08

473 55 1
                                    

🔺 Chaazeel 2021
_____________________

"Pembunuh..."

Rakken pun menegang mendengarnya. Bagaimana ada yang tau kejadian ini padahal lokasinya lumayan jauh dari keramaian. Dia pun berbalik perlahan melihat siapa yang berbicara.

Glek

"Elang?"

"Siapa Lo sebenarnya?" Tanya Elang dengan menatap tajam Rakken. Rakken pun menghembuskan nafas kasar. 'tidak ada pilihan lain!' batin Rakken.

'Ranell, hapuskan ingatan dia tentang kejadian tadi!' Ucap Rakken didalam hatinya.

"Perintah dijalankan."

Tit tit tit

"Perintah digagalkan."

'Deg, kok bisa gagal?!' batin Rakken.

'Coba ulangi lagi!!' teriak Rakken panik. Namun yang terjadi sama saja, tidak ada perubahan yang terjadi pada Elang. Sementara Elang masih dalam mode terkejut dan 'marah' akibat kejadian yang baru dilihatnya.

"Siapa Lo sebenarnya? Jawab gue dengan jujur atau..." Elang pun menggantungkan ucapannya dan menunjukkan video rekaman pembunuhan tadi yang tentunya membuat Rakken panik setengah mati.

'Jika aja ingatan dia bisa dihapus gue gak perlu panik kayak gini, tapi disini situasinya beda!' batinnya.

"JANGAN!! Oke gue bakal ceritain ke Lo tapi gak sekarang. Sebagai gantinya Lo boleh minta ke gue apa aja"

"Gak semudah itu" kekeh Elang. Rakken pun menghembuskan nafas kasar. Disatukan kedua tangannya seraya memohon.

"Please please gue mohon Lo jangan sebarin itu video, Lo boleh lakuin apa aja sama gue asalkan Lo gak nyebarin video itu, gue janji sama Lo gue bakal turutin semua permintaan Lo" mohon Rakken.

'kalo bukan karena video itu, gue gabakal mohon kayak pengemis gini. Kalo sampai video itu kesebar dan gue bisa jadi ditangkap polisi. Yah bisa sih gue manipulasi mereka pake kekuatan Ranell, tapi nanti malah ribet urusannya.'

"Okay." Jawab Elang. Akhirnya Rakken bisa bernafas lega.

"Tapi siniin hp Lo!" Wtf!!

"Buat apa?" Heran Rakken 'pasti ada apa-apa ni' batinnya curiga.

"Siniin atau-"

"Iya-iya bentar. Nih" ucap Rakken sambil mengambil handphone-nya dari dalam Hoodie dan menyerahkannya pada Elang. Terlihat Elang memasukkan nomor yang Rakken yakini nomor handphone Elang.

"Nih." Setelah selesai, Elang pun mengembalikan handphone milik Rakken itu.

"Ingat janji Lo" Elang berlalu pergi meninggalkan Rakken.

Fyuhh

'Huh.. untuk saat ini masih aman, lain kali kalo aku mau buat sesuatu mesti lihat situasi. Kalo gak kejadian kayak gini bakal terulang lagi.' batin Rakken.

"Gue balik ajalah ke tempat balapan. Edrea mungkin udah selesai balapannya." Gumam Rakken sambil berjalan menuju arena balapan.

Setelah sampai dikeramaian, Rakken pun berjalan kearah Edrea yang lagi asik mengobrol dengan teman-temannya. Tampak ekspresi sumringah ketika Edrea melihat Rakken. Dirinya pun segera berlari kearah sahabatnya itu.

"Ken, gue menaaang!! Yeayyy!!" seru Edrea sambil memeluk sahabatnya itu.

"Lo kayak baru pertama kali menang aja" sindir Rakken. Edrea hanya menyengir.

"Tapikan gue seneng aja. Lagian hadiahnya lumayan sih hehe"

"Hm udah selesai kan? Ayo pulang!"

"Ayo! Eh tapi kita ke supermarket dulu ya. Gue mau beli barang titipan bunda."

"Oke."

Tbc*

22 Mei 2021

🔺 Chaazeel 2021


Time Travel of a Brave GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang