BAB II 🔞

17.5K 521 11
                                    

Disinilah Tiana berada, Jakarta kota impian dimana dia akan menimba ilmu disalah satu Universitas tebaik di kota ini. Tapi apalah daya tujuan utama berada di kota ini bukan lagi untuk hal itu tapi untuk hal lain diluar dugaannya. Ya dia berada disini untuk ikut bersama sang suami. Entah bagaimana nasib impiannya nanti.

"Ayo turun kita sudah sampai". Kata Derren membuyarkan lamunan Tiana. Tiana sempat terkagum saat melihat bangunan didepannya namun dia bisa menetralkan ekspresinya.

"Ayo masuk". Ajak Derren sambil menggandeng tangan Tiana. Tiana yang merasa tangannya digenggam hanya menaikkan sebelah alisnya bingung, dan mengikuti langkah Derren.

"Ayahhh". Teriak Kedua anak Derren, Kenzo dan Kenzi berlari memeluk sang ayah dengan wajah gembira. Sedangkan Tiana hanya melihat interaksi antara ayah dan anak itu.

"Kangen ayah sama kalian". Jawab Derren sambil mencium kedua pipi gembul sang anak.

"Kalian sudah sampai?". Tanya ibu Derren-Nana Sanjaya yang melihat anak dan mantunya sudah ada di rumah. Ya Derren sudah memberi tau semua tentang kejadian antara dirinya dan Tiana pada keluarganya.

Nana menghampiri mantu barunya dan memeluknya. Tiana yang diperlakukan seperti itu kaget, karna jujur tadi dia sempat berfikir buruk tidak akan diterima dikeluarga Derren mengingat dia dan Derren yang menikah karna sebuah accident dan dia juga hanya keluarga biasa biasa saja tidak seperti keluarga Derren yang kaya.

"Kamu cantik, manis seneng ibu akhirnya sekian lama punya mantu lagi". Kata Nana yang senang melihat kedatangan Tiana, walaupun masih remaja Nana berharap Tiana bisa menerima semua ini. Tiana hanya tersenyum kaku atas pujian Nana.

Tiana yang memang dasarnya anaknya pendiam, dingin, dan susah bergaul agak susah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

"Ni capa?". Tanya Kenzo dengan wajah polosnya yang sejak tadi penasaran dengan keberadaan Tiana begitupun Kenzi. Tiana yang ditanya seperti itu bingung mau menjawab bagaimana.

"Ini namanya Mommy Tiana, mommy Tiana sekarang jadi mommy Kenzi dan Kenzo". Jelas Derren yang melihat Tiana bingung.

"Lebih baik kita duduk dulu ngobrolnya sambil duduk". Ajak ayah Derren-Sanjaya

"Jadi aunty ini mommy baru kita yah?". Tanya Kenzi yang sejak tadi memandangi Tiana dengan tatapan datarnya.

"Iya Kenzi sama Kenzo seneng gak punya mommy lagi?". Tanya Nana pada kedua cucunya

"Ceneng nek, Zo unya ommy". Jawab Kenzo bahagia sambil memeluk Tiana dengab tawa. Tiana juga membalas pelukan bocah gembul itu dengan sayang.

"Kenzi gak mau peluk Mommy?". Tanya Tiana pada Kenzi yang sedari tadi hanya melihat interaksi dia dan Kenzo. tak menjawab Kenzi berjalan kearah Tiana dan Kenzo lalu ikut berpelukan.

Ketiga orang yang melihat itu tersenyum bahagia, dapat melihat anak dan cucu mereka bisa menerima ibu barunya.

*****

Tiana sudah berada di dalam kamar Derren, kamar ini lebih luas dari kamarnya aroma maskulin dari tercium di indra penciuman Tiana.

"Huftt, apa yang harus gue lakuin. Gue belum terbiasa dengan semua ini, gimana sama kuliah gue ahhhh pusing dahhh kalau gini terus. Oke gue harus menyesuaikan diri disini". Batin Tiana

Ceklek

Lamunan Tiana buyar saat mendengar pintu kamar mandi terbuka. Derren keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk dipinggangnya. Derren sempat melihat ekspresi keterkejutan Tiana. Tiana memiliki pengendalian diri yang baik dia bisa menyembunyikan keterkejutannya dalam sesaat batin Derren.

Tiana PrameswariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang