Malamnya bara ngajak febi buat makan di luar,karena debi juga lagi pengen sate katanya,meskipun anak sultan bara dan febi tak pernah malu buat makan,makanan di pinggir jalan,seperti malam ini mereka lagi makan di warung pinggir jalan,tempat langganan bara biasanya makan
"Kenapa lama gak kesini den?"tanya penjaga warung pada bara
"Sibuk mang,jagain istri"jawab bara
"Udah nikah?"tanya penjaga warung yang terlihat kaget
"Iya"jawab bara
"Kalian.."
"Perjodohan mang"sarkas bara saat tau apa yang penjaga warung pikirkan,pasti dia ngira febi hamil di luar nikah
"Oalah..kirain"jawabnya,febi dan bara hanya ngangguk
Makanan merekapun datang,febi udah gak sabar banget makan karena cacing di perutnya sejak tadi mendemo
"Aku suapin"ujar bara,dan febi hanya ngangguk,barapun menyuapi febi dengan tangannya sendiri yang udah dia cuci tadi,mereka gak peduli dengan tatapan orang yang ada disana,malah mereka banyak yang bilang bara dan febi gemesin
"Banywakin sambelnya"ujar febi yang sambil nginyah makanannya
"Enggak nanti sakit perut"tegas bara dan febi hanya diam menuruti sambil menerima suapan-suapan dari bara
Pulang dari tempat makan,febi mengusap perutnya karena kekenyangan,saat ini mereka lagi ada di dalam mobil yang menuju rumah mereka
"Kenapa?"tanya bara saat febi mengusap perutnya pelan
"Kenyaaang"jawab febi
"Cepat isi ya"bara sambil mengelus perut febi,febi hanya tersenyum
Nyampek rumah bara dan febipun langsung pergi ke kamarnya,nyampek kamarnya febi pergi ke kamar mandi duluan buat bersih-bersih,saat febi lagi di kamar mandi,ponselnya berdering dan barapun iseng melihatnya,ternyata pesan dari anggun
Anggun
Kamu masih pakek obat
Pencegah kandungan itu?Tubuh bara menegang,dia menunggu kelanjutan pesan anggum yang terlihat masih ngetik lagi
Anggun
Jangan keseringan makek bi
Itu bisa bahaya juga buat
Rahim kamuBara langsung membanting ponsel febi,wajahnya memerah karena marah,diapun langsung jalan ke arah nakas dan mencari botol obat yang sering febi minum tiap malam,saat menemukannya bara hanya geleng-geleng kepala,dia gak percaya febi bakal bohongin dia.
Bara kembali duduk di tepi ranjangnya dan tangannya masih menggenggam botol obat itu,dia melihat febi yang keluar dari kamar mandi dengan tatapan tajam
"Ayang kenapa?"tanya febi yang jalan ke arah bara ,bara langsung mengangkat tangannya dan menunjukkan botol obat itu pada febi
"Ini apa?"tanya bara dengan suara bergetar,febi gelagapan sendiri,wajahnya langsung memucat
"I-itu vitamin yang"jawab febi
"GAK USAH BOHONG"bentak bara yang udah emosi,febi langsung menunduk dengan tubuh bergetar,bara langsung berdiri di depan febi
"Kenapa kamu bohong?"tanya bara dingin
"Maafin aku,aku belum siap aja"jawab febi yang udah nangis,bara langsung menangkup wajah febi agar mendongak
"JANGAN NANGIS"bentak bara,febi hanya memejamkan matanya
"Ini salah kamu,aku gak suka kamu nangis,bilang aja kalau kamu emang gak mengharapkan anak dari aku"ujar bara,febi langsung menggeleng,ucapan bara salah,bukannya gak mau punya anak dari bara,tapi febi belum siap aja
"Enggak yang kamu salah,aku cuma gak siap buat punya anak"jelas febi sambil terisak
"TAPI KENAPA KAMU GAK JUJUR BI? KENAPA?"tanya bara dengan rahang mengeras
"Maafin aku,aku salah"jawab febi dengan isaknya
"Ngapain kamu minum obat itu? Hah? Kamu tau kan itu obat bahaya buat rahim kamu"ujar bara yang masih emosi,febi hanya diam sambil terisak
"Aaaah"teriak bara sambil membantik obat di tangannya hingga berserakan di lantai,bara langsung mendorong tubuh febi hingga febi tertidur di atas kingsizenya
Cup
Barapun melumat bibir febi dengan kasar,dia juga langsung membuka pakaian yang febi pakai dengan kasar membuat febi tambah terisak dengan perlakuan bara
"Kamu udah buat aku kecewa bi"ujar bara,dia kembali melumat bibir febi dan menindih tubuj telanjang febi
"Engghhh.."desah febi tertahan saat bara meremas payudaranya dengan kasar
"Ahhh...sakit"ujar febi
Barapun melepaskan lumatannya pada bibir febi,dia mulai melorotkan celananya hingga paha dan penis bara udah tegang dan keras,febi masih saja sesenggukan
Dalam sekali sentakan penis bara udah masuk ke dalam lubang vagina febi yang sempit
"Ahhhh"
"Ahhh sakit bara"ujar febi,bara seakan tak peduli,dia terus menggenjot milik febi dengan kasar
"Ahhh"
"Ahhh"
"Mmpphh ahhhh aku kecewa bi ahhh"
"Sakit hiks..."isak febi
Bara terus memompa miliknya lebih cepat karena dia udah mau keluar
"Arghhhhh ahhhh"bara menggerang saat sudah mencapai pelepasannya,dia mengeluarkan pejunya di dalam rahim febi tanpa peduli febi yang udah sesenggukan,barapun bangun dan kembali memakai celananya,diapun langsung keluar dan membanting pintu dengan keras,membiarkan febi yang terkulai lemas karena habis di perkosa olehnya
TBC
PLIS KOMEN DAN VOTENYA😇
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIV BOY 1(END)
Teen FictionBukan hasil copy paste dan jangan di copy paste,murni hasil pemikiran sendiri ================================ 18++😉 (Harap yang di bawah umur minggat)❌ Follow♥️ Commen👉👈 Dan vote😎