14

93 9 0
                                    

🔺 Chaazeel 2022
_____________________

Oh tuhan rasanya Rakken saat ini mau tenggelam aja di waduk. Bahkan panggilan Edrea pun tak di gubris olehnya. Dia masih memikirkan kejadian tadi yang sudah membuat jantungnya tak aman. Elang berkata dia akan menjelaskan semuanya pada Rakken malam ini di kafe yang telah dipesan Elang.

Hal itu tentu di iyakan Rakken karena dia masih penasaran dengan perkataan Elang. Bagaimana juga dia tau bahwa Rakken itu adalah Anindira. Bisa botak kepala Rakken memikirkan itu semua.

Netranya beralih ke tangannya. Itu adalah bekas ciuman Elang.

'ahh pengen tenggelam aja aku ke inti bumi!!'

Pipinya memerah ketika mengingat hal itu. Kenapa Elang bisa 'semanis' itu.
Stop! Bukan manis tapi gak tahu malu. Bisa-bisanya dia berbuat itu pada Rakken. Dan sifatnya yang sudah seperti kekasih Rakken saja.

'Intinya nanti malam harus jelas semuanya! Biar aku bisa tidur nyenyak gak kepikiran!'

Begitulah batinnya berkata dengan tekat yang kuat.

"Ken!! Lo denger gak sih?!" Teriakan Edrea memecahkan lamunan Rakken. Tentu saja membuatnya kaget.

"Apaan goblok? Jantung gue kasian di ganggu Mulu!" Ketus Rakken pada Edrea yang langsung memasang cengiran. Lagi enak-enaknya ngelamun eh diteriakin sampe jantung serasa mau copot lagi. Keknya Rakken harus nyediain stok jantung biar jaga-jaga kalo jantungnya beneran copot.

"Hehehe lagian Lo nya daritadi gak nyaut, ngelamun apaan Lo?" Edrea pun memasang muka seakan-akan mau menyelidiki Rakken.

"Ck. Gaada. Yaudah ayo pulang sekolah dah sepi ntar ada makhluk yang godain kelabakan sendiri jadinya." Edrea melongo mendengar jawaban sahabatnya itu. Sejak kapan dia percaya hal-hal begituan.

"Eh tungguin elahh main tinggal-tinggal aja, padahal dah dari tadi gue panggilin tapi Lo nya yang ngelamun" ketus Edrea sambil menyusul Rakken yang sudah keluar dari kelas meninggalkannya.

Ting!

Handphone Rakken pun berbunyi. Segera dibukanya siapa tau itu Seno.

Mama🤍
__________

3 pesan belum dibaca

|Sayang
|Mama sama Papa udah pulang ke rumah😄
|Kamu udah pulang sekolah kan? Ayo cepet pulang mama sama papa rindu kamu😘

'Ternyata mamanya Rakken. Mereka udah pulang setelah keluar negeri berbulan-bulan. Mereka juga gatau anaknya dah gak ada'

Batin Rakken sembari menghela nafas kasar.

Tak lama kemudian, jari-jarinya mengetikkan balasan untuk sang Mama.

Mama🤍
__________


|Sayang
|Mama sama Papa udah pulang ke rumah😄
|Kamu udah pulang sekolah kan? Ayo cepet pulang mama sama papa rindu kamu😘

Mama sama papa dah dirumah?|
Okee Ma, aku mau Otw kerumah|

Setelah membalas chat mamanya, Rakken dan Edrea di belakangnya pun menuju ke tempat parkir menaiki mobil mereka dan melaju meninggalkan Cakrawala High School.

Beberapa menit kemudian, sampailah Rakken di rumah atau yang biasa disebut Mansion keluarga Atmaja. Terpampang bangunan megah dan elegan sehingga tak henti-hentinya membuat Rakken takjub.

Walaupun dirinya sudah beberapa kali ke mansion ini sejak menjadi Rakken, tetap saja membuat dirinya merasa wahh.

Benar-benar keluarga konglomerat!

Setelah puas melihat pemandangan di depannya, langkah kakinya satu persatu memasuki kediaman Atmaja itu.

Terlihatlah dua orang paruh baya yang ditaksir berusia 40-an sedang asik mengobrol di sofa ruang tamu. Dirasa ada suara langkah kaki, perhatian mereka pun teralihkan ke arah Rakken. Bisa ditebak wajah senang mereka ketika melihat anak satu-satunya milik mereka 'sekarang'.
Satu-satunya karena anak bungsu mereka telah pergi selama-lamanya.

"Rakken" seru Ananda Violet Atmaja, mama Rakken. Wanita itu berlari ke arah Rakken dan memeluknya dengan erat. Tak jauh dari mereka terlihatlah pria paruh baya yang menuju kearah mereka dan memeluk erat 2 wanita itu.

"Apa kabar kamu, nak?" tanya pria itu alias papanya Rakken yang bernama Andrian Pratama Atmaja. Hal itu membuat hati Rakken menghangat dan sangat senang. Mungkin bawaan dari raganya Rakken.

"Mama, Papa.. aku baik-baik aja kok disini" jawab Rakken yang membalas pelukan kedua orangtuanya.

"Kami rindu banget sama kamu, Rakken. Udah berbulan-bulan kami meninggalkan kamu disini dan sekarang Mama udah bikin keputusan kalo Mama gak akan kemana-mana lagi dan ngurus kamu sama Papa aja dirumah." Jelas Mama panjang dengan senyum yang masih terpatri di wajahnya.

"Iya, sayang. Papa setuju sama Mama kamu. Biar Papa aja yg kerja diluar dan juga Papa usahakan akan sering dirumah menghabiskan waktu bersama kalian." tambah Papa.

Tentu saja itu membuat Rakken senang. Dan ia lihat orangtua Rakken sangat baik dan penyayang. Tapi sayangnya mereka sangat workaholic hingga sangat jarang bisa pulang ke rumah berjumpa anaknya. Mungkin juga karena mereka telah kehilangan putra mereka dan sekarang Rakken sendirian dirumah.

Paman tiri Rakken diberitakan telah hilang dan itu membuat orangtua Rakken sangat sedih. Rakken sendiri mah biasa-biasa aja bahkan senang dengan tiadanya paman tirinya yang jahat itu.

"Iya Ma, Pa makasih udah pulang buat aku"

"Iya sayang" ucap Mama.

"Yaudah sekarang kamu makan dulu tadi Mama udah beli banyak makanan buat kamu" jelas Mama dan kujawab dengan anggukan.

Rakken pun menuju kamarnya untuk berganti pakaian. Barang-barang lainnya masih ada di Apartemen dan dia berencana untuk memindahkannya sebagian ke Mansion karena dia akan tinggal di Mansion bersama orangtuanya.

TBC*

Hai-hai apa kabar kalian semua😄
Sekarang aku lagi usahain buat up sesering mungkin karna lagi lancar idenya😄
Semoga kalian suka ya😍

🔺 Chaazeel 2022
🔺22 Februari 2022

Time Travel of a Brave GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang