Bab 17

4.6K 198 7
                                    

Happy reading gaes💓




Perusahaan SHS

Wanita bertubuh berisi itu berjalan dengan tergesah - gesah menuju lift yang akan tertutup.

'Hu untung ngga ketinggalan ini cuma gara gara bekas kissmarknya om om mesum!' Batin santika sambil menahan amarahnya.

Triing.. tringg...(suara telepon berbunyi)

Wanita bertubuh berisi itu melihat teleponnya dengan pandangan marah saat tau siapa yang meneleponnya.

Kling...(suara pesan masuk)

From : om arogan

Kenapa panggilanku tidak kau jawab!

Wanita itu hanya melihat sekilas dan lanjut mengerjakan laporan yang belum ia kerjakan.




Perusahaan Mck

Laki berparas tampan itu duduk gelisah sambil menatap telepon yang tak ada jawaban sama sekali dari wanitanya.

'kenapa teleponku tidak dijawab?' Batin alard dengan raut wajah gelisah.

Tanpa pikir panjang ia langsung menuju ruangan ceo untuk bertanya pada kembarannya itu.

Asisten kenand yang melihat atasanya langsung berdiri dan membukukan badannya saat alard melewatinya.

Brak...(suara pintu dibuka kasar)

Kenand yang melihat pintunya dibuka dengan kasar langsung mengumpat sambil menatap tajam ke alard.

"What the fuck!" Ujar kenand dengan nada tinggi sambil menatap tajam alard.

Alard yang mendengarnya hanya menatap datar ke arah kenand.

"Apa kau sudah menghubungi santika?" Ujar alard dengan menatap tajam kenand.

"Tidak aku belum menghubunginya karna kau memberiku pekerjaan yang menumpuk!"ujar kenand dengan sebal sambil menatap alard bingung.

Alard yang mendengar ucapan kenand hanya menatap datar.

Tanpa sengaja ia melihat telepon kenand yang tergeletak dimeja kerja itu.

Mata kenand melotot melihat teleponnya diambil alard.

"What are you doing brother?"ujar kenand dengan mata melotot dan berdiri ingin merebut teleponnya.

"Bisa tidak kau diam saja aku pinjam teleponmu buat telepon my love!" Ujar alard dengan nada tegas.

"Ada apa dengan teleponmu? Kenapa harus pakai teleponku!" Ujar kenand.

"Jika diangkat olehnya aku tak akan meminjam teleponmu"ujar alard dengan menatap tajam kenand.

Kenand hanya memutarkan bola matanya dan duduk kembali melihat alard.

"Shitt! Kenapa ngga dijawab juga?"ujar alard dengan nada tinggi sambil melempar telepon kenand.

"What the fuck alard kau bisa tidak melempar teleponku?" Ujar kenand dengan nada tinggi.

Alard duduk di sofa sambil melonggarkan dasinya dan melepaskan jasnya.

"Jika dia tak menjawab biarkan saja" ujar kenand dengan santai sambil tersenyum miring.

Alard yang melihat melotot kearah kenand.

"Besok kita akan menjemputnya dan membawa buku nikah kita jadi dia tak dapat menolak kita" ujar kenand dengan senyum miringnya.

Alard yang mendengar ucapan sang adik ikut tersenyum tipis.




Two My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang