Puisi

29 8 0
                                    

Struktur Fisik Puisi

Struktur fisik puisi/metode puisi adalah sarana yang digunakan untuk mengungkapkan  hakikat puisi,yang bisa dilihat dan diamati secara langsung dengan mata.

Struktur Fisik Puisi meliputi :

1. Tipografi (perwajahan puisi)

Tipografi adalah bentuk format puisi yang dipenuhi dengan kata, baris, tepi kiri-kanan, atas, bawah dan jenis huruf yang digunakan. Biasanya pada baris puisi tidak selalu diawali huruf kapital serta tidak diakhiri dengan tanda titik(.). Unsur ini berpengaruh pada pemaknaan dari isi puisi itu sendiri.

2. Diksi

Diksi adalah pemilihan kata-kata yang digunakan dalam puisi untuk mendapatkan efek yang sesuai dengan keinginan. Pemilihan diksi sangat berpengaruh dengan makna yang ingin diinginkan oleh penyair.

3. Imaji/Citraan

Imaji adalah unsur yang melibatkan indra manusia. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara(auditif), imaji penglihatan(visual) dan imaji raba atau sentuh(imaji taktil).
Imaji digunakan sebagai pemberi gambaran agar seolah-olah pendengar/pembaca dapat, melihat, mendengar, merasakan atau bahkan mengalami hal-hal yang terkandung dalam puisi tersebut.

4. Kata Konkret

Kata Konkret adalah kata yang memungkinkan terjadinya imaji. Kata Konkret bersifat imajinatif yang biasanya berhubungan dengan kata kiasan, seperti permata senja yang menggambarkan pantai, atau tempat datangnya senja.

5. Rima/Irama

Rima atau Irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik diawal,tengah atau pada akhir baris puisi. Beberapa bentuk rima diantaranya, Onomatope, Bentuk Intern Pola Bunyi dan Pengulangan Kata.

6. Gaya Bahasa/Majas

Gaya bahasa/Majas adalah penggunaan bahasa yang besifat seolah olah menghidupkan dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa figuratif. Majas sangat penting untuk memberi warna emosi pada perasaan yang mendengarkan pembacanya.

Gaya bahasa yang sering dipakai dalam sebuah puisi adalah sebagai berikut.

a. Personifikasi, yaitu gaya bahasa yang membuat suatu benda mati bertingkah seperti manusia.
Contoh:
-Daun itu melambai ke arahku

b. Metafora, yaitu gaya bahasa yang membuat suatu benda tidak
mempunyai sifatnya yang biasa, melainkan sifat yang lain.
Contoh:
-Batang usiaku sudah tinggi

c. Pengulangan, yaitu penjajaran beberapa kata, frasa, atau kalimat yang
sama.
Contoh:
- Tak perlu sedu sedan itu

d. Hiperbola, yaitu gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebihan.
Contoh:
-Suara itu memecahkan gendang telingaku

e. Litotes, yaitu kebalikan dari hiperbola, yaitu mengecilkan atau
mengurangi keadaan yang sebenarnya.
Contoh:
- Aku bukanlah manusia yang berada
-Selamat datang ke gubuk kami ini.

f. Ironi, yaitu gaya bahasa yang menyatakan makna yang bertentangan
dengan maksud untuk mengolok-olok.
Contoh:
- Bagus benar kelakuanmu, adikmu kau pukuli
-Rapi sekali kamarmu sampai sulit untuk mencari bagian kasur yang bisa ditiduri.

Materi KPPWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang