Happy reading guys.
Semoga kalian selalu suka sama cerita ini😊***
Tasya menatap punggung Ali yang berjalan tanpa menoleh meninggalkan ia yang mematung di depan pintu rumah. Tasya mengedikkan bahu tak acuh, ia berjalan mengabaikan sikap Ali yang tiba-tiba berubah.
Bokongnya mendarat sempurna dikursi meja makan, ia menuangkan air didalam gelas lalu meminumnya.
"Nyonya, mau dibuatkan sesuatu?"
Tasya mengangguk kecil, "Saya pengen makan nanas-"
"Kamu mau bikin celaka anak kita?" sela Ali dengan suara dingin dan tatapan menusuk.
Senyum Tasya luntur, ia melirik ke arah assisten yang menunduk takut. Tasya berdiri, lantas berucap.
"Nanti bawa ke kamar ya, bi."
"NGGAK!" sentak Ali. "jangan coba-coba, atau bibi saya pecat."
Tasya menatap Ali tak suka, "Jangan dengerin, bi."
"Kamu apa-apaan!" Cengkeram Ali pada tangan Tasya. Matanya menyorot tajam istrinya.
"KAMU YANG APA-APAAN." Tasya menepis cengkeraman Ali dengn mata memerah. Ia berbalik meninggalkan Ali yang terdiam dimeja dapur.
"Maaf tuan, sebetulnya tidak ada yang salah kalau nyonya ingin makan nanas," pecah Assisten dengan nada takut-takut.
"Salah! Nanas itu bisa membahayakan calon anak saya, bi." Ali menoleh menatap ke arah Assisten yang berbicara dengan Tasya tadi.
"Maaf tuan, lebih baik tuan tanyakan langsung saja pada dokter, biar lebih jelas."
Ali mendengkus meninggalkan dapur, tak ayal tangannya meraih ponsel untuk menghubungi dokter kandungan yang menangani Tasya.
"Assalamualaikum, dok," sapa Ali.
"Waalaikumsalam, ada apa pak Ali?" tanya Dokter itu.
Ali berdehem, "Begini, istri saya tiba-tiba pengen makan nanas dan saya melarang. Sekarang dia marah, apa saya salah dokter? Setau saya nanas tidak baik untuk ibu hamil," papar Ali menatap langit-langit atap.
Terdengar kekehan dari seberang, Ali mengernyit.
"Makan nanas saat hamil tidak ada salahnya, pak. karena nanas berisi kandungan nutrisi yang lengkap untuk kesehatan ibu dan janin. Asam folat pada nanas dapat mencegah bayi terlahir cacat, zat besi pada nanas sangat dibutuhkan untuk memproduksi darah, magnesium, mangan dan vitamin B6. Tetapi, ada takarannya, makan secukupnya aja, pak dan jangan berlebihan takutnya malah mengganggu pencernaan istri bapak," jedanya.
"Usahakan istri bapak makan nanas yang masih segar, bukan di jus ataupun olahan kaleng. Selain itu, disarankan untuk memakan inti nanas, karena disanalah mengandung banyak enzim bromelain. Apa sudah mengerti, pak?" tanya Dokter itu.
Ali mengangguk paham walau tidak terlihat, "Saya paham, dok. Terima kasih atas penjelasannya."
"Baik, kalo begitu waktunya bapak untuk membujuk istrinya supaya tidak marah, lagi." Dokter itu terkikik.
"Segera, dok. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Panggilan teputus, Ali menghela nafas berat. Pikiranya sedang kacau itulah sebabnya emosinya tidak terkontrol. Ia melangkah menuju kamar sambil memikirkan cara agar Tasya tidak marah lagi padanya.
__Sudah satu jam Ali berkutat didapur, bukan tanpa alasan ia berada ditempat ini kalau bukan demi istrinya mana mungkin ia mau. Persyaratan agar ia dimaafkan adalah ia harus membuat pie susu. Entah jenis apa kue itu, Ali saja baru mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Coz Money (ON GOING)
Romance[Mature Content 18+] Hanya demi kesenangan dan uang, Ramli tega menjual anaknya. Tasya, gadis malang yang kini harus menikah dengan seorang laki-laki yang telah membayarnya dengan uang senilai dua ratus juta rupiah, dan sungguh mengejutkan lagi tern...