"I want it, i got it. I want it, i got it yeah!"
Alice bernyanyi kecil sambil menuju garasi mobilnya. Ia masuk ke dalam mobil dan menatap ke kaca spion.
"Shit!"
Alice keluar dan kembali masuk ke dalam mansionnya. Ia lupa untuk membawa kacamata serta topi hitamnya.
"Bahaya jika paparazzi memotret diriku."
Alice merasa cukup tertutuo ketika ia sudah menggunakan kacamata serta topi nya. Ia melangkah keluar dengan sedikit terburu-buru karen waktu sudah tinggal sedikit.
Alice menekan gas mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Alice sempat mampir di kafe untuk membeli kopi, sebuah kebiasaan.
Ia akhirnya sampai di Xalvador College, dan mencoba melihat sekeliling apakah ada paparazzi atau tidak.
"Kurasa tidak ada. Tapi kenapa ramai sekali?"
Alice sedikit terbebani melihat banyak sekali mahasiswa dan mahasiswi yang berjalan di area kampus.
"Oke terserah. Yang penting tidak ada orang-orang kepo itu. Paparazzi sungguh mengganggu kebebasanku."
Alice akhirnya turun dari mobil. Jenjang kakinya yang indah itu akhirnya menginjak Xalvador College.
Paka Alice sungguh membuat banyak perhatian. Tidak ribet tapi sangat elegant. Gadis itu berjalan dengan was-was, ia memegang topinya serta tas di sampingnya.
"Nona Alice?!"
Alice membulatkab matanya mendengar suara itu dari arah belakang.
"Paparazzi?"
"ITU DIA NONA ALICE DWYNE!"
"DIA SUNGGUH BERKULIAH DISINI?"
Alice membalikkan tubuhnya dan tiba-tiba banyak flash kamera serta mic di hadapannya.
"Kenapa mereka bisa ada disini?"
"Apa mereka sungguh membuntutiku?"
Alice tidak tau harus berbuat apa. Biasanya ada Rey yang menangani hal ini. Kepalanya kembali sakit. Matanya memburam.
"Apa yang anda lakukan disini, nona?"
"Apa benar jika anda ingin berkuliah di dunia balet? Apakah itu tidak terlambat?"
"Banyak rumor bahwa nona ingin mengambil jurusan balet. Apa itu benar?"
Alice memundurkan sedikit langkahnya menahan rasa sakit di kepalanya. Seluruh mahasiswa kini menatap dirinya.
"Mohon jawab kami nona!"
"Saya..."
Alice menarik nafasnya, flash itu membuat hatinya seketiia ikut sakit juga. Ada apa ini?
"Hey, kelas mu sudah di mulai."
Suara itu menghentikkan seluruh pertanyaan . Elton, pria itu ada disana.
"Tuan Elton!"
"Aku mencarimu dimana-mana. Ternyata kau disini..."
Alice terus menatap Elton di balik kacamata hitamnya tanpa ekspresi. Pria itu sekarang mendekat dan membisikkan kalimat yang cukup megejutkan Alice.
"Jefford, pria itu ternyata bukan pacar mu."
Alice membelakkan matannya, Elton sungguh mencari hal itu? Bagaimana bisa hal itu terjadi. Tapi detik ini ia cukup berterima kasih karena Elton ingin membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal [END]
RomanceAnnouncement! [⚠️MATURE CONTENT! VIOLENCE, SEXUALITY, BLOOD SCENES⚠️] Sequel dari "The Incident". Diharapkan untuk membaca cerita "The Incident" terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini. UPDATE SETIAP HARI KAMIS! - 🚫DON'T COPY PASTE MY STORY🚫 Al...