BAB VII

9.4K 376 2
                                    

Derren dan kedua anaknya sedang bermalas-malasan diruang keluarga sambil menonton tv. Berhubung hari ini Derren meliburkan diri sah-sah aja dong kalau dia mau tidur-tiduran. Lebih gak salah lagi kalau dia tidurin istrinya, harusnya sih gitu sayang aja acara tiduran sama istrinya gagal kemarin. Kasian emang kok si Derren ini udah menduda beberapa tahun setelah sekian lama akhirnya dapet istri, mana masih muda kinyis-kinyis tapi sayang sampai sekarang belum dapet jatah.

"ayah Kenzi masih ngatukk". Kata Kenzi berjalan mendekat kearah Derren yang sedang tiduran bersama Kenzo diatas dadanya. Mereka lagi tiduran di karpet ruang keluarga sambil nonton Doraemon.

"sini tidur sebelah ayah sama adek. Ayah juga masih ngantuk". Kata Derren sambil merentangkan sebelah tangannya mengisyaratkan Kenzi masuk kedalam pelukannya. Sedangkan sebelah tangnnya ia gunakan untuk mengusap punggu anak bungsunya yang sedang asik tidur diatas dadanya sambil menghisap dot susunya.

"Hmm". Balas Kenzi dengan deheman dan mulai ikut bergabung bersama ayah dan adiknya. Kenzi memeluk sang ayah sambil mencari posisi yang nyaman diantara ketek ayahnya. Gak asemm apa itu Zi.

Mereka bertiga akhirnya melanjutkan tidurnya sambil menonton tv. Bukan deng, yang ada tv yang nontot bapak sama anak itu tidur.

Tiana turun dari lantai dua sambil mengikat rambutnya. Rencananya hari ini dia mau masak sayur sop, udang tepung, ayam kecap, dan juga tumis kangkung riques bapak dan anak itu. Saat turun dilantai satu pandangan pertama yang dilihat yaitu. Bapak dan anak yang sedang tidur sambil ditonton tv.

"Biarin ajanya lah hari libur ini kok, gak papa mereka males-malesan. Lucu juga kalau dilihatlihat gitu, apalagi sibapak udah kayak hot daddy". Pikir Tiana

Tiana berjalan kedapur untuk memasak sarapan sebelum ketiga pasukannya bangun, dan malah mengrecokinya. Ternyata saat didapur sudah ada mama mertuanya yang juga akan memasak.

"Mahhh". Panggil Tiana, mama mertuanya menengok kearahnya sambil tersenyum.

"hai Ana, udah bangun". Tanya sang ibu mertua yang sedang mencuci sayuran.

"iya ma, mama mau masak apa?". Tanya Tiana sambil mengampiri sang mertua

"mama mau masak capcai sama ayam krispi buat papa kamu. Kamu masak apa?". Kata Nana sambil memotong-motong sayuran

"rencananya Ana mau masak ayam kecap, sayur sop, tumis kangkung, sama udang tepung mahh. Tadi anak-anak sama bapaknya yang minta". Jawab Tiana yang diangguki oleh Nana.

"Papa mana mahh kok gak kelihatan?". Tanya Tiana karna sejak tadi tak melihat papa mertuanya.

"papa udah berangkat kekantor pagi-pagi banget katanya ada meeting penting tadi. Harusnya sihh si Derren yang datang tapi kasian dia kalau harus datang masih capek pasti baru pulang dari luar kota kemarin. Jadi papa kamu yang berangkat. Biar anak-anak juga bisa main sama ayahnya pasti kangen mereka". Jelas Nana yang diangguki Tiana.

"iya mahh, tuhh saking kangennya kompak mereka ngebo didipan tv". Kata Tiana, yang dibalas tawa geli Nana.

"haha...biarin aja, kamu lanjutin aja masaknya ya mama mau mandi trus kekantor bawain makanan buat papa". Pamit Nana pada sang menantu

"iyahh mah"

*****

"Mas bangunnn". Kata Tiana sambil menepuk pipi sang suami agar bangun

"hem". Yang hanya dijawab deheman oleh Derren sambil memeluk kedua anaknya eratt

"mass bangun udah siang ini, sarapan dulu". Kata Tiana sambil menepuk-nepuk pipi Tiana

Tiana PrameswariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang