Penasaran yes, sama eike pun wkwk
Happy reading***
"Namun, kondisi istri bapak sangat lemah. Saya sarankan untuk bedrest, boleh saya tebak, apa Ibu baru saja transfusi darah?" tepat sekali dugaan Dokter itu ketika Ali dan tasya hanya diam saling pandang.
Ali mendekati tempat tidur, mengusap puncak kepala Tasya dengan sayang. Sebentar lagi ia akan menjadi seorang Ayah.
"Ini resep Vitamin dan suplemen yang bisa bapak tebus," ucap Dokter itu membereskan barang-barangnya, "Kalau begitu saya permisi."
"Terima kasih, Dok." Ali keluar kamar untuk mengantar Dokter itu hingga di depan Alkan, selanjutnya Alkan lah yang akan mengurusnya.
Ali masuk dengan senyum lebar, ia melihat Tasya yang sedang menatap ke arah lain. "Kamu nggak seneng?" tanya Ali.
Tasya mengerutkan keningnya.
"Di sini, ada anak kita." Ali mengusap perut rata Tasya dengan senyum manis.
Tasya menatap perutnya, ia mengusap pelan lalu menatap mata suaminya. Tasya pikir ia hanya berhalusinasi ternyata ini memang sungguhan.
"Saya bener hamil?" tanya Tasya menahan tangis.
"Hey ... Hey ... kenapa mau nangis?" tanya Ali khawatir melihat perubahan mood Tasya.
"Sa-saya nggak nyangka aja, kak."
"Ini beneran?" tanya Tasya beberapa detik kemudian.
Ali mengangguk gemas, ia membantu Tasya untuk duduk dan memeluknya sayang.
Tasya berhambur memeluk Ali, perasaan bahagia begitu membuncah di hatinya, sebentar lagi ia akan menjadi Ibu, Ibu dari anak-anaknya. Sejenak ia mengendurkan pelukan, gurat sedih jelas terlihat diwajahnya.
"Sekolah saya?" lirih Tasya.
Ali mengecup kening Tasya, "Kamu bisa homeschooling, nanti saya sewa guru privat."
Tasya menghembuskan nafas panjang, apapun akan ia lakukan demi calon anaknya. Demi kebaikan anaknya.
"Tapi, saya minta seminggu lagi sekolah sebelum homeschooling." Pinta Tasya dengn mimik memelas.
Ali mengangguk setuju, asalkan Tasya mau berhati-hati di sekolah pasti ia akan izinkan. Sejujurnya Ali merasa sedikit bersalah karena telah menghamili Tasya, ingat, hanya sedikit. Tapi, mau bagaimana lagi. Allah sudah memberi kepercayaan pada mereka untuk memiliki momongan lebih cepat, Ali tentu saja tidak akan menolak rejeki dari-Nya.
__
Sudah dua hari berlalu Tasya hanya berbaring di atas tempat tidur, hari ini saatnya ia kembali beraktifitas seperti biasa. Kembali ke sekolah untuk yang terakhir kalinya. Entah alasan apa yang akan ia gunakan nanti jika teman sekelasnya bertanya-tanya.
Tasya keluar dari mobil Ali yang terparkir di halaman sekolah, padahal Tasya sudah meminta di turunkan di depan gerbang. Tapi, begitulah Ali tidak bisa di cegah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Coz Money (ON GOING)
Romance[Mature Content 18+] Hanya demi kesenangan dan uang, Ramli tega menjual anaknya. Tasya, gadis malang yang kini harus menikah dengan seorang laki-laki yang telah membayarnya dengan uang senilai dua ratus juta rupiah, dan sungguh mengejutkan lagi tern...