BAB V

10.4K 430 6
                                    

Derren baru sampai rumah saat hampir tengah malam dalam keadaan leus dan lelah karena banyak sekali pekerjaan yang harus dia selesaikan seminggu ini di kantor cabang. Saat memasuki rumah kondisi rumah sudah sepi, jelas saja ini sudah tengah malam pasti yang lainnya sudah tidur.

Saat memasuki kamarnya dia melihat Tiana yang duduk bersandar di sandaran Kasur sambil menghadap laptop dan menggunakan headset ditelinganya. Entah apa yang dia kerjakan sampai-sampai tak mendengar sang suami pulang.

"suami pulang bukannya disambut malah asik sendiri, lagi ngapain sih tu. Gak tau apa ini suami capek habis cari duwit seminggu gak pulang-pulang.".Batin Derren kesal lalu melangkah mendekati Tiana. tiba-tiba sebuah ide muncul dalam kelapanya. Derren mendekatkan wajahnya kearah Tiana, semakin mendekat lalu melirik kearah Tiana sejenak sepertinya gadis itu belum menyadari keberadaannya.

CUP

Derren mencium leher jenjang Tiana yang menggoda iman, dihisapnya leher jenjang itu dan menikmati aroma menenangkan yang menguar dari tubuh Tiana.

Buukkk

"Aishhh, sakit tau". Kata Derren kesal sambil menyentuh hidungnya yang terkena hantaman siku Tiana. Tiana reflek memukul saat merasakan ada yang mencium lehernya.

"kamu apa-apaan sihh mesum banget, bukannya salam kalau masuk.". Teriak Tiana kesal saat melihat Derren sebagai tersangka. Tapi tak dipungkiri dia juga menghela nafas lega saat melihat Derren dia kira tadi hantu atau maling yang mesum.

"ckk, suami pulang itu disambut dimanja dipijitin kek ditanya udah makan belum, kerjaan lancar apa enggak, dicium gitu. Ini malah ditimpuk mana sakit banget lagi". Jawab Derren dengan kesal dan cemberut

"mas yang salah datang itu salam nemuin baik-baik, bukannya malah nyosor gak karuan. Tadi aku kira kan hantu mesum". Balas Tiana dengan kesal dia yang salah kok nyalahin orang mana pulang gak bilang

"mana ada hantu ganteng dan seksi macam aku". Derren melotot saat dikatai hantu. Kemudian melenggang masuk kemar mandi

Tiana menuju dapur mengambilkan teh hangat untuk Derren hitung-hitung permintaan maaf soal yang tadi. Tiana tau Derren pasti lelah, tadi dia juga sempat melihat penampilan Derren yang amburadul. Walaupun masih kesal Tiana gak mau dosa karena menelantarkan suami. Kata orang tuannya surganya kini sudah beralih keSuami. Ribet amat sihh, gini banget punya suami yang umurnya jauh lebih tua dan punya sifat mesum yang gak bisa dikontrol. Wajar aja sihh udah menduda lama soalnya. Pikir Tiana

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan Derren dengan wajah yang lebih segar tidak seperti tadi yang kusut dan amburadul. Derren hanya menggunakan celana bokser dan bertelanjang dada dengan handuk kecil yang dia gunakan untuk mengeringkan rambut.

"Sini". Kata Tiana yang memerintahkan Derren mendekat kearahnya

Derren mengerutkan dahi bingung tapi juga melaksanakan perintah Tiana untuk mendekat.

"Duduk". Perintah Tiana tegas

Derren duduk dilantai yang terlapisi karpet bulu halus bersandar di ranjang, sedangkan Tiana duduk diatas kasur tepat dibelakang Derren. Derren menurut walaupun dalam hati menggerutu. Dasar istri gak sopan suami kok disuruh duduk di lantai dia duduk di atas. Dia pikir suaminya ini babu apa, ya kali ganteng-ganteng gini jadi babu ya gak cocoklahhh.

Tiana mengambil alih handuk Derren, ditaruh disampingnya dan menuangkankan minyak zaitun ke atas rambut sang suami. Derren yang merasakan ada sesuatu dikepalanya mencoba menghidar.

"diem dehh jangan gerak-gerak". Kata Tiana kesal sambil menarik bahu telanjang Derren agar tidak menjauh dari jangkauannya.

"ck, kamu kasih apa sihh rambut aku. Aku habis mandi ya udah wangi keramas segala macem. Aku capek, mau tidur gak mau ribut sama kamu". Kata Derren jengkel dia sudah lelah dan ingin istirahat.

Tiana PrameswariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang