13) Mood boster

530 92 375
                                    

"Udah Jake, gua udah puas ko nangisnya. Yu ke kelas" Ucap Esya sembari melepas pelukan Jake.

"t-tapi sya, muka kamu?" ragu Jake,

Wajah Esya saat ini terlihat sangat kacau. Meski bibirnya memaksakan untuk tersenyum, tetap saja itu adalah senyum yang mengerikan, siapapun akan tau bahwa wanita ini tengah tersenyum paksa. Ditambah dengan matanya yang sangat sembab, rambut yang sedikit kusut, serta jangan lupakan bekas merah pada pipi putihnya. Jake tidak bisa membiarkan Esya menjadi pusat perhatian nantinya.

Selama beberapa menit bingung mencari solusi, untungnya dua orang siswi menghampiri mereka dengan wajah cemas.

"Duh sya, sumpah gue gatau William bakal nyalahin lo" ucap Lolyta, wanita yang tadi bermasalah dengan William. Wajahnya dengan jelas menampakan kekhawatiran kepada Esya.

"Ya lo, kenapa ga jelasin ke William?" kesal Jake, emosi nya tersulut kembali.

"Mana sempet, lo juga liat sendiri semuanya terjadi gitu aja tanpa kita duga, lo juga kan ga duga bakal kaya gitu jadinya setelah William narik Esya?" Jawab Lolyta tak kalah kesal

Jake bernafas gusar. Benar juga, ia sendiri pun tak menyangka bahwa William akan menampar pujaan hatinya. Dan lagi, semua itu cepat sekali terjadi sebelum sempat dicegah.

"Yaudah, sekarang gimana?" Pasrah Jake.

"Tenang, buat beberapa anak yang liat kejadian tadi udah gue urusin. Gue jamin mereka tutup mulut" ucap teman satu nya, Resya.

Jake mengangguk mengerti, baguslah pikirnya.

"Sya, lo ikut gue ke toilet yu. Cuci muka lo. Gue juga bawa make up ko buat bantu nutupin sembab lo"

Esya tersenyum, "Makasih ya Lol"

"Gausah makasih, salah gue juga kok" jawab Lolyta sembari terkekeh.


******


Pukul 4 lewat 5 menit, Ponsel William berdering

"Halo mah, kenapa?" Jawab William setelah mengangkat panggilan telepon dari bundanya

"Eh, kok suaranya gini? kenapa kamu?" heran sang bunda karna suara William sedikit serak.

"E-eh? enggak ko mah, William cuma flu doang gara-gara kebanyakan minum es" bantah William

"Kamu mah gimana sih minum es teros, suaranya jadi kaya anak perawan abis diputusin pacarnya tau gak, hihi" Jessi terkekeh di seberang sana

"Ah mamah becanda terus" jawab William malas,

"Jadi kenapa nelpon mah?"

"Mamah cuma mau ngasih tau, kayanya mamah bakal tetep nginep disini sampe seminggu kedepan"

"Loh? kenapa emang?"

"Ya gakpapa, mamah aja yang mau. Sekalian liburan sama tante-tante mu disini" jawab Jessi

"Ohiya, Bi Diyah udah mamah suruh nginep dirumah Esya buat seminggu kedepan. Abisnya masa kamu seminggu berduaan terus sama si Esya, mamah juga masih mandang kalian beda jenis loh"  tambah Jessi

"Hehe, iya mah yauda William mau lanjut tidur ya"

William mematikan teleponnya sepihak, ia kemudian merebahkan dirinya lagi keatas kasur. Sial, kenapa air matanya tidak berhenti menetes.


******

"Eh Bi Diyah, tumben bi belom pulang? biasanya cuma sampe jam 1 siang" tanya Esya sembari mencium tangan wanita itu. 

Confused | Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang