16. WINB🐵

613 118 30
                                    

"Hari ini novelku open PO," bisik Dasya pada Syifa. Sedari kemarin Dasya sudah sangat senang tak tak sabar menunggu hari ini, ini adalah hari novelnya itu akan Open Preorder Dasya sangat deg degkan dengan bagimana peminat dan penjualan novelnya.

"Wah aku mau ikut Open POnya ah," kata Syifa, gadis itu mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya, mencari nama penerbit yang menerbitkan novel Dasya, bari saja Syifa ingin melihat nomer untuk memesan novel itu, ternyata postingan terbaru dari penerbit itu membuat Syifa dan Dasya terkejut.

|'Novel 'Aku Cantik' Karya Syada berhasil menembus 3000 Eksemplar dalam 10 menit'|


Syifa dan Dasya saling pandang, disitu jelas tertulis Nama pena dan Karya Dasya, cewek itu tak tahan untuk tidak memekik senang. Bahkan Syifapun ikut berteriak kecil karena terlalu senang, akan keberhasilan sahabatnya itu.

"Masya Allah," ucap Syifa, cewek itu langsung memeluk Dasya senang. Dasyapun membalas pelukan Syifa tak kalah kuat.

"Ini beneran Fa?" Tanya Dasya tak percaya, Dasya tak menyangka jika pembeli novelnya akan sebanyak ini, bahkan lebih dari taget dan apa yang Dasya bayangkan, Dasya tidak menyangka.

Syifa mengangguk senang bahkan air mata bahagia terpancar dimata Syifa, Syifa sangat bangga dan senang dengan pencapaiaan sahabatnya.

"Iya Sya," Dasya menutup mulutnya, matanya memandangi ponsel Syifa. Dasya tak menyangka apa yang dia tulis itu banyak yang menyukainya.

Tak beberapa saat setelah itu Dasya menerima telefon dari pihak penerbit. Dasya bahkan masih tidak menyangka ketika pihak penerbit memberitahukan penjualan dan peminat Novelnya.

"Syifa, aku nggak nyangka." Dasya bahkan menahan air matanya, benar-benar tak menyangka, bagaimana tidak. Awal menulis Dasya hanya iseng karena ingin mencurahkan apa yang dia rasakan lewat tulisan, bahkan itu karya pertama Dasya yang dulu sempat Dasya publis dan Unpublis terus karena tulisannya yang amburadul, ditambah komen-komen yang membuat Dasya sempat berhenti menulis.

Tapi Dasya tak menyangka semakin kesini pembaca Dasya semakin meninggat bahkan diaplikasi itu, pembaca Dasya menembus 10 juta pembaca, dan saat itulah Novel Dasya di lamar penerbit yang cukup terkenal dan tambah tak menyangka lagi, ternyata peminat novelnya sangat banyak.

"Bedah novel?" Tanya Dasya pada pihak penerbit.

"Iya, bisa diadakan secara virtual bagaimana Syada?"

Dasya berfikir sejenak, dirinya tak pernah menjadi pembicara sebelumnya, walaupun ini dalam rangka sambil mempromosikan novelnya, bedah buku karyanya tapi jujur Dasya gerogi. Dasya tak pernah berbicara di depan banyak orang sebelumnya.

"Saya fikirkan dulu ya kak," ucap Dasya. Iya, sepertinya Dasya butuh persiapan dulu sebelum menjawab iya.

"Baik Syada, semoga semakin sukses kedepannya. Nanti soal bedah bukunya, jika sudah ada keputusan nubungi kami ya."

"Baik Kak, Terimakasih." Setelah telfonya tertutup Dasya langsung memegang dadanya yang deg-degan menatap Syifa sambil mengatur napasnya.

"Mau ngadain bedah buku Sya?" Tanya Syifa dengan semangat. Dasya langsung mengangguk kecil sambil tersenyum. Syifa menutup mulutnya terkejut, Syifa sangat-sangat bangga dan bahagia dengan keberhasilan Dasya. Syifa tau bagimana Dasya yang suka tak percaya diri, selalu mengatakan kalau dirinya tak bisa apa-apa. Nyatanya cewek didepannya ini kini memperlihatkan keberhasilan-keberhasilan yang membuat Syifa takjub dan bangga.

"Aku mau ngasih tau Karel dulu ya," ucap Dasya semangat. Syifa mengangguk tersenyum, kemudian memandangi Dasya yang sudah ngibrit keluar kelas.

Dasya tak sabar untuk memberitahu Karel. Dasya bahkan berlari cepat sampai Dasya tak sadar badannya menubruk siswi didepannya. Badan Dasya terhuyung jatuh cewek itupun jatuh, bahkan Dasya sampai terpentuk badannya pada nggiran pembatas tembok, cukup sakit, Dasya meringis.

Why, I'm not Beautiful?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang