15) Try?

561 93 75
                                    

Sudah sekitar 10 menit Esya melanjutkan aksi jalan-jalan malamnya, setelah tadi sempat tertunda karena membeli kopi.

Jalanan kota juga mulai ramai, mungkin karna langit malam terlihat lebih cerah dibandingkan saat tadi.




Drrrtttt

"Esyaaa" Sapa Jake diseberang sana.

"Jake?, kenapa nelpon?" Tanya Esya.

"Lagi ngapain?"

"Gue lagi dijalan, abis dari cafe tadi"

"Sendirian?"

"Iyalah bambang, masa sama si willi"

"Ih kenapa ga telpon gue aja, biar gue temenin kesana" sebal Jake.

"Hahaha... Gapapa, Jake. Gue gamau ngerepotin lo" ucap Esya seraya tertawa kecil.

Jake berdecak, "Gue ga merasa direpotin sama sekali yaa, malahan gue seneng kalo lo minta gue buat nemenin lo"

"Sekarang lo dimana? Biar gue jemput" lanjut Jake.

"Gausah Jake, bentar lagi juga nyampe rumah ini" tolak Esya.

"Sekarang dimana Esya? Biar gue jemput. Atau ga sekalian kita keliling kota gimana? kulineran? nonton?"

"Emm... Yaudah deh kalo maksa hahaha, jemput di taman komplek gue yaa. Ketemu disana aja, gue udh deket-deket sana soalnya." jawab Esya.

"Oke siap tuan putri, kalo gitu gue otw sekarang. Gue tutup ya, bye sya!"

"Oke bye Jake!"



Esya menutup panggilan dari Jake, dan melanjutkan langkahnya menuju taman yang ada didekat rumahnya. Entah kenapa sejak berbincang dengan Jake suasana hatinya kian membaik. Bibirnya yang sedari tadi datar kini mulai memunculkan segaris senyum manis, sangat cantik, menyempurnakan hidungnya yang mancung serta matanya yang berbinar. Membuat satu dua atensi terhipnotis untuk menatap wajahnya.

Jake, entah mengapa disaat seperti ini ia selalu datang dan menghiburnya. Jake selalu ada bahkan ketika Esya tidak memintanya untuk hadir.




Perlakuan dari Jake, membuat hatinya sedikit merasa hangat.




******







"Sini gue yang pakein"

"Nggak ah lebay, bisa sendiri gue bisaa"

"Sini ihh"

Jake sedikit sebal karna Esya berlagak bisa mengaitkan penjepit helm. Padahal sudah lebih dari lima menit belum terdengar bunyi khas penjepit helm, yang artinya Esya belum juga berhasil.

"Sya, kamu mau sampe pagi diem disini buat pake helm doang?" tanya Jake sambil terkekeh, meski kesal ia sangat gemas dengan tingkah Esya yang keras kepala.

Esya mengerucutkan bibirnya, aksi perjuangannya untuk memakai helm sendiri akhirnya gagal. Ia menyerah dan memilih mendekati Jake lalu menegakan kepalanya, menciptakan ruang untuk Jake mengaitkan helmnya.

Klekk

"Dari tadi kek sya, dasar gabisa apa apa" ledek Jake sembari mencubit hidung Esya

"Gue tuh bukan gak bisa apa-apa yaa, helm lu nya aja yang butut" protes Esya,

"Maklum sya jarang gue pake kan, lo nya dulu 24 jam William terus"

Confused | Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang