BAB X

7.1K 357 24
                                    

Hai gayss welcome back!!! kembali lagi bersama auhtor yang jarang banget update. Maap ken yak🙏

Thank you buat readers ku yang budiman😚😙, yang baik hati, yang udah mau baca ni cerita, yang udah suport ngasih vote dan komen (tapi belum pernah gue bales. Maap ken yak🙏).

Mungkin nanti setelah update cerita ini bakal rada slow update lagi. Karna masih ada sesuatu hal yang harus dikerjakan dulu.

Semoga update kali ini bisa sedikit mengurangi rasa rindu kalian😍

Pastinya diupdate kali ini gak akan sempurna dan mungkin akan ada beberapa typo lagi. Jadi mohon nanti diingatkan yak. Thank you juga yang udah komen di bab-bab sebelumnya udah diingetin bagian-bagian yang typo. Tapi belum sempet gue revisi maap yak🙏

Kayaknya gue hari ini kebanyakan minta maap dehh😈😆. Ya maklumlah ya, gue kan banyak salah sama kalian karna kelamaan kagak update. Maaf atuh ya😔🙏

Gak usah banyak cakap lagi
Langsung aja LETS GO FOR THE STORYS 😙

*****

Derren sedang asik ngibrol bersama bapak mertuanya di teras sambil minum kopi dan gorengan untuk teman minum kopi.

Ya hari ini sampai beberapa hari kedepan Derren mengajak istri beserta anaknya untuk berkunjung ke kampung halaman Tiana.

"Gimana hubungan kamu sama Ana nak Derren". Tanya pak Siswo pada menantunya itu.

"Sejauh ini baik kok pak". Jawab Derren

"Bagus kalau begitu. Bapak harap pernikahan kalian akan baik-baik aja. Ya walaupun kalian nikah karna unsur suatu hal. Bapak juga mau minta tolong sama kamu, bimbing ana untuk jadi istri yang baik. Dia masih muda belum terlalu mengerti tentang rumah tangga kamu yang sudah berpengalaman dibimbing iatrinya, bapak harap jika nanti kalian ada masalah diselesaikan dengan baik-baik ya". Kata Pak siswo pada menantunya.

"Iya pak, bapak tenang aja. Kita juga sedang berusaha untuk mengenal satu sama lain lebih dalam lagi". Jawab Derren

Saat Derren dan Pak Siswo sedang asik mengobrol. Terdengar suara tangisan kenzo dari dalam rumah.

Baru saja pak Siswo dan Derren akan beranjak memasuki rumah, Kenzi melangkah keluar sambil menggendong Kenzo yang masih menangis sambil memegang dot kesayangannya.

"Ealahh cucu gendute mbah kakung kenapa ini nangis". Kata Pak siswo yang mengambil alih Kenzo dari gendongan Kenzi.

Kenzi berjalan menuju ayahnya dan duduk dipangkuan sang ayah karna dia memang masih mengantuk saat mendengar adiknya menangis terpakasa dia bangun.

"Adek kenapa bang". Tanya Derren pada Kenzi

"Gak tau, tau-tau udah nangis". Jawab Kenzi dengan suara serak khas bangun tidur sambil memeluk samg ayah mencari posisi nyaman

"Kenapa to kok nangis, mau apa". Tanya pak siswo pada kenzo

"au momy, mbah kung hiks". Jawab Kenzo sambil menghadap kakungnya dengan wajah basah dengan air mata

"Itu lho ibuk mu belanja ditukang sayur sama uti, ayo kakung anter sekalian minta jajanan nanti". Ajak pak Siswo

"Abang ikut kakung, mau jajan juga". Kata Kenzi yang langsung turun dari pangkuan sang ayah

Tiana PrameswariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang