Chapter 2

1.1K 206 30
                                    

Winter menahan kelopak matanya dengan kedua tangan. Ini adalah waktu jam pelajaran Pak Yesung, waktu bagian SMA Bakti Jaya mengantuk.

Termasuk Winter, dia dari tadi menahan kelopak matanya guna untuk tidak ketiduran demi menghormati sang guru yang sedang mengajar di depan papan tulis tersebut.

Berbeda dengan kedua teman nya Yujin dan Soeun yang sudah tertidur di belakang dia dan Jimin tanpa terganggu.

Sebenarnya Winter ingin tertidur juga tapi mengingat Jimin yang berada di sampingnya saat ini dia mengurungkan niatnya.

"Gue gak kuat min, gue mau tidur huee"

"Eits jangan ...,"

Winter mulai menurunkan badannya melipat kedua tangannya di atas meja siap-siap untuk tidur mengikuti temannya yang lain. Jimin yang melihat itu merangkul bahu Winter dan menariknya membuat dia kembali duduk tegap semula.

"Kasian pak Yesung anjir, lo masa tega nanti gak ada yang dengerin dia lagi dong" ceramah Jimin.

Mau tidak mau Winter mengangguk lalu cemberut sambil mendengar kisah dari guru berwajah sendu itu.

KRINNNG

Tak lama bunyi penyelamat Winter dari pill tidur berbunyi dengan sangat kencang membuat Winter yang tadinya mengantuk menjadi segar bugar kembali.

Mereka yang mendengar suara dua kali itu--bertanda pergantian pelajaran--langsung terbangun dengan muka cerah seolah-olah mereka sudah melewati badai lalu muncul sebuah pelangi untuk menghibur mereka.

"Sekian dari bapak, sampai jumpa lagi di minggu depan"

"SIAP PAAK"

"Akhirnyaaa selesai juga mapel pak Yesung, gue ngantuk banget sumpah." Celetuk Yujin sambil mengucek kedua matanya.

Winter yang mendengar itu ikut menambahkan.

"Gue juga hampir tidur jin, tapi Jimin nih nahan-nahan gue buat gak tidur apa maksudnya kali" cibir Winter kesal,

Jimin yang sedang membereskan bukunya mendengar perkataan Winter hanya memutar bola matanya malas.

Soeun yang berada di samping Yujin ikut terbangun lalu mulai membuka HP dengan casing bercorak doraemon kesayangannya.

"AAAA"

Soeun yang sedang memainkan Handphone-nya berteriak tiba tiba membuat hampir semua yang di dalam kelas tersebut menoleh.

"Kenapa? kenapa?" tanya Winter.

"Kelas 12 MIPA 1 bakal olahraga bareng kita karena pak Changmin gak masuk hari ini guys!" seru Soeun dengan semangat.

Yujin berteriak diikuti cewek cewek kelasnya yang mulai mengerubungi Soeun meminta kebenaran dari berita tersebut.

Winter yang mulai penasaran ikut menyelip diantara kerubungan kecil teman temannya.

"Kenapa sih? ada apa sama kelas itu? tolong jelasakan ...!" seru Winter dengan dramastis.

Yujin yang mendengar kelemotan Winter menghela nafas berat. Lalu dengan sabar menjelaskannya.

"Kelas kak Jeno win, kak Jeno yang kemaren"

Wajah Winter langsung tersenyum mendengarnya.

"Beneran?"

"Iyalah."

"Kelas kak Jeno itu kelas yang gak main main tau!" ucap Yuna salah satu cewek kelasnya yang ikut berkumpul.

"Dikelasnya itu ada kak Jaemin, kak Bomin sampe ada kak Seungmin bayangin coba." sambung Hitomi.

Senyum diwajah Winter semakin menjadi-jadi. Kedua tangannya menangkup kedua pipinya dan mulai teringat pembicaraannya dengan bunda semalam.

"Berarti kamu jatuh cinta sama dia kak" ucap bunda setelah mendengar 'keluhan' Winter.

Bunda tersenyum setelah sekian lama akhirnya anak pertamanya jatuh cinta untuk pertama kalinya.

"Jatuh cinta? aku nda?"

"iya! Bunda dulu juga kaya gitu pas jatuh cinta sama ayah kamu"

Mengingat itu rona di pipi Winter mulai memerah. Senyum di wajahnya semakin lebar membuat dia terlihat sedikit mengerikan dalam pandangan Jimin yang berada disampingnya.

"Eh, kak Siyeon juga sekelas kan sama kak Jeno?"

"Setau gue sih gitu mangkanya mereka awet dari kelas satu sampe akhirnya kelas tiga putus."

Senyum di wajah Winter mulai menghilang diganti dengan ekspresi cemberut andalannya.

Jatuh cinta ternyata sesulit ini ya. Bisa tiba tiba senyum dan cemberut disaat bersamaan. Winter yang noob kaya gini kan jadi pusing bagaimana cara menghadapinya.

***

Kenalan yuk sama tiga serangkai yang bakal nemenin Winter!

Kenalan yuk sama tiga serangkai yang bakal nemenin Winter!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote nya yaa

~ el

Butterfly Effect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang