Opening Lines (Kalimat Pembuka)

39 7 0
                                    

7 Cara Membuat Opening Lines (Kalimat Pembuka) Novel yang Memikat

1. Dimulai pada momen penting

Ketika kalimat pembuka berada dalam situasi yang tidak biasa atau momen yang penting maka pembaca akan bertanya-tanya apa yang terjadi. Bagaimana kelanjutan cerita Anda. Jadi memulai dengan momen yang penting atau situasi yang tidak biasa dapat Anda pilih sebagai di awal kalimat.

Contoh: Malam saat Jake Djones tahu bahwa orangtuanya hilang di suatu masa dalam sejarah, tercatat sebagai malam dengan badai terdahsyat. (The History Keepers, Damian Dibben)

2. Menambahkan karakter yang menarik

Jika di novel Anda terdapat karakter yang benar-benar unik, sangat menarik, atau mungkin aneh dalam arti
mampu menarik perhatian, Anda dapat menggunakan satu situasi tentang mereka dalam kalimat pembuka novel Anda. Bagaimana pun juga seseorang dengan karakter yang menarik di dunia nyata selalu mampu mempesona kita atau menjadi bahan pembicaraan dan gosip, bukan?

Contoh: Kami memanggilnya sang Profesor. Dan, dia memanggil anak lelakiku Root—akar, karena, sang Profesor berkata, puncak kepala anakku yang datar mengingatkannya pada simbol akar kuadrat. (The House Keeper & The Professor, Yōko Ogawa)

3. Konflik

Salah satu cara membuat kalimat pembuka yang sangat baik adalah dengan memberikan konflik. Konflik adalah detak jantung setiap cerita. Tanpa konflik, cerita akan menjadi statis, tidak bergerak dan tanpa tujuan.

Contoh: Keputusanku untuk menjadi pengacara semakin kuat ketika kusadari ayahku membenci profesi hukum. (The Rain Maker, John Grisham)

4. Sentuhan emosi

Para pembaca tentu ingin tersentuh oleh cerita Anda. Mereka membayangkan diri mereka sendiri berada di situasi yang Anda ciptakan di novel Anda, jadi berikan mereka kesempatan untuk merasakan emosi karakter Anda, sehingga mereka akan terus membaca novel Anda.

Contoh: Apa kau akan mati kalau tiba di sini sebelum tengah hari? Aku duduk di sini, di tengah-tengah serpihan hidupku seperti yang kau tahu, dan kau…kalau aku memang mengenalmu, kau pasti baru saja bagun. (Attachments, Rainbow Rowell)

5. Faktor ketakutan

Dalam cerita misteri atau suspense, faktor ketakutan dapat menjadi pilihan yang tepat untuk memulai kalimat.

Contoh: Tyler mencarikanku pekerjaan sebagai pelayan, kemudian Tyler menodongkan sepucuk pistol ke dalam mulutku dan berkata, langkah pertama menuju kehidupan abadi adalah kau harus mati. (Fight Club, Chuck Palahniuk)

6. Kejutan atau teka-teki

Sebuah pembukaan yang mengejutkan atau penuh teka-teki dapat membuat pembaca berhenti sejenak, berpikir, dan bertanya-tanya tentang cerita tersebut. Ini merupakan cara dramatis untuk mendorong sebuah cerita memanggil-manggil untuk dibaca.

Contoh: Ditelan seekor buaya raksasa sudah cukup buruk bagiku. (The Son of Sobek, Rick Riordan)

7. Memukau

Kalimat pembuka yang manis memang sanggup menarik emosi pembaca sehingga terhanyut dalam setting novel. Kalimat seperti ini akan langsung menetapkan bahwa sepanjang sisa novelnya, penulis akan terus menggunakan gaya bahasa seperti itu.

Contoh: DUHAI Sang Raja, yang duduk di atas takhta kejayaan, yang dimandikan oleh kemerlip cahaya lelampu warna-warni dan wewangi asap dupa-dupa. (Dewi Khayalan, Kahlil Gibran)

ib:Ellen

Materi KPPWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang