"Lo mau kan jadi pacar gue?" - Killian Daleon Abraham.
"Sorry, gue ga suka pacaran." - Rakken Gabino Atmaja.
"Apa gue terlambat untuk dapetin hati Lo?" - Elang Mahadri Utama.
🔺√🔺√🔺
Perjalanan waktu sang gadis pemberani kini berlabuh di suatu zama...
Pagi ini, CHS dihebohkan dengan kejadian yang sangat memalukan. Seorang siswi secara tidak sengaja menarik rok rekannya sehingga menjadi bahan tontonan sekitar mereka. Bahkan ada juga yang merekam kejadian tersebut untuk disebarkan ke media sosial. Malu dan marah, itulah yang tergambar di wajah sang korban. Sedangkan sang pelaku sebenarnya sedang menahan tawa sekaligus puas akibat perbuatannya.
'hahahaha, sial! ini sangat menyebalkan! gue harus menahan tawa seharian. Oo ayolah Ra, mari kita cari tempat aman untuk tertawa' batin Dira tertawa sekaligus berjalan menjauh dari kerumunan.
Flashback
Seorang gadis turun dari mobil mewah bermerk Bugatti Chiron di parkiran sekolahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semua mata tertuju padanya. Bagaimana tidak, biasanya gadis itu menggunakan ojek ataupun taksi untuk ke sekolah, kini mereka dibuat ternganga melihat mobil mewah yang biasanya berharga puluhan hingga ratusan milyar rupiah dikendarai oleh gadis itu. Bukan hanya dibuat terkejut dengan mobil itu, bahkan penampilan gadis itu berubah drastis. Dari yang biasanya berpenampilan cupu sekarang terlihat modis dengan seragam sekolah yang pas ditubuhnya serta sepatu dan tas branded yang melekat ditubuhnya. Mereka pun bertanya-tanya, apakah dia memang Rakken Gabino Atmaja yang mereka kenal atau hanya mirip?
'Dasar, kayak ga pernah liat orang kaya aja, huhh drastis banget ya perubahan cewek ini?' batin Dira.
Sepanjang koridor SMA, Dira menjadi bahan tontonan dan jangan lupakan gosipan para calon emak-emak, ups.. Tak jauh didepan kelasnya, 3 orang siswi sedang menghadang dengan tangan dilipat didepan dada.
"Guys, si cupu udah pintar nyolong ya...ohh atau jadi simpanan om-om?" seru salah satu siswi tersebut sambil tertawa remeh bersama kedua antek-anteknya dan mereka tak lain tak bukan adalah Michel sang kepala suku dan 2 warganya yang bernama Angel dan Rani.
"Iya deh kayaknya Chel, masa dalam satu hari bisa jadi kaya kalo ga jadi simpanan orang" celetuk Rani.
Michel pun maju beberapa langkah mendekati Dira dan mencengkeram erat bahu Dira sambil berbisik "kemaren lo dianterin pulang sama Lian kan? Udah gue bilang jauhin dia! Kayaknya lo perlu dikasi pelajaran, siap -siap aja cupu!!"
'apaan sih Tante girang! yang ada mereka tuh yang harus dikasi pelajaran. Pakaian kok kecil amat, digunting kali, ya. Atau ga ada uang beli bahan? Dan jangan lupakan aksesoris mereka yang udah kayak jemuran perhiasan.' batin Dira panjang lebar. Dia tak berbicara apa pun pada mereka, hanya diam berdiri dengan muka polos. Baginya, melayani mereka sama aja kayak melayani orang gila.
"Ra, mana hadiah untuk cupu ini? sini!!" seru Michel pada Rani. Rani pun memberikan sebuah botol besar berisi telur pada Michel.
Seakan tau apa yang akan terjadi, Dira pun berbicara dalam hati 'Ranell, buat dia nuangin telur itu di kepalanya sendiri!'
'perintah dijalankan.'
Seakan terhipnotis, Michel pun menuangkan telur didalam botol itu di kepalanya sendiri. Orang-orang disekitarnya pun terkejut. Apa yang dilakukan Michel? Dia gila kah? Itulah pertanyaan di kepala mereka.
"Aaaahh!! k-kok jadi gue sendiri yang kena??!" kaget Michel sambil melihat tubuhnya yang dipenuhi telur. Matanya langsung terangkat menatap tajam Dira.
"INI ULAH LO KAN??! LO YANG NUMPAHIN TELUR ITU DIKEPALA GUE KAN??!!
Siswa disekitarnya menganga tak percaya, bagaimana bisa ia menuduh Rakken yang bahkan tak menyentuh dia sedikitpun, malahan dia sendiri yang melakukannya. 'Fix gila!' dua antek-antek Michel pun dibuat terkejut melihat temannya itu. Kenapa dia mempermalukan dirinya sendiri? Sedangkan sang pemeran utama hanya diam sambil tertawa puas dalam hati. Michel yang merasa tak terima pun mencoba menjambak Dira a.k.a Rakken. Dan kejadian tak terduga lainnya lebih mengagetkan.
Rani menarik rok Michel hingga terpampanglah celana sepaha motif Batman yang melekat padanya. Sontak semua siswi disekitar mereka tertawa terbahak-bahak melihatnya kecuali sang korban dan pelaku. Dira mengulum bibirnya menahan tawa melihat kejadian didepannya. 'kerja bagus, Ranell.' ujarnya dalam hati pada rekannya, Ranell. Ya! Dialah dalang dari kejadian memalukan itu. Dirinya sangat puas melihat sang pembullyRakken, pemilik tubuh yang ditempatinya merasakan apa yang biasa dia perbuat dari Rakken bahkan ini lebih mengejutkan.
Malu dan marah, itulah yang tergambar di wajah Michel, dia pun berbalik badan menghadap Rani. Dengan ringan tangannya, dia pun menampar Rani beberapa kali hingga terlihat darah disudut bibirnya. Entah apa yang dibicarakan Michel dan teman-temannya, tak lama kemudian terlihat Rani berlari menjauh dan Michel yang juga berlari sambil menangis meninggalkan Angel dengan wajah terkejutnya. Kejadian tadi juga membuat para siswa di CHS senang karena para pembully sudah mendapatkan pelajarannya. Mereka pasti malu dan tak akan membully para siswi yang lemah lagi, 'mungkin'. Dan kejadian tadi pun sudah menyebar dengan cepat berkat media sosial yang sekarang sudah canggih.
'hahahaha, sial! ini sangat menyebalkan! gue harus menahan tawa seharian. Oo ayolah Ra, mari kita cari tempat aman untuk tertawa' batin Dira tertawa sekaligus berjalan menjauh dari kerumunan.
