Chapter 6

860 187 19
                                    

Tadi salah upload, malah update yang belum diedit huhu padahal ceritanya beda jauh dan baru sadar setelah dua jam nangis, jadi enjoy yaa~

***

GUBRAK

Pukulan penggaris panjang Bu Boa, guru BK kesayangan anak-anak SMA Bakti Jaya, membuat empat gadis yang berdiri sampingan dengan kepala menunduk terperanjat kaget membuat mereka semakin menundukkan kepalanya.

"Kenapa kalian bolos?" tanya Nu Boa sambil menatap tajam satu persatu anak-anak muridnya.

"Kita lagi jamkos tadi, Bu"Jimin yang paling berani diantara mereka menjawab dengan lirih.

"Pelajaran siapa tadi?" Guru dengan kacamata kotak kesayangannya itu berjalan mondar-mandir di hadapan mereka dengan penggaris kayu yang ditaruh beliau di atas pundaknya.

"Pak Heechul, Bu"

"Mata pelajaran apa?!" sentak Bu Boa secara tiba-tiba tidak puas dengan jawaban sang murid.

Soeun dan Winter yang paling penakut diantara mereka berempat semakin menunduk sambil berpegangan tangan.

"Sosiologi Bu"

"Pak Heechul dari tadi ada di ruang guru, kenapa gak dipanggil? malah keluyuran di kantin kaya tadi." Guru cantik yang sudah berusia itu duduk lalu memijit kepalanya pusing. Setiap hari ada saja kasus mulai dari bolos, merokok, berantem, bahkan ikut tawuran.

"Kata anak-anak kalau udah ngerjain tugas boleh keluar" alibi Yujin. Oke, ini salah mereka dikasih tugas oleh pak Heechul bukannya mengerjakan, malah berkeliaran di kantin karena perut Yujin berbunyi dari tadi. Dan jadilah mereka berakhir disini, ruang BK.

"Ibu gak mau dengerin alasan kalian lagi, sekarang kalian bersihin kamar mandi lantai atas dan bawah gak boleh pulang kalo belum bersih!" tegas Bu Boa sambil menepuk beberapa kali penggaris kayu di depan mejanya bertanda jika ucapan tadi sudah mutlak.

"Tapi Bu, lutut Winter lagi cidera kaya gini hampir mau patah gara-gara jatuh dari atas pohon. Ibu gak kasian?" ucap Yujin menunjuk kedua lutut Winter yang terbalut kasa perban.

"Betul bu" Winter mengganguk cepat setuju dengan perkataan Yujin.

Membuat guru berkepala empat itu melirik kedua kaki Winter. "Kalo gitu kalian bertiga bersihin kamar mandi, kamu--

penggarisnya menunjuk winter, --beresin buku-buku yang ada di perpustakaan."

Keempat gadis itu terbelalak masih tidak setuju dengan ucapan sang guru.

"T-tapi Bu---

"Gak ada tapi-tapian lagi kerjain sekarang!"

Kali ini Ibu Boa memukul penggarisnya lebih kencang dengan jumlah yang banyak membuat Yujin, Soeun, Winter dan Jimin langsung terbirit-birit keluar dari ruang BK yang terkenal sangat keramat dengan AC sangat dingin beda dengan AC lainnya, termasuk kelas mereka yang malah terasa seperti sauna.

Di depan pintu mereka memegang dadanya yang seperti mau meledak karena berhadapan dengan Bu Boa yang terkenal dengan reputasinya menghukum murid-murid yang melanggar tanpa ampun.

"Jantung gue kaya mau copot!" ucap Winter sambil memegang dadanya yang berbunyi sangat kencang mulai dari mereka kepergok tadi, dan perasaan ini berbeda ketika dia melihat kak Jeno.

"Gue malah hampir mau nangis, huhu" Soeun menggelus beberapa kali dadanya sambil menghembuskan nafas pelan berusaha menentralkan jantungnya.

"Bu Boa emang cocok sama reputasinya" Yujin menyaut.

"Udahlah sekarang kita mending kerjain hukuman itung-itung berbakti sama sekolah" Jimin memutar bola matanya tidak percaya jika omongan itu keluar dari mulutnya.

Lalu gadis itu berjalan ke kanan, "tapi gue males" sungut Yujin sambil mengikuti Jimin dari belakang dengan Soeun meninggalkan Winter sendiri karena berbeda arah tujuan.

Dengan lesu dan sedikit tertatih Winter berjalan ke arah kiri dengan cemberut, dia harus sendiri menjalankan hukumannya meskipun lebih ringan dan bersih dari ketiga teman-temannya.

Tidak jauh dari tempatnya, mereka serentak memutar balik badan lalu masing-masing mengucapkan kata,

"fighting!" dengan lesu. Lalu melanjutkan jalannya yang tertunda tadi meskipun dengan berat hati.

***

Semalem mau aku upload tapi ketiduran hehe, jangan lupa voment yaa!!! ❤


Butterfly Effect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang