[3] Playboy ! [END]

Playboy | 05

"Anjir laper banget gue" rengekan itu keluar dari bibir Joyi.

Jisoo melirik sahabatnya itu sekilas lalu mengangguk pelan.

"Sama elah gue juga laper" balas Jisoo.

Wendy melirik arloji lalu menatap kedua sahabatnya itu yang tengah menidurkan dirinya di meja kelas.

"Bentar lagi ini tuh istirahatnya" Wendy berujar menenangkan.

"Tap-"

Tingg... Tingg..

Perkataan Joyi terhenti ketika mendengar suara bel istirahat yang ia tunggu tunggu sedari tadi.

Seketika wajahnya yang tadi kesal terganti dengan senyuman bahagianya.

"Nyengir lo onta" ledek Jisoo.

"Dahlah yok makan tadi katanya laper" relai Wendy.

"KUY" teriak Joyi dengan tidak tahu malunya, membuat seluruh antensi teman kelasnya beralih ke dia.

Jisoo dan Wendy hanya menghela nafas malas, sudah biasa dengan kelakuan random seorang Joyi Faradilla.

© © ©

Ketika sudah sampai di kantin mereka mencari tempat kosong, lalu setelah dapat tempat mereka berjalan kesana.

"Lo yang mesen ya Wen" ujar Joyi dengan tak tahu malunya.

"Iye monyet!" kesal Wendy membuat Joyi terkikik geli.

"Gak tau malu banget emang nih anak setan" Jisoo menoyor kepala Joyi santai.

"Eh miring pala gue"

"Lo pada mau pesen apa?" tanya Wendy.

"Gue bakso plus es teh ya Wen" Joyi menyebutkan pesanannya.

"Lo Jis apa?"

"Gue nasi goreng aja sama lemon tea"

Wendy mengangguk lalu berjalan memesankan pesanan sahabatnya dan juga dirinya.

Lalu setelah selesai memesan Wendy pun berjalan menuju temannya.

"Makasi Wendy ku" senyum Jisoo.

"Thank you Wenwen" centil Joyi.

"Iya sama sama"

Lalu tanpa basa basi lagi, keduanya pun memakan makanan mereka.

Asik makan lalu tiba tiba saja suara Nayeon terdengar membuat atensi ketiganya teralihkan sebentar lalu fokus kembali ke makanan mereka.

"Woy! Wen Jis Joy. Pacar lo pada noh di godain adek kelas" ujarnya.

Ketiganya menoleh sebentar lalu dengan serempak menjawab.

"Biarin aja Nay! Gue laper"

Nayeon yang mendengar perkataan ketiga temannya itu pun hanya bisa menggeleng heran.

"Aneh lo bertiga" lalu setelah mengatakan hal itu Nayeon pun pergi untuk memesan makanannya.

Setelah selesai dengan makanan masing masing ketiganya saling tatap lalu tertawa aneh.

"Cowok lo playboy anjir" ledek Jisoo.

"Dih ngaca nyet, cowok lo juga" balas Joyi tak mau kalah.

"Nyadar aja si orang satu geng" tukas Wendy santai.

© © ©

Selesai dengan urusannya di kantin, kini ketiganya akan kembali menuju kelas.

Di pertengahan koridor sekolah ketiga gadis itu memutar bola matanya malas melihat pacar pemaksanya berjalan menuju arah mereka.

"Dia lagi dia lagi" keluh Wendy malas.

"Ngapasi bukan Jinyoung aja" decak Jisoo.

"Tau anjir ngapa dia pada lagi si ah elah" dengus Joyi.

Suga Jino dan Hobi tersenyum ketika sudah sampai ke depan pacar masing masing.

"Halo pacar" kata Jino mengedipkan matanya ke arah Jisoo.

"Apa lo" judesnya.

"Dih judes banget"

"Bodo, dahlah awas gue mau lewat"

Baru saja hendak melangkah menjauhi Jino tetapi tangan Jisoo di tarik lalu di jauhkan dari kedua sahabatnya.

Membuat Jisoo langsung protes di buatnya.

"IH APAAN SIH LO DAKI ANOA! LEPAS ANJIR"

"GAK USAH TERIAK GUE DENGER KOK YANG" balas Jino berteriak.

"Ya lo juga teriak oon" dengus Jisoo malas.

"Hai bep" Hobi langsung saja merangkul bahu Joyi semangat.

"Lepas atau gue tampol" ujar Joyi datar.

"Aw tampol aku dengan kasih sayang mu dong" centilnya sambil memonyong monyongkan bibirnya, membuat Joyi bergidik geli.

"Beneran sarap ni anak"

"Ih kok lo gitu sih sama pacar sendiri" cemberutnya.

Tetapi sedetik kemudian wajahnya berubah lagi menjadi cerah kembali.

"Yok ikut gue"

"Apa?" sanggah Wendy ketika melihah Suga hendak berbicara.

"Lo mau kemana?" tanyanya random.

"Ke kelas lah, tapi lo sama temen temen lo ganggu" tuturnya tak suka.

"Jangan galak gitu dong sama pacar sendiri" Wendy berdecih mendengarnya.

"Gak jelas lo, udah awas gue mau ke kelas aja"

Tetapi jalan Wendy di tutupi oleh Suga, hal itu membuat Wendy kesal sendiri.

"Mau lo apasih" malasnya.

"Nah gitu dong nanya, yuk ikut gue"

Lalu tangan gadis itu di gandeng menuju arah rooftop sekolah, membuat Wendy hanya pasrah saja.

💚🐙🐰

Maaf pernah unpublish hehe