Vote dulu sebelum lanjut baca~
Happy reading yaa!!***
Setelah kejadian Jeno yang berkali-kali menolong dirinya. Warga sekolah semakin tak terkendali. Banyak dari mereka yang terus-terusan bertanya dan menyebar gosip jika Jeno dan Winter berpacaran.
Bahkan ada gosip yang berkata, kalau Jeno dan Siyeon putus bukan hanya karena Siyeon yang jalan dengan Hwall tapi Jeno melakukan hal yang sama juga.
Winter menopang dagunya dengan kedua tangan, cemberut karena dari tadi teman-temannya sangat berisik berteriak-teriak seperti orang kesurupan, sambil mengerubungi dirinya.
"Win, serius deh. Lu ada hubungan apa sama Kak Jeno?" tanya Ryujin. Salah satu teman dan primadona di kelasnya.
"Enggak ada apa-apa kok" bantah Winter menggeleng. Hari ini sudah banyak sekali kata-kata bantahan yang keluar dari mulutnya. Sampai-sampai kepala Winter terasa sedikit pening karena kebanyakan menggelengkan kepala.
"Iya nih Winter, ternyata diem-diem kuda hitam!" Seru Soeun semangat sambil sedikit menguncang tubuh Winter yang hanya pasrah menerima perlakuan seperti itu.
"Bagi tipsnya dong Neng Winter" ucap Yujin sambil mencolek dagu Winter dengan genit. Yang hanya disambut dengan muka cemberut oleh Winter.
"Gak ada tips-tips! Cepet balik Bu Bada bentar lagi nyampe kelas." Amuk Jimin kepada teman-temannya yang berkumpul di mejanya dengan Winter.
Winter yang melihat Jimin mengusir satu persatu temannya untuk kembali ke tempat duduk, tersenyum manis kepada Jimin lalu memeluk gadis itu sebentar dengan manja.
"Jimin lo emang penyelamat gue!"
***
"JENOO AYO NONGKRONG!"Bell pulang sekolah baru saja berbunyi, Bu Dara, guru cantik itu juga baru saja keluar dari kelasnya dengan tenang. Tapi kedatangan pria dengan bibir tebal yang menambah kadar ketampanan sang pemilik wajah merusak suasana tenang di kelas IPA 1 ini.
Hyunjin Argantara, penghuni IPS 3. Sekaligus salah satu teman baiknya itu datang dengan tidak santai, anak-anak di kelasnya juga sudah tidak heran lagi pasalnya ini bukan sekali-dua kali Hyunjin teriak-teriak hanya untuk memanggil Jeno.
Hyunjin tidak datang sendiri, di samping kiri cowok itu ada adik kelasnya yang berwajah tampan tapi hanya mau bergaul dengannya dan Hyunjin saja. Guanlin Putra Cahyono namanya.
"Gak bisa gue sibuk." Jawab Jeno dengan tenang sambil memindahkan barang-barang di atas mejanya ke dalam loker kelasnya.
"Sok sibuk." Cibir Guanlin mentap Jeno dengan sensi. Cowok itu dengan malas duduk di salah satu kursi yang kosong karena siswi yang duduk di sana sudah keluar kelas dari tadi.
"Tau nih Arjeno. Gue udah dapet izin dari Nyonya Heejin lo nya malah sok sibuk" tambah Hyunjin dengan muka cemberut menggandeng Jeno dengan manja, drama king.
"Lepas gak?! Kuman." Ucap Jeno dengan kedua matanya sinis menatap Hyunjin dengan kesal. Berusaha melepaskan kedua tangan Hyunjin yang mengungkung tangan kirinya.
"Iya-iya. Nih 'AA Hyunjin lepas."
Dengan kedua kaki dihentakan Hyunjin berjalan ke arah Guanlin lalu duduk di sebelah cowok itu masih dengan tatapan tidak terima. Guanlin hanya memutar kedua matanya malas, sudah terbiasa dengan kelakuaan kakak kelasnya satu ini.
"Kalo lo sibuk, gue mau balapan aja." Ujar Guanlin mulai beranjak dari tempatnya berniat meninggalkan kelas Jeno dengan cepat. Tapi sebelum dia melangkahkan kakinya suara tajam dan menusuk sudah memasuki gendang telinganya.
"Siapa yang bilang lo boleh balapan?" Tanya Jeno, cowok itu terhenti dari aktifitasnya untuk menatap Guanlin dengan tajam.
"Enggak jadi kok bang" jawab Guanlin lalu dengan cepat kembali duduk di tempat semula.
Hyunjin dan Guanlin dulu adalah salah satu dari sekian murid paling nakal yang tidak bisa dihentikan oleh guru-guru di sekolahnya. Bahkan kepala sekolahnya juga tidak bisa.
Hyunjin, cowok playboy itu hampir setiap hari tidak pernah ada di kelasnya. Bisa sebulan hanya dua kali berada di daftar hadir.
Sama halnya dengan Guanlin, tapi cowok itu banyak terlibat ditawuran, balapan liar dan banyak lagi diumur yang terbilang masih muda.
Tapi setelah kepindahan Jeno saat kelas sebelas ke sekolah Bakti Jaya dan terpilih menjadi Ketua OSIS, Hyunjin dan Guanlian tidak pernah berbuat seenaknya lagi mereka udah mulai rajin masuk kelas, meski beberapa kali masih sering membolos.
Dan hal yang paling membuat kegaduhan adalah saat Hyunjin dan Guanlin mulai mengintili Jeno kemana pun cowok itu berada. Padahal Hyunjin dan Guanlin sangat anti dipimpin oleh orang lain.
Jeno melirik jam di tangan kanannya, udah jam segini dia harus cepat.
"Daripada keluyuran, kalian ikut gue." Ujar Jeno dengan cepat berjalan ke arah pintu kelas.
"Kemana?" Jawab Hyunjin penasaran.
"Makan."
***
Yay!! akhirnya aku update juga huhu.
- El
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly Effect
Fanfiction[Cerita ini dalam masa hiatus] Winter tidak pernah merasakan hal semacam ini sebelumnya, hanya karena melihat kakak kelas nya yang tampan itu jantung nya berdetak dengan sangat kencang! Bahkan Winter rasa dia seperti memelihara Kupu-Kupu di dalam pe...