"Hello!"
Jennice sedikit berteriak ketika ia sudah sampai di rumah Eldric. Ia melihat keadaan di dalam mansion El, ternyata masih banyak pengurus rumah yang berkeliaran karena memang ini belum jam pulang mereka.
Jennice menanyai beberap pengurus wanita mengenai keberadaan El, dan mereka menjawab bahwa El ternyata berada di ruang kerjanya. Usai mengucapkan terima kasih, Jennice segera masuk ke dalam lift dan menekan tombol dua.
Segera kaki nya melangkah keluar saat sdah berada di lantai dua, dan mengetuk ruang kerja El.
"Sepertinya kau sangat sibuk."Ucap Jennice saat sudah di dalam ruang kerja El.
"Ya begitulah."Jawab El.
Jennice segera duduk di sofa dan menatap kakaknya itu bertanya-tanya, "Kenapa kau memanggilku kesini?"
El berhenti mengetikkan sesuatu di komputernya dan beralih menatap adiknya, Jennice.
"Ada sesuatu yang ingin ku diskusikan denganmu sebelum aku berbicara pada dad and mom."
Jennice semakin penasaran, "So, tell me. What?"
El bangkit dari kursi kerjanya dan duduk di seberang Jennice, "Sepertinya aku harus ke Dubai."
Jennice mengernyit, "Ke Dubai?"
El mengangguk, "Ya, aku harus kesana."
Jennice melihat El bingung, "Kenapa mendadak? Apa ternyata selama ini kau sudah memiliki pasangan?"
El tersenyum, "Hey, tentu saja tidak. Aku sibuk dengan pekerjaanku."
"Lalu? Untuk apa kau kesana?"
El berpikir sebentar sebelum menjawab Jennice, "Ada masalah dengan perusahaanku disana. Aku tidak bisa memberitahumu."
"Kenapa tidak bisa? Aku ini adik kandungmu. Ceritakan padaku, ada apa?"Tanya Jennice lagi.
El mendesah berat, "Aku hanya butuh saranmu. Kurangi rasa ingin tahu mu, Jenn."
Jennice bangkit berdiri, "Kurasa kau tidak butuh jawabanku. Aku pulang."
Jennice langsung keluar dengan wajah murungnya, sementara itu El juga menengadahkan kepalanya ke atas, memejamkan matanya sambil menarik nafas panjang.
"Relax."
###
Jeff kembali mengambil gelas yang sudah terisi wine dan segera meminumnya. Entahlah, pikirannya akhir-akhir ini selalu mengarah pada gadis balet di kampusnya itu. Ia merasa de ja vu dengan sesuatu saat ia melihat Alice.
"Siapa sebenarnya dia?"
Jeff memijat keningnya pelan, ia mencoba untuk melupakan Alice dan lebih memfokuskan pikirannya pada hal-hal lain. Tapi aktivitasnya terganggu saat mendengar suara-suara kecil dari luar sana. Bahkan ia mendengar samar-samar sebuah teriakan.
"Sial. Siapa yang ribut malam-malam begini?"
Jeff membuka tirai jendela di ruang bar private miliknya dan melihat mobil putih di gerbang mansionnya. Beberapa pengawal mansionnya juga berkumpul disana.
Jeff tetap memperhatikan apa yang selanjutnya akan terjadi disana. Ia sengaja tidak melakukan apapun untuk saat ini. Matanya seketika membulat ketika gerbang mansionnya di tabrak oleh pemilik mobil putih itu.
"Fuck."Umpat Jeff.
Pria itu segera keluar dari ruang bar dan ia dikejutkan oleh Brian.
"Brian!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal [END]
RomanceAnnouncement! [⚠️MATURE CONTENT! VIOLENCE, SEXUALITY, BLOOD SCENES⚠️] Sequel dari "The Incident". Diharapkan untuk membaca cerita "The Incident" terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini. UPDATE SETIAP HARI KAMIS! - 🚫DON'T COPY PASTE MY STORY🚫 Al...