Bab 12 Pertempuran

20 1 0
                                    

Di tengah kota, awalnya kota begitu damai dengan penghasilan gandum dan emas yang melimpah. Pasar dan penjual kimono saling berinteraksi menjajakan jualannya. Penen gandum melimpah ruah. Kota begitu damai dengan masa kekaisaran Zhen Juan yang memerintah beberapa periode.

Namun, mendadak kota menjadi berantakan. Seekor macan keluar dari dalam hutan. Sementara, Wolverine manusia srigala yang menunggu hutan perbatasan antara Kastil dan Mongolia heran. Ada yang terjadi? Sosok Demost sang manusia macan itu mengusik ketenangan warga. Sehingga warga berhamburan. Menjadi ketakutan. Kaisar Zhen Juan memerintahkan para shogun untuk mengamankannya. Sehingga terjadi pertempuran antara Kuntero dan Demost sang manusia macan itu.

Demost datang dari arah timur sehingga kemunculannya tidak diketahui. Sehingga Masyarakat berhamburan. Demost muncul dari balik semak-semak. Tidak mungkin, Demost mendadak menyerang warga. Pasti ada yang mengusik keberadaan manusia macan tersebut.

"Aku mempunyai misi untuk mengamankan kota dari serangan musuh" ucap Wolverine

Wolverin kemudian datang ikut bertempur membantu Yukimura untuk mengalahkan Demost. Demost tidak mundur sama sekali, bahkan Wolverine sempat terhuyung dengan serangan Demost. Manusia serigala itu terpental, membentur batu yang terjal.

Lembah, terjadi pertempuran Demost yang lari ke lembah. Kota berantakan. Sebelum gas elpiji meledak, kota ini masih aman-aman saja. Kota menjadi teduh, damai dan nyaman. Demost, rupanya ada yang mengusik. Demost merupakan manusia macan yang menunggu lembah Yin. Dirinya melakukan katarsis tak lain untuk mensucikan jiwa. Kemudian, keberadaannya terusik, akibat ulah warga sehingga Demost berbalik menyerang warga.

"Lembah sudah tidak nyaman lagi. Ada manusia yang mengusik keberadaanku, di sini!!" Ucap Demost

"Kenapa kamu mencoba mengejar warga?" Tanya Wolverine

"Aku hanya membalaskan dendam, karena mereka merusak ekosistem lembah Yin" kata Demost

Sebuah pertempuran yang dahsyat antara Demost dan Wolverin. Yukimura melangsungkan serangan untuk mengalahkan Demost dengan pedangnya. Hingga Demost  terpental lagi, serangan Yukimura berhasil membuat Demost takluk. Pedang Yukimura pun berhasil merobek lengan bagian kiri Demost.

Kota pun kembali tenang. Demost pun kembali ke lembah dan kota kini menjadi tenang. Demost merasa iri dan kembali ke lembah Yin. Warga yang mengusik keberadaan Demost menyesal. Karena ternyata lembah Yin mempunyai penghuni. Sampai saat ini, Demost menjadi bahan omongan warga. Banyak warga yang takut.

"Jangan takut. Namaku Wolverine, sebenarnya aku mempunyai misi untuk menyelamatkan kota ini dari serangan musuh" ucap Wolverine

"Terimakasih, Wolverine" kata Yukimura

"Kembalilah ke kastil. Aku pastikan kota akan aman-aman saja" kata Wolverine

"Demost itu sebenarnya penghuni lembah Yin. Keberadaan dirinya merasa terusik, sehingga menyerang warga" kata Yukinura

"Kamu benar. Baiknya aku juga kembali ke hutan. Aku akan berjaga-jaga di sana, di perbatasan kastil dengan Mongolia" kata Wolverine

"Terimakasih, bekas luka di pipi ini masih membakas hasil pertempuran kita dulu di hutan" kata Yukimura

"Ah, lupakan. Kalau saja dirimu tidak tersesat aku akan membiarkanmu dimangsa harimau" ucap Wolverine

***

Kota menjadi tenang, sebenarnya keberadaan Wolverine juga dimanfaatkan oleh warga sekitar, untuk berjaga-jaga kalau ada serangan dari musuh. Wolverine mempunyai misi mengamankan kota, ketika ada serangan dan bahaya maka Wolverine juga datang.

Yukimura kembali ke kastil, dirinya juga masih terluka akibat terkena cakar dari Demost. Demost menyesal. "Kenapa ini terjadi? Ini tempatku. Manusia-manusia itu yang telah mengusik keberadaanku" kata Demost

Dirinya berdiri di atas batu. Ada sorot rembulan yang menyinari. Kaisar Zhen Juan pun berterimakasih kepada Yukimura yang telah berhasil menyelamatkan kota dari serangan musuh.

"Terima kasih Yukimura, berkat kamu kota menjadi aman dari serangan Demost" kata Kaisar Zhen Juan

"Sebenarnya aku telah dibantu oleh Wolverine yang kemarin telah mengalahkanku di hutan pinus" ucap Yukimura

"Cepat kamu obati luka serius kamu itu" kata Kaisar Zhem Juan

"Terimakasih Kaisar Zhen Juan" kata Yukimura

Kota pun tenang berkat Yukimura. Kuntero berlatih pedang, mengasah pedangnya. Sementara, kakeknya ada di dalam hutan bambu yang sangat lebat. Kakeknya mendengar kalau Kuntero telah berhasil menjadi shogun yang tangguh. Senang sekali, menjadi shogun dan dibutuhkan oleh kaisar Zhen Juan.

Kakek memang hebat, berbeda dengan kakek Sugiono yang banyak orang kenal. Kakek Nobunaga mengajarkan kuntero berlatih di bawah air terjun. Air terjun yang mengalir deras, sedangkan Kuntero harus berlatih di bawah guyuran air terjun. Kakek Nobunaga tidak genit seperti kakek jin kura-kura yang kalau melihat wanita selalu meleleh seperti es kutub utara yang mencair. Kakek Nobunaga selalu mengajar bagaimana caranya bertahan menghadapi lawan yang tangguh.

Kaisar Zhen Juan merasa iba kepada Kuntero. Perjuangan Kuntero patut diacungi jempol. Kaisar Zhen Juan menyiapkan beberapa emas dan perak sebagai imbalan kalau beberapa shogun yang bertempur berhasil membawa misi kekaisaran.

Kaisar Zhen Juan memanggil Kuntero. "Kuntero kemarilah, aku membutuhkan bantuan kamu" panggil Kaisar Zhen Juan

"Iya, saya menghadap Baginda" kata Kuntero

"Tolong kamu berjalan menuju daerah pesisir. Mungkin di sana sedang turun salju. Kamu naik ke atas gunung Fuji. Lalu ambil gulungan hitam yang ada di dekat lembah Yin" perintah Kaisar Zhen Juan

"Tidak. Di sana ada Demost yang menjaga di sana" gumam Kuntero.

Awalnya Kuntero takut, tapi karena ini perintah dari kaisar, mau tidak mau Kuntero mengiyakan apa yang telah menjadi tugasnya.

Hingga pernah suatu ketika kaisar akan memberi sebuah hadiah wanita cantik kepada Kuntero.

"Kalau kamu berhasil mengemban misi ini, kamu akan aku nikahkan dengan putri Aoi dari kerajaan sebelah. Putri Aoi terkenal akan kecantikannya" papar Kaisar Zhen Juan.

"Baiklah, saya akan menjalani tugas ini dengan sungguh-sungguh" jawab Kuntero

Bukan seperti anak biasa yang diberi permen langsung berangkat, namun Kuntero melihatnya sebagai tugas yang berat. Namun, imbalannya cukup membuah hati berbunga-bunga dan membuat hati senang.

Kuntero pergi ke air terjun menemui kakek Nobunaga, bukan kakek Sugiono yang terkenal itu, karena Kuntero ingin berlatih pedang bukan untuk cari alasan lari dari kenyataan. Air terjun cukup deras. Di sana ada kakek Nobunaga. Kakek langsung menyuruh berendam dan berdiri di atas air terjun.

"Kemarilah, kamu akan kakek ajarkan cara mengubah air dan mengendalikan air terjun yang deras" kata Kakek

"Airnya terlalu dingin kek" ucap Kuntero

"Tidak apa-apa. Kamu akan terbiasa dengan kondisi seperti ini" tutur kakek Nobunaga

"Baiklah kek" jawab Kuntero

"Rupanya, kamu sudah punya kekasih. Kamu harus meredam asmaramu sebentar di bawah guyuran air terjun ini. Mungkin seperti pukulan yang keras karena air mengucur deras dari atas tebing" kata Kakek Nobunaga

"Bagaimana dengan kesehatanku, kek" keluh Kuntero

"Tenanglah, kamu akan baik-baik saja" kata kakek Nobunaga.

***

TBC

KUNTEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang