Chapter 15

725 130 7
                                    

Winter menenguk ludahnya susah payah, cewek itu meremas rok bawah bagian kanan bertanda jika gadis itu sedang nervous.

Ada tiga orang cowok berwajah luar biasa tampan yang mengelilingi dirinya yang malah terjebak di restaurant mahal yang berada sedikit jauh dari sekolahnya bukan di Warung Bu Siah.

Winter tau dua orang cowok tampan yang dibawa Jeno adalah Hyunjin dan Guanlin. Mantan sumber masalah sekolah mereka dulu. Tidak ada yang tidak mengenal mereka, termasuk Winter yang sangat mengetahuinya karena teman-temannya selalu membahas dua orang ini sampai berbusa.

Oke, berlebihan tapi itulah kenyataannya.

Jeno dengan tenang memanggil waiter untuk memesan makanan mereka. Sedangkan dua cowok ini tidak melepaskan pandangan mereka dari Winter meski sedetik pun. Mereka ... Terang-terangan menilai dirinya!

"Kalian mau pesen apa?" Tanya Jeno.

... Tidak ada yang menjawab Hyunjin yang berada di depan meja Winter tepatnya di samping Jeno sedang menatap dirinya dengan penuh selidik.

Guanlin yang duduk di samping Winter juga hanya melirik tajam Winter dengan sangat lama. Oke, Winter benar-benar dibuat merinding sama dua orang ini!

Jeno yang tersadar jika dua orang temannya ini sedang menatap intents Winter yang sedang menundukan kepalanya dengan bingung.

"Kalian mau gue makan?" Tanya Jeno kembali dengan nada sinis sambil menepuk kecil meja makan di hadapannya.

Hyunjin dan Guanlin yang tersadar langsung berdehem dengan kencang. Waiter yang melayani meja mereka hanya menatap bingung pelanggan-pelanggannya.

"Ehem ... mau pesen apa lo Lin? Kalo gue samain aja kaya Jeno" jawab Hyunjin dengan gugup diperhatikan dengan Jeno sambil menatap sang waiter dengan senyum paksa.

"I ... Iya gue juga samain aja" ujar Guanlin berdehem canggung.

"Lo mau apa?" Tanya Jeno kepada Winter kali ini. Gadis yang ditanya terperanjak kaget, membalas pertanyaan Jeno dengan canggung, "samain aja kak hehe."

Sang waiter mencatat dia membaca ulang pesanan yang disebutkan Jeno. Selesai melayani mereka Hyunjin terbatuk pura-pura sambil menoel-noel Jeno yang sedang anteng dengan handphone di kedua tangannya. Sibuk bermain game.

"Jadi maksud lo sibuk karena ini?" Sindir Hyunjin sambil melirik Winter dengan senyuman menggoda. Lalu kembali melontarkan godaan-godaan untuk Jeno dan Winter.

"Bilang kek kalo mau nge-date, biar kita gak ganggu." Ujar Guanlin menambah perkataan-perkataan panas Hyunjin untuk Jeno dengan tertawa kecil.

Winter yang berada di tengah-tengah mereka dari tadi hanya menolehkan kepala bergantian saat Hyunjin dan Guanlin berbicara. Dia tidak mengerti arah pembicaraan mereka.

"Ohiya kita belum kenalan cantik, nama gue Hyunjin yang orang gila samping lo Guanlin kalian seangkatan kalo gue liat dari pangkat kelas lo" Ucap Hyunjin sambil menunjuk pangkat kelas di sebelah kanan atas Winter.

"Eh ... Iya Kak aku Winter" jawab Winter sambil tersenyum canggung ke arah Hyunjin dan Guanlin.

Pembicaraan mereka berlanjut meski yang mengobrol hanya Hyunjin, Guanlin dan Winter. Sesekali Jeno menimpali ketika Hyunjin atau Guanlin mengajaknya berbicara. Winter tersenyum dengan nyaman kali ini.

Ketika mengetahui jika Jeno datang membawa Hyunjin dan Guanlin dia pikir keadaannya akan sangat canggung. Winter tidak pernah mengobrol dengan Guanlin meskipunya mereka seangkatan. Bahkan mungkin Guanlin baru mengetahui ada siswi bernama Winter di kelas sebelas.

Apalagi banyak rumor-rumor aneh tentang mereka berdua. Winter benar-benar takut tadi. Tapi, ternyata mereka sangat ramah! Dirinya mulai sekarang tidak akan menelan mentah rumor-rumor yang tidak jelas asal usulnya.

Tidak lama pesanan mereka datang, Winter membelalakkan matanya kaget melihat banyak sekali menu makan dengan berbeda jenis datang ke meja mereka.

Gadis itu lagi-lagi menelan ludahnya susah payah. Bisa-bisa jatah uang jajan dia dalam sebulan bakal ludes hari ini juga.

"Perasaan kita gak mesen sebanyak ini deh, Jen" tutur Hyunjin dengan cemberut, uang bulanan dia habis setelah membeli perlengkapan motor kesayangannya. Masa hari ini dia juga harus membayar setengah harga dari makan-makanan mahal ini.

"Tau nih, gue lagi gak bawa uang, Bang" tambah Guanlin mendengus. Diam-diam Winter mengangguk, menyetujui apa yang diucapkan Hyunjin dan Guanlin.

"Gue yang traktir."

Hyunjin, Guanlin, dan Winter berteriak senang sampai orang-orang yang duduk disekitar mereka menjadi melihat ke arah mereka ingin tahu apa yang sedang terjadi.

"Jen sumpah gue sayang elo sini adek cium" ucap Hyunjin berusaha memeluk Jeno yang duduk di kursi sebelahnya.

"Jauh-jauh gak lo?!"

•••

Jangan lupa voment nya yaa. Btw selamat hari libur buat yang masih libur hari ini kaya aku, hehe.

- El

Butterfly Effect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang