Jeff masuk ke dalam mobil dan melihat Alice yang masih terus melamun, menatap lurus ke depan.
Pria itu mengalihkan pandangannya pada jari jemari Alice yang terus bertautan, sepertinya Alice masih ketakutan.
Jeff memberikan teh hangat pada Alice, "Minumlah. Ini bisa membuat mu lebih tenang."
Alice mengambil gelas teh itu dengan tangan gemetaran tanpa memandang Jeff sedikitpun.
"Thanks."
Suasana kembali hening, Jeff dan Alice sama-sama meminum teh mereka masing masing-masing. Tak lama Alice membuka obrolan.
"Aku pergi dulu."
Alice sudah memegang knop pinta mobil dan segera membukanya, namun sebuah tangan menahan dirinya untuk bertindak.
"Ini sudah larut. Sebaiknya aku antar."
Alice menatap genggaman tangan Jeff yang menahan dirinya itu lalu melepasnya perlahan.
"Aku bisa sendiri."
Jeff menarik kembali tangan Alice hingga gadis itu kembali duduk. Alice akhirnya menatap Jeff.
"What do you want?"
Jeff memasangkan seat belt pada Alice lalu menjalankan mobilnya. Alice mengernyitkan dahi nya menatap tingkah aneh pria itu.
"Kau ingin membawa ku kemana?"
"Dimana rumah mu?"Tanya Jeff.
Alice mendengkus, "Untuk apa aku memberitahu mu?"
Jeff dengan matanya yang terus menatap lurus ke depan, "Bukankah kau ingin pulang?"
"Aku tidak pernah bilang aku ingin pulang."
"Kalau begitu, kau ingin pergi kemana?"
Alice menaruh teh nya di dasbor dan kembali menatap pria aneh itu.
"Aku ingin bersenang-senang. Jadi tinggalkan aku sendiri."
Jeff menepikan mobilnya, "Kau tau ini sudah larut dan aku tidak akan membiarkan mu pergi sen-"
"We are strangers. So, you don't have to protect me. Please."
Alice akhirnya turun dari mobil Jeff lalu berjalan ke lawan arah. Gadis itu tanpa sadar membawa jaket Jeff untuk menutupi wajahnya. Sedangkan pria itu, ia hanya menatap Alice yang perlahan mengecil dari kaca spionnya.
###
"HAHAHAHAHA! INI MENYENANGKAN!"
Alice berjoget ria sambil memegang sebuah gelas bir di tangannya. Untung saja club ini sangatlah ramai dan sungguh berisik, jadi siapapun itu tidak akan mengenali wajah Alice.
Musik terdengar lebih menggelegar, di tambah banyak sekali orang-orang yang berteriak disana. Alice tetap dengan posisi awalnya, yaitu berjoget di tengah-tengah ruangan gelap itu.
"HELLO WORLD!"
Alice merasa kepalanya sungguh sangat pusing tapi sungguh, ia tidak peduli. Tidak lama Alice melihat gelasnya sudah kosong, akhrinya ia membalikkan tubuhnya dan menabrak seseorang. Alice menepuk-nepuk tubuh orang asing di hadapannya itu.
"Excuse me."
Alice tidak mendapat respon dan segera mendongak, melihat ke atas siapa yang menghalangi jalannya. Mata sayu nya itu mencoba sangat keras melihat wajah buram di hadapannya.
Seketika matanya membulat, "Jeff?!"
"Apa maksudmu?"
Alice mengucek matanya, lalu seketika wajah orang di hadapannya itu kembali berubah, "Elton?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal [END]
RomanceAnnouncement! [⚠️MATURE CONTENT! VIOLENCE, SEXUALITY, BLOOD SCENES⚠️] Sequel dari "The Incident". Diharapkan untuk membaca cerita "The Incident" terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini. UPDATE SETIAP HARI KAMIS! - 🚫DON'T COPY PASTE MY STORY🚫 Al...