"Apa kalian tidak salah?"Tanya Jeff pada salah satu perawat wanita.
Perawat itu mengangguk, "Saya tidak salah tuan. Hari ini nona Alice memang sudah di pulangkan oleh dokter."
Jeff bingung, ia masih menatap perawat wanita itu, "Kenapa tidak ada yang menghubungi ku? Aku adalah wali Alice."
"Maaf tuan, tapi sepertinya teman nona Alice mewakili anda."
Jeff semakin di buat bingung, "Teman?"
Perawat itu kembali mengangguk. Jeff mengeluarkan ponselnya dan memberikan wajah seorang gadis kepada perawat itu.
"Apakah yang kau maksud adalah dia?"
Perawat itu tersenyum dan mengangguk, "Ya, gadis itu yang mewakili anda."
Jeff mengangguk mengerti, "Terima kasih."
"Baik tuan."
Jeff segera keluar dari Gedung rumah sakit dan masuk ke dalam mobilnya. Kecepatan mobil sedikit ia naikkan, setelah 30 menit akhirnya Jeff sampai di tempat tujuannya. Ia langsung masuk dan di sambut oleh beberapa pelayan yang bekerja disana.
"Selamat malam tuan, ada yang bisa saya bantu?"
"Uhm ya, dimana Jennice?"
"Nona sedang berada di ruang Latihan, tuan."
Jeff segera pergi ke tempat dimana Alice berada usai mendengar jawab pelayan tadi. Tanpa mengetuk ia langsung mendobrak pintu dan ia mendapati Jennice tengah menari.
Jennice menoleh, wajahnya tampak kesal. Ia segera mematikan music dan berdiri di depan Jeff, "Hey bro! Biasakan mengetuk sebelum kau masuk. Aku sedang—"
"Dimana Alice?"
Jennice melipat kedua tangannya di depan dada, mata nya menatap lurus pada Jeff, tanpa berekspresi Jennice langsung meninggalkan Jeff. Ia masih kesal sejak hari dimana Jeff mengumpat pada adik-adiknya. Bahkan Jennice yakin bahwa Jeff tidak tau tentang El pergi ke Dubai.
"Jenn!"
Jeff menahan tangan adik nya itu, Jennice berbalik, "Apa yang mau kau ketahui? Apa di otak mu hanya Alice? Aku bukan jahat, tapi seharusnya sebagai seorang kakak, otak pintar mu itu juga harus di gunakan untuk memikirkan keluarga!"
Jennice menghempaskan tangan Jeff dan kembali berjalan. Bahkan pointshoes yang ia kenakan belum di lepas. Jeff kembali menghalangi jalan Jennice.
"What are you talking about? Kenapa kau mendadak membicarakan keluarga?"
Jennice mengepalkan tangannya, ingin rasanya ia memukul wajah Jeff, matanya menyorot tajam, "Dan sekarang kau bertingkah menjadi seorang kakek-kakek! Good job! Lanjutkan!"
Jennice kembali berjalan, air mata nya entah kenapa mengalir keluar, tak lama ia berbalik sebentar menatap Jeff, "Keluar dari mansion ku. Jangan pernah dating kesini!"
Jennice naik ke lantai atas, meninggalkan Jeff dengan semua kebingungan. Setelah berdiam beberap saat, Jeff mencoba untuk focus kembali pada rencana awal nya. Ia keluar dari mansion Jennice dan kembali masuk ke dalam mobilnya.
Bagaimana bisa ia melupakan tentang mansion Alice. Sudah jelas, gadis itu pasti sedang beristirahat di dalam mansionnya. Akhirnya ia sampai, dengan cepat ia masuk ke dalam mansion Alice dan menekan bel. Beberapa kali setelah ia tekan akhirnya Alice muncul.
"Jeff?"
Jeff bisa melihat raut wajah kaget dari Alice, Jeff tiba-tiba menarik Alice dan memeluknya erat. Kepalanya ia tenggelamkan di ceruk leher Alice, kedua tangannya memeluk erat tubuh mungil Alice. Tapi ia bisa merasakan bahwa tubuh Alice kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal [END]
RomanceAnnouncement! [⚠️MATURE CONTENT! VIOLENCE, SEXUALITY, BLOOD SCENES⚠️] Sequel dari "The Incident". Diharapkan untuk membaca cerita "The Incident" terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini. UPDATE SETIAP HARI KAMIS! - 🚫DON'T COPY PASTE MY STORY🚫 Al...