Alice kini tengah duduk di ruangan entah ruangan apa ia pun tidak mengetahuinya. Dengan segelas air dingin di genggaman tangannya, ia berharap bisa menurunkan rasa gugupnya. Dari jarak beberapa meter, Alice bisa mendengarkan suara langkah kaki mendekat. Itu Jeff.
"Ada yang ingin ku bicarakan denganmu."
Jeff duduk tepat di hadapan Alice, kaki kanannya di angkat naik ke atas kaki kirinya serta kedua tangannya terlipat di depan dadanya. Mata Jeff terus menatap seluruh wajah Alice. Terlihat bahwa gadis itu sedang sangat ketakutan.
"Uhm...kurasa kau tidak ingin membicarakan apapun denganku. Sebaiknya aku-"
"Sit down."
Alice kembali mendudukan bokongnya di atas sofa dan menatap Jeff.
"Apa yang mau kau katakan?"
"Apa yang kau lihat disana?"
"Apa maksudmu?"Jawab Alice cepat.
"Ruangan tadi. Apa yang sudah kau lihat?"
Alice menggeleng, "Nothing."
"Lie."
Alice memutar bola matanya, "Of course not. Aku memang tidak melihat apapun. Kau selalu mempersulit hal sepele."
Jeff bangkir dari kursinya lalu berdiri di depan Alice yang masih duduk, wajahnya mendekat dengan kedua tangannya yang ia taruh di sisi kiri kanan tubuh Alice. Tubuh Alice seketika kaku, matanya membulat menatap Jeff.
"What are you doing right now? Stay away from me!" Alice mendorong tubuh Jeff, tapi tentu saja tidak berhasil.
Jeff memiringkan kepalanya, matanya masih menatap mata Alice, alisnya bahkan berkerut seperti meremehkan Alice, sudut bibirnya terangkat, "Kurasa kau harus menebus kesalahanmu."
Alice mengerjapkan matanya berkali-kali, "Dasar aneh. Aku bahkan tidak melakukan kesalahan apapun."
Jeff semakin mendekatkan wajahnya membuat Alice menarik nafasnya panjang seketika, "Okay, katakan apa salahku. Tapi kumohon...kembalilah duduk. Kau membuatku tidak nyaman dengan posisi kita seperti-"
"What position you mean? Dog-"
Dengan sekuat tenaga Alice mendorong tubuh Jeff, bahkan dirinya sampai ikut berdiri. Alice merapikan rambutnya, perasaan aneh bisa ia rasakan di dalam tubuhnya. Sedangkan Jeff? Ya, pria itu hanya menampilkan senyum liciknya. Sangat senang melihat Alice akward seperti saat ini.
Alice berdeham, lalu kembali ke dalam topik pembicaraan mereka.
"So? Apa kesalahanku?"
Jeff dan Alice kembali duduk seperti semula.
"Tentu saja sikap lancang mu tidak bisa ku toleransi lagi. Mulai dari kau menerobos masuk ke dalam mansion hingga merusak gerbangnya. Banyak barang-barang yang rusak karena tembakanmu serta hari ini, dengan sikap lancangmu itu kau berusaha masuk ke dalam ruangan pribadiku."
Alice tidak menyangka, bagaimana bisa pria aneh yang tengah duduk di depannya itu, berbicara panjang lebar mengenai kesalahannya.
"Kurasa kau-"
"Jangan berani menyangkal." Potong Jeff.
Alice mendengus kesal, kenapa pria aneh, sombong, dan juga gila ini bisa berada di dunia.
"Aku sudah meminta maaf tadi. Kenapa kau kembali mengungkitnya? Sudah ku katakan aku bosan dan hanya berjalan-jalan saja."
"Minta maaf tidak cukup bagiku. Biasanya, aku langsung membunuh orang-orang yang-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal [END]
RomanceAnnouncement! [⚠️MATURE CONTENT! VIOLENCE, SEXUALITY, BLOOD SCENES⚠️] Sequel dari "The Incident". Diharapkan untuk membaca cerita "The Incident" terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini. UPDATE SETIAP HARI KAMIS! - 🚫DON'T COPY PASTE MY STORY🚫 Al...