9:00 malam,
William duduk di sofa balkon kamarnya sembari memetik gitar dan bernyanyi...
She's my sunshine in the rain
My Tylenol when I'm in pain yeah
Let me tell you what she means to meLike a tall glass of lemonade
When it's burning hot on summer days
She's exactly what I needShe's soothing like the ocean rushing on the sand
She takes care of me baby
She helps me be a better man
She's so beautiful, sometimes I stop to close my eyes
She's exactly what I need
She's my smile when I'm feeling blue
She's my good night sleep when my day is through........"Huftt"
"Gua kenapa sih..." gumam William sembari meletakan gitarnya.
"Kok rasanya aneh banget..."
William mengusap wajahnya frustasi. Entahlah, ia merasa di hatinya ada sesuatu yang salah. Selama ini ia bahagia. Hanya saja, merasa sedikit................. hampa.
Sudah 5 bulan berlalu sejak hari dimana ia menyatakan cintanya pada Vita. Selama ini, ia tau bahwa rasa sayangnya terus bertambah setiap hari kepada gadis itu. Hanya saja, perasaan yang terus bertumbuh itu seperti tak memiliki nyawa. Seakan-akan semuanya tak membuat William merasa bahagia. Entah kenapa."Will, disaat orang lain makin lama makin bosen sama pasangannya, kenapa aku makin hari makin sayang sama kamu." ucap Vita menyandarkan kepalanya pada bahu William.
"Karna aku ironman, kamu jadi love me 3000" jawab William, tertawa.
"Becanda terus......" sebal Vita.
Keduanya sama-sama memejamkan mata, menikmati momen berdua yang selalu terasa indah bagi mereka.
"Yang penting, kita jangan saling meninggalkan." ucap Vita lagi.
William mengangguk, bibirnya tersenyum sedangkan matanya masih terpejam. Ia meraih lengan Vita dan menggenggamnya dengan lembut.
"Janji." ~
Percakapan mereka sekitar 3 bulan lalu, itu adalah bagian yang selalu William ingat. Ia berjanji tidak akan pernah meninggalkan Vita.
Huft, lagi-lagi William menghembuskan nafasnya gusar. Ia merasa menjadi pria paling jahat, karena......... terlalu sering mengumbar janji. Ia mengakui itu, bahwa ia pengecut dan pembohong.
'Tingg'
_________________________
|Vita|
"Will, video call yu?"
_________________________William berdiri, meraih gitarnya yang tergeletak di samping sofa. Ia berjalan masuk menuju kamarnya. Sembari berjalan jarinya mengetuk dan mengusap layar ponsel, memencet tombol video call lalu tersenyum kepada Vita yang kini terpampang jelas di layar ponselnya.
"Jadi besok bareng aku apa Niki?"
"Emm... sama kamu ya? akhir-akhir ini Niki kayaknya udah punya cewek deh haha. Kasian kalo aku nebeng dia terus"
"Oh iya aku tau ko vit...., kan pernah aku pergokin lagi mojok di perpus sama cewek"
"Wah parah, bukan adek aku itu!"
Ucap Vita di seberang sana. Terlihat di layar ponsel William, Vita menepuk jidatnya malu atas pernyataan yang baru saja William lontarkan tentang adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confused | Park Sunghoon
Fanfiction"Kamu pilih aku atau sahabat kamu?" "maaf" "lo pikir gabakal ada celah buat sahabat lo itu jatuh cinta sama lo?" (17+) **************************************** cerita ini dibuat atas dasar kegabutan dan keisengan. mohon dimaklumi atas keterbatasan...