Part 11

1.1K 25 9
                                    

Suara ketukan pintu terdengar gusar. Hari ini hari Minggu, Amy dan Brian telah pergi berbelanja sejak sejam yang lalu, tinggallah Sandra sendirian dirumah.

Sandra yang baru bangun segera beranjak untuk membuka pintu. Ia mengikat rambut nya asal. Ketika pintu telah dibuka, seorang lelaki tampan tersenyum dia adalah Mark. Sandra berpikir mungkin Daniel lah yang menyuruh Mark datang kesini.

"Maaf nona, anda harus ikut saya sekarang" raut wajah Sandra berubah bingung

"Kemana?"

"Maaf nona, saya akan jelaskan diperjalanan"

"Apakah ada hubungannya dengan Daniel?", tanya Sandra lagi. Mark tersenyum mengangguk.

"Apa terjadi sesuatu dengannya?", Sandra mulai cemas.

"Sebaiknya anda masuk ke mobil sekarang", Sandra langsung patuh duduk di kursi samping kemudi. Mark mulai menjalankan mobil. Selama perjalanan, Sandra terus mendesak bertanya "ada apa?", tetapi Mark hanya diam.

Mobil berhenti disalah satu kawasan apartmen mewah. Mark langsung turun, diikuti Sandra yang berlari kecil menyesuaikan langkah Mark yang besar menurutnya.

Mark membawa nya ke lantai paling atas. Lantai tersebut hanya terdapat satu buah kamar. Ia menoleh menatap Sandra.

"Tuan Daniel sudah ada didalam menunggu kedatangan anda. Saya permisi", setelah mengatakan itu Mark pergi meninggalkan Sandra yang masih berdiri didepan pintu. Dengan ragu ia mengetuk pintu dua kali, namun tak ada jawaban. Ia mencoba membuka gagang pintu, dan ternyata itu tidak dikunci.

Sandra mencoba masuk, pertama kali yang ia lihat adalah gelap dan sunyi. Padahal ini masih pagi, tapi tak ada tanda tanda adanya cahaya matahari yang masuk.

Tiba tiba ia merasakan ada yang memeluknya erat, suara pintu yang terkunci membuatnya semakin panik.

"Aku merindukanmu"

Suara yang ia juga rindukan. Suara yang sedang berada sangat dekat dengannya. Ia yakin suara ini adalah suara milik mantan kekasihnya.

"Daniel lepaskan aku" Sandra sedikit memberontak

"Tidak Sandra. Aku tidak akan melepaskanmu lagi", tegas Daniel.

"Tapi kau punya Jennie yang harus kau urus, dia pasti sendirian dirumah"

"Dia tidak dirumah. Dia sedang dirumah sakit, hari ini ia mulai bertugas"

Sandra tidak bertanya apapun lagi, ia juga tidak memberontak. Ia membiarkan Daniel memeluknya.

"Happy birthday", bisik Daniel. Ketika itu pula lampu menyala, Sandra mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Pandangan takjub, ia melihat ada kelopak mawar dimana mana, balon berbentuk hati berada di langit langit ruangan. Disudut jendela, terdapat satu buah kue dan beberapa botol wine. Disisi lain, ada foto-foto dirinya bersama Daniel yang tergantung indah.

Kemudian ia menatap wajah Daniel yang tersenyum manis. Wajah yang ia rindukan, sekarang sangat dekat dengannya.

"Maaf aku terlambat. Sebenarnya malam itu aku ingin memberimu kejutan tapi keadaan yang tidak memungkinkan"

Daniel mengajak Sandra untuk menikmati wine. Tangan Daniel melingkar sempurna di pinggang ramping Sandra. Untuk hari ini saja, Sandra mencoba menikmati suasana indah ini. Hanya untuk hari ini.

"Kau tidak ke kantor?", tanya Sandra masih menikmati pemandangan di luar jendela.

"Sudah ada Mark yang mengurus. Hari ini aku hanya ingin dengan mu". Daniel melihat ada nya raut wajah murung dari Sandra. Gadis itu menunduk.

"Ini salah Niel. Kita tidak boleh melanjutkan hubungan ini lagi", isakan kecil terdengar. Daniel memutar badan Sandra agar berhadapan dengan dirinya. Ia mengelus rambut Sandra pelan.

"Katakan dengan jujur apakah kau masih mencintaiku? jangan bohongi perasaanmu lagi", Sandra mengangguk lemah. Daniel segera memeluk Sandra erat.

"Kalau begitu biarlah hubungan kita mengalir seperti air. Jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri. Aku akan selalu berada di sampingmu"

🍂🍂🍂🍂

Sandra melangkah masuk menuju manshion kakak dan kakak iparya. Daniel memaksa nya untuk tetap tinggal disana, bahkan Jennie pun merasa sangat senang. Ia menghela napas.

Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah Jennie yang sedang bersandar di bahu Daniel. Mereka sedang asyik menonton tv sampai tak menyadari kedatangan Sandra. Sandra memang cemburu tapi ia harus menahannya.

Merasa mendengar langkah kaki, Jennie berbalik badan. Ia tersenyum mendapati adiknya sudah tiba.

"San dimeja udah gue siapin makanan", ucap Jennie

"iya kak nanti gue makan. gue ke atas dulu ya". Jennie mengangguk kemudian ia kembali menikmati acara televisi. Pandangan Daniel mengikuti Sandra sampai gadis itu masuk ke kamar.

Jam dinding menunjukkan pukul 00.00. Jennie telah tertidur dikamar. Daniel beranjak ke dapur mengambil sepiring nasi dan lauk tidak lupa air putih. Ia membawa nampan tersebut ke kamar Sandra. Pintu kamar yang tidak dikunci memudahkan Daniel untuk leluasa masuk.

Sandra tidur membelakangi Daniel. Lingerie gadis itu menyingkap sehingga nampak paha putihnya. Daniel menutup tubuh sandra dengan selimut. Pria itu mengambil tempat disebelah Sandra ikut berbaring disampingnya. Ia memeluk gadis itu sesekali mengelus kepalanya.

🍂🍂🍂🍂

"Daniel semalam kau kemana?", tanya Jennie mengintrogasi.

"Apa maksudmu? Aku tidur", jawab Daniel tegas

"Bohong. Semalam kau tidak ada disampingku", bantah Jennie. Daniel tak kehilangan akal. Ia berkilah.

"Ohh aku semalam harus ke kantor ada berkas klien yang harus diserahkan hari ini", jawab Daniel tenang.

"Apa kau berbohong?". Daniel memeluk pinggang istrinya.

"Tidak sayang mana mungkin aku berbohong". Jennie tersenyum walau sebenarnya perasaanya tidak yakin akan jawaban Daniel barusan.

"Aku tidak pulang malam ini besok juga. Aku harus ke luar kota membantu dokter Rina di rumah sakit", raut wajah Jennie menjadi sedih ia tak tega meninggalkan suaminya begitu juga adiknya. Lain hal nya dengan Daniel ia begitu senang karna ia bisa berduaan dengan Sandra. Namun ia menyembunyikan perasaan itu.

"Kau mau berangkat sekarang sayang?", tanya Daniel tidak sabar. Jennie mengangguk. Ia mencium pipi kanan Daniel kemudian meninggalkan rumah.

Sandra baru bangun dari tidurnya, ia segera ke kamar mandi untuk keramas. Rasanya ia sangat senang hari ini. Ia bermimpi Daniel memeluknya sambil tidur. Tapi mimpi itu terasa sangat nyata. Selesai mandi, ia melilitkan handuk. Ketika ia membuka pintu kamar mandi, terlihat Daniel sedang duduk di pinggir kasur.

"Hai sayang kau sangat cantik". Pujian Daniel membuat Sandra malu. Ia malu karna Daniel melihat nya begini.

"Daniel bisakah kau keluar aku tidak pakai baju"

"Tidak apa apa sayang. Jennie sudah pergi untuk dua hari kedepan. Aku senang akhirnya bisa mempunyai banyak waktu dengan mu". Daniel memeluk Sandra erat. Sedangkan gadis itu takut handuknya melorot.

Secret BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang