Happy reading😊
Selamat berpuasa teman-teman hehe😆 jangan emoseeehhh😂😂
VOTE & KOMEN YA!***
Hentakan musik terdengar keras saat Ali baru saja memasuki klub malam. Bau alkohol sudah seperti pewangi dalam ruangan ini. Ali menoleh pada Alkan.
"Dimana?" tanya Ali.
Alkan menyuruh Ali untuk mengikutinya menuju sebuah ruangan yang sudah disewa oleh klien sebelumnya. Ali menghela nafas lega, kini ia sudah berada di ruangan yang Alkan tunjukkan. Tidak begitu buruk.
Kliennya sepertinya sudah datang lebih awal bersama seorang wanita. Ali melengos saat matanya tidak sengaja melihat ke arah yang tidak seharusnya. Pake baju kok kurang bahan, batin Al8 sewot.
Tidak munafik, dulu Ali juga sering datang kemari kalau ada masalah atau karena bujuk rayu para setan. Teman-teman lamanya dan setelah sekian lama kali ini kakinya menginjak tempat ini, lagi.
Kalau bukan karena bisnis, Ali tidak mau datang kemari. Ia sudah insaf dari hal-hal yang seperti itu.
"Mari, pak. Kita rayakan mulainya kerjasama ini," ujar kliennya dengan mengangkat segelas minuman beralkohol.
Mau tak mau ali menyentuh minuman terkutuk itu, ia menampilkan senyum singkat kemudian membuang muka sambil berpura-pura meminum minumannya.
"Habiskan jangan sungkan, biar saya yg traktir." Kliennya berseru lagi.
Ali mendecih, bukannya ia tidak sanggup membayar minuman seperti ini saja sampai harus ditraktir. Tanpa sadar Ali menenggak segelas minuman ditangannya sambil menatap lurus kliennya.
Entah sudah berapa gelas yang Ali minum. Namun, kini kesadarannya seperti di renggut. Ia mulai berbicara melantur sambil tertawa. Tak jauh berbeda, Alkan juga sama seperti Ali.
Mereka semua mabuk, dan parahnya lagi Ali bisa bertindak diluar nalar. Ali memang bukan peminum hebat, kalau tidak salah ia baru saja meminum tiga gelas alkohol dan lihat, kesadarannya hampir hilang.
Ali beranjak berdiri hendak keluar, ia butuh toilet. Degan langkah sempoyongan ia berjalan tertatih-tatih mencari letak toilet. Ali tersenyum saat beberapa wanita sempat menggodanya. Sepertinya Ali sudah benar-benar tidk waras. Alkohol sudah merusak kinerja otaknya.
Ali masuk ke salah satu bilik toilet, ia mendesah lega saat hajat buang air kecilnya terpenuhi. Saat hendak berbalik Ali di kejutkan dengan pintu yang dibuka paksa.
"Tasya," lirih Ali mengerjapkan matanya beberapa kali.
Ali melihat Tasya.
"Kok kamu ada disini, Ma?" tanya Ali membenarkan keseimbangan tubuhnya yang hampir limbung.
"Ayo!"
Ali berjalan dipapah Tasya. Entah pergi kemana mereka, tapi sepertinya masih berada dalam lingkungan klub malam. Ali direbahkan di atas tempat tidur dengan kesadarannya yang hampir hilang.
Dilihatnya Tasya melepas hels, dengan pakaian yang sangat minim.
"Kamu sengaja mau godain aku pake pakaian seksi begitu?" Ali berucap serak, penglihatannya memburam.
Tanpa diduga Tasya merangkak naik diatas tubuh Ali, membelai sisi wajah Ali lalu mendekatkan bibirnya kearah telinga.
"Let's play baby."
___Dengan nafas tersengal-tersengal ia mengelap peluh di dahi. Mimpi buruk tidaklah etis, ia sudah sering bermimpi buruk. Namun, tidak sampai seperti ini. Perasannya tiba-tiba gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Coz Money (ON GOING)
Romance[Mature Content 18+] Hanya demi kesenangan dan uang, Ramli tega menjual anaknya. Tasya, gadis malang yang kini harus menikah dengan seorang laki-laki yang telah membayarnya dengan uang senilai dua ratus juta rupiah, dan sungguh mengejutkan lagi tern...