo bakal suka gue?”, tanya Gio.Contoh benar.
- “Jadi, lo nolak gue lagi?” tanya Gio tertawa sinis.
- “Kenapa lo sukanya sama Virgo?” Gio melirih.
- “Kapan lo bakal suka gue?” tanya Gio.Lihat bedanya
- Di contoh satu setelah petik akhir, gunakan huruf kecil untuk memulai dialoh tag-nya.
- Di contoh dua setelah petik akhir, gunakan nama orang menggunakan awalan kapital.
- Di contoh tiga setelah petik akhir, tak perlu menggunakan tanda koma/titik, ilangin aja tanda komanya. Buang jauh-jauh.5. Dialog menggunakan tanda seru sebelum tanda petik akhir
Contoh salah:
- “Gue nggak cinta lo, sadar!” Teriak Sania.
- “Jangan sentuh tangan gue!” maria berseru marah.
- “Gio nggak baik buat lo, Ra!”, Tidak henti-hentinya Dara berusaha menjelaskan pada Saura.Contoh benar:
- “Gue nggak cinta lo, sadar!” teriak Sania.
- “Jangan sentuh tangan gue!” Maria berseru marah.
- “Gio nggak baik buat lo, Ra!” Tidak henti-hentinya Dara berusaha menjelaskan pada Saura.Lihat bedanya
- Di contoh satu setelah petik akhir, gunakan huruf kecil untuk memulai dialog tag.
- Di contoh dua setelah petik akhir, gunakan huruf kapital untuk awalan nama orang.
- Di contoh tiga seteleh petik akhir, tidak usah memakai tands koma/titik. Hilangkan saja, buang ke segitiga bermuda lalu gunakan huruf kapital selain kata: (ujar, ucap, kata, jawab, seru, teriak, dll).