Bab 21

4.3K 179 8
                                    

Happy reading gaess💕








Mall

Wanita bertubuh berisi itu mendengarkan celoteh balita yang duduk manis dipangkuannya sambil sekali membalas celotehan balita itu dengan lucu.

Dua orang didepannya ikut tertawa melihat interaksi wanita itu dengan balita lucu.

Mungkin jika orang melihatnya seperti ibu muda dan anaknya.

"Tante adek mau pipis antelin"ujar balita lucu itu dengan bahasa cadelnya.

Santika yang melihat langsung tanggap merahi tubuh balita itu.

"Ehh ngga usah sama om aja ya sayang. Kan kasihan tante tikanya dari tadi direpotin adek"ujar ubhet sambil merahi tangan mungil balita itu.

"No om adek mau tama tante. Masa om mau itut masuk toilet cewek?" Ujar celoteh balita itu.

Santika dan ibunya yang mendengar lansung tertawa sedangkan ubhet hanya menggarukan kepalanya.

"Udah bang ngga apa. Ayo sayang sama tante lest go!"ujar santika sambil menggandeng tangan mungil itu.

"Let go nte!" Ujar balita itu.

Di loby dua laki berwajah tampan itu mencari wanita yang sendari tadi mengusik fikiran mereka.

"Brother coba kau telpon penggawalnya. Ngga mungkinkan kita muterin ini mall?" ujar kenand dengan gusar.

Alard yang mendengar langsung sigap menelpon penggawal wanitanya.

"Eeh itu bukannya santika?"ujar kenand sambil melangkah menuju wanita bertubuh berisi itu.

Alard yang mendengar langsung ikut sambil memutuskan panggilannya.

Didepan toilet dua laki itu langsung menerabas toilet untuk wanita tanpa peduli jika ada wanita lain.

"Adek sudah pipisnya?" Ujar santika sambil menunggui balita itu.

"Udah tante" ujar balita itu sambil turun dari keloset.

"Love.." ujar alard

"Chagia.." ujar kenand bersamaan dengan alard saat mendengar suara wanita yang ia kenal.

Wanita bertubuh berisi itu kaget saat mendengar suara laki yang dikenalnya sambil keluar mengandeng balita itu.

"Nga..pa..in kalian di..sin..i"ujar santika saat melihat dua wajah laki didepannya sedang menahan amarah.

"Kamu kenapa ngga jawab panggilanku" ujar alard sambil menatap tajam wanita itu.

"Engh.. itu ngga denger kalau om telpon" ujar santika sambil tersenyum tipis.

"Ngga denger apa emang ngga mau angkat" ujar kenand geram sambil meremas tangan wanita itu.

"Sa..kit beneran ngga denger"ujar santika sambil menatap tanggannya tanpa berani melihat dua laki didepannya.

"Om ndak boleh gitu lepassin tanan ante"ujar balita itu saat melihat tangan wanita itu digenggam erat.

"Hei anak kecil kamu siapa ngga perlu ikut campur urusan orang" ujar alard menatap tajam balita itu.

"Hiks hiks.... ntee adek atutt ayukk ulang"ujar balita itu sambil menarik baju wanita bertubuh berisi itu.

Santika yang melihat langsung menggendong balita itu saat berhasil melepaskan remasan tangan kenand.

"Adek sayang adek cantik cup.. cup.. iya ayo tante anter pulang tapi jangan nangis ya"ujar santika sambil menepuk punggung balita itu.

"Om tika ngga tau yang buat kalian marah apa sama tika. Tapi kalau marah jangan didepan anak kecil bisa? Tika ngga suka" Ujar santika ketus sambil menatap tajam dua laki didepannya melangkah meninggalkan toilet.

Two My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang