📜Pengertian Majas📜
Majas adalah gaya bahasa perumpamaan atau kiasan yang pada umumnya digunakan untuk menguatkan kesan suatu kalimat tertulis atau lisan yang dapat menimbulkan kesan imajinatif bagi para pembaca. Seorang penulis cerita, sastra, puisi maupun pantun biasanya menguasai lebih banyak majas supaya dapat menghasilkan suatu karya yang baik, indah dan berkesan untuk disampaikan kepada yang membaca maupun yang mendengarkannya.
Majas secara garis besar dibagi dalam empat macam, yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran dan majas penegasan.
📜Jenis-jenis Majas📜
1. Majas perbandingan
Majas perbandingan adalah majas yang sering digunakan untuk membandingkan suatu objek dengan objek lainnya melalui proses, pelebihan dan penyamaan.
Dalam majas perbandingan terdapat subjenis :
📌Majas Alegori
Majas yang menyatakan dengan ungkapan kiasan atau penggambaran.
Contoh: Hidup itu seperti roda berputar, kadang di atas, kadang pula di bawah.
📌Majas Metafora
Majas ini merupakan majas yang memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang berbeda.
Contoh: Anak itu dikenal sebagai kutu buku di kelasnya.
📌Majas Metonimia
Majas ini menyatakan suatu hal dengan dengan memakai kata lain yang punya keterkaitan (misalnya sebuah merek dagang).
Contoh: Jamaah haji Indonesia pergi ke Mekkah menggunakan Garuda.
📌Majas Litotes
Majas yang menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk merendahkan diri.
Contoh: Silahkan datang ke gubukku yang kumuh.
📌Majas Hiperbola
Majas yang merupakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal.
Contoh: Dentuman itu menggelegar membelah angkasa.
📌Majas Pars Pro Toto
Majas yang menggunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
Contoh: Dari tadi pagi, ia tak menampakkan batang hidungnya.
📌Majas Totem Pro Parte
Majas yang mengungkapkan keseluruhan objek padahal hanya sebagian objek saja.
Contoh: Indonesia mengalahkan Malaysia dalam pertandingan sepakbola tadi malam.
📌Majas Eufimisme
Majas yang menggunakan ungkapan lebih halus terhadap ungkapan yang dirasa kasar atau merugikan.
Contoh: Banyak buruh dirumahkan gara-gara perusahaan bangkrut.
2. Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah penggunaan gaya bahasa atau kata berkias yang menyatakan pertentangan.
📌Majas Paradoks
Majas ini terlihat seolah-olah ada pertentangan atau majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan.
Contoh: Gajinya besar, tapi hidupnya melarat.
📌Majas Antitesis
Majas pertentangan yang menggunakan paduan kata yang berlawanan arti.
Contoh: Tua muda, besar kecil, semuanya hadir di tempat itu.
📌Majas Kontradiksio Interminis
Majas yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang sudah dikatakan semula. Apa yang sudah dikatakan, disangkal lagi oleh ucapan kemudian.
Contoh: Semuanya sudah hadir, kecuali Si Amir.
3. Majas Sindiran
Majas sindiran merupakan majas yang dipakai untuk menyindir seseorang, baik perkataan maupun perbuatannya.
📌Majas Ironi
Majas ironi merupakan jenis paling halus dari majas sindiran. Penggunaan majas ironi biasanya adalah untuk mengungkapkan sindiran halus yakni dengan menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan makna sesungguhnya.
Contoh: Kau benar-benar siswa teladan. Tak ada satupun tugas sekolah yang kamu kerjakan.
📌Majas Sinisme
Majas sinisme adalah majas yang mengungkapkan sindiran secara kasar dan umumnya digunakan untuk mengkritik atau mencemooh sesuatu baik berupa ide/maksud/rencana.
Contoh: Jangan terlalu keras kepala, sekali-kali ikutilah nasihat orang yang lebih tua darimu.
📌Majas Sarkasme
Majas sarkasme merupakan kelas tertinggi dari jenis majas sindiran karena majas sarkasme mengungkapkan sindiran secara langsung dengan kata-kata yang kasar dan keras.
Contoh: Dasar pemalas! Pantas saja setiap hari ibumu marah-marah, tak ada satupun pekerjaan rumah yang kau kerjakan. Yang kau tau hanyalah bermain dan menonton televisi.
📌Majas Satire
Majas Satire hampir sama dengan majas sarkasme yakni mengungkapkan sindiran dengan kasar dan keras, namun yang membedakan adalah majas satire ini menggunakan kata-kata ungkapan dalam menyatakan sindiran.
Contoh: Apa dia tak tau terima kasih? Sudah kubantu tapi dia malah memfitnahku di depan orang lain.
📌Majas Innuendo
Majas Innuendo merupakan jenis majas sindiran yang sedikit berbeda dengan yang lainnya, majas ini mengungkapkan sindiran dengan mengecilkan fakta yang sebenarnya.
Contoh: Kau tak perlu dendam pada mereka. Kesalahan mereka hanya berbicara sembarangan saja, tapi mereka tidak sampai menyakitimu dengan pisau belati.
4. Majas Penegasan
Majas penegasan merupakan majas atau gaya bahasa yang mengulang suatu kata dengan tujuan untuk menegaskan tentang sesuatu.
📌Majas Pleonasme
Majas Pleonasme adalah majas yang digunakan dengan menyatakan suatu hal yang sudah jelas tetapi tetap diberi tambahan kata lain untuk mempertegas maksudnya.
Contoh: Lekas turun ke bawah, jika kau masih ingin mendapatkan jatah makan (turun ke bawah)
📌Majas Repetisi
Majas Repetisi adalah majas pengulangan suatu kata dalam beberapa frasa dengan tujuan menegaskan suatu maksud.
Contoh: Cinta itu seru, cinta itu asik, cinta itu rumit tapi cinta juga bisa memabukkan jadi berhati hatilah jika sudah mengenal cinta
📌Majas Tautologi
Adalah gaya bahasa dengan mengulang kata dalam sebuah kalimat untuk beberapa kali dengan tujuan sebagai penegasan maksud.
Contoh: Betapa sepi malam ini, betapa sunyi pengharapan ini.