Godaan♡

4.6K 155 14
                                    

Happy reading yaa
aduh duh semoga suka. Jangan males pencet bintang dibawah loh yaaaa.
***

Tasya memutuskan keluar kamar karena Ali tak kunjung kembali, saat ini jam menunjukkan pukul 6 lewat. Langkah kaki Tasya sedikit lambat, you know- lah kenapa! Ia menghampiri Mama Diona yang sedang di dapur.

"Ma, mau masak apa?" tanya Tasya melihat Mama Diona mengiris bawang.

"Sarapan nasi goreng aja,  Sya. Ntar makan siang biar bibi yang masak," jawab Diona melihat penampilan Tasya, wajah yang terlihat lebih bersinar dan rambut yang belum kering sempurna.

"Kamu udah buka segel sama Ali, Sya?" bisik Mama menggoda.

Tasya menunduk salah tingkah, Mama mertuanya benar-benar bisa membuat wajahnya memerah.

"Ah, Mama." Tasya menutup wajahnya sambil tertawa.

"Ada apa sih? Kayanya seru banget." Suara Ali tiba-tiba mengintrupsi, laki-laki itu bergabung dengan Diona dan Tasya.

Tasya menggeleng, "Bukan apa-apa, Kak."

Diona melirik Ali, "Gak sabar banget, Katanya mau di sekolahin malah di bobol duluan."

"Mamaaaa... " Tasya merengek seperti bayi, mengapa orangtua dan Anak tidak jauh berbeda, sama-sama membuatnya malu.

Ali tertawa. "Kalo udah di kasih ntar, sekolahnya dirumah aja , Ma," balas Ali santai melirik Tasya.
__

Hari ini Tasya akan kembali bersekolah setelah 3 tahun lamanya, rasanya campur aduk. Ia manatap Ali gugup, mobil mereka telah sampai di parkiran sekolah sejak beberapa menit yang lalu. Tidak ada yang berbicara diantara keduanya, Tasya melirik ke arah luar mobil sudah banyak siswa-siswi yang berdatangan.

“Mau turun sekarang?” tanya Ali menatap Tasya.

Tasya mengangguk, keduanya keluar dari mobil lalu berjalan beriringan menuju ruang kepala sekolah, persis seperti adik dan kakak bukan seperti sepasang suami istri. Perawakan Ali yang terlihat dewasa walau umurnya masih sangat muda.

Banyak pasang mata menatap keduanya, bisik-bisik mulai terdengar. Tasya menunduk malu, ia menoleh ketika dua orang gadis terang-terangan memuji ketampanan Ali, ia mendengkus. Sedikit rasa tidak suka mendengarnya, Apa Tasya cemburu?

Rangkulan Ali dibahunya terlepas ketika sampai ruang kepala sekolah, ia ditarik untuk duduk di sebuah sofa.

“Tasya, kenalin ini Om Herman. Kepala sekolah sekaligus Om kamu, Om Herman ini adiknya Papa dan Ayahnya Ben.”

Tasya mengangguk kecil. “Yang rajin belajar, biar suami kamu semangat nyari kerja,” ujar Herman terkekeh.

“Om, bisa rahasiakan pernikahan kami di sekolah. Saya gak mau Tasya kenapa-napa.” Pinta Ali menggenggam tangan Tasya.

“Kamu tenang aja!” balas Herman mengangguk.

“Ya udah, saya pulang dulu!” Ali mengusap puncak kepala Tasya, laki-laki itu berdiri di ikuti Tasya yang mengambil tangan Ali untuk di ciumnya.

“Mari, Tasya. Om antar ke kelas kamu,” ucap Herman keluar dari ruangan.

Tasya menatap Ali sebentar, keduanya keluar dari ruang kepala sekolah bersamaan. Tasya berbelok mengikuti langkah Herman ia menolah ke belakang, ke arah Ali yang masih berdiri seraya menyunggingkan senyum manis ke arahnya.

Married Coz Money (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang