15

101 13 2
                                    

🔺 Chaazeel 2022
____________________

Rakken POV

Sekarang waktu telah menunjukkan pukul 19.30 WIB. Dan disinilah aku bersama pria aneh yang ada didepanku. Kafe milik keluarga Elang adalah tempat kami sekarang. Dengan pemandangan perkotaan dari atas rooftop. Sangat cantik!

Netranya sejak tadi tak lepas dariku. Sangat tidak nyaman tau gak?! Berasa aneh gimana gitu.

"Jadi apa yang mau Lo omongin?" tanya ku to the point pada Elang. Perlahan senyuman manis terpatri di wajahnya. Entahlah bisa jadi seringaian. Punggungnya yang awalnya bersandar di kursi pun semakin menghadap dekat ke arah ku.

"Iya bakal aku jelasin, keknya beruang manisku penasaran banget sama aku" jawabnya yang makin melebarkan senyumannya.

Kok serem.

Eh tunggu! Beruang?

"Cepetan mau bicara apa? Kalo cuma mau basa basi doang gaada tujuan disini mending gue pulang aja"

"Jangan" halangnya dengan ekspresi khawatir seakan aku akan pergi meninggalkannya.

"Aku bakal jelasin semuanya" lanjutnya sembari menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.

"Aku Varro"

Dua kata itu sangat mengagetkanku. Gak mungkin dia Varro.

"Varro? Varro yang mana?" Tanyaku seakan mau meminta penjelasan.

"Pacar kamu. Dulu" deg. Gak mungkin! Ngapain dia kemari? Pasti cuma karangan Elang aja.

"Pacar yang mana? Gue gak ngerti sumpah. Pacaran aja kagak pernah. Gimana mau pacaran, yang deket aja kagak ada kan gue dikira cupu" ujarku dengan tegas.

"Kamu kira aku gatau kamu itu Anindira? Anindira Jovanka anaknya Mama Audrey Maya Jovanka dan Papa Garvin Jovanka. Abang kamu Hansel Sebastian Jovanka dan kembaran kamu Arseno Rafeyfa Jovanka." Jelas Elang yang sangat jelas membuatku terkejut. Bagaimana dia tau segala keluargaku. Apa mungkin dia memang Varro?

"Lo si-a-pa? Kenapa Lo tau semua keluarga gue? Padahal rahasia ini aku simpan baik-baik." Terdengar hembusan nafas kasar dari Elang.

"Aku Varro, sayang. Abian Navarro Wafri pacar kamu. Aku dikirim ke dunia ini sama 'mereka'. Dari pertama masuk kesini ingatan aku dihilangin sama orang jahat itu. Aku benar-benar lupa aku siapa dan kenapa aku bisa disini. Untungnya keluarga Elang merawatku dan katanya aku kecelakaan sampe bisa amnesia. Elang yang asli udah gaada karena kecelakaan itu dan ternyata aku yang mengisi raga ini. Akhirnya aku perlahan menjalani kehidupanku sebagai Elang dengan keluarga dan teman yang baik. 1 tahun berlalu hingga kamu ada disini. Dan beberapa hari kemaren sejak kamu tiba-tiba pergi gak tau kemana aku mendapatkan ingatanku kembali. Bahwa aku adalah Varro bukan Elang dan aku hanyalah orang asing disini. Tempatku yang seharusnya adalah didunia kita dulu. Tapi aku gak tau gimana caranya balik kesana. Gelang ku tidak ada. 'mereka' mengirimku kesini tanpa gelang itu.  Tapi untungnya kamu disini. Aku bersyukur banget bisa ketemu kamu dan menjelaskan kenapa aku pergi ninggalin kamu waktu itu."

Fakta apa ini? Aku sungguh tidak bisa berkata-kata. Bulir air mata perlahan membasahi pipiku. Rasa senang, marah, kesal, penasaran bercampur aduk di dalam diriku.

"Kenapa kamu pergi ninggalin aku? Apa karna 'perempuan itu' telah berhasil merebut hati kamu? Kamu tega banget, Var hiks"

Runtuh sudah pertahananku. Memori masa lalu perlahan menari-nari dipikiranku. Dimana itu adalah kenangan yang paling ingin aku musnahin tapi tetap tidak bisa.

Varro sudah berada disampingku dan dia langsung memberikan pelukan yang benar-benar aku rindukan selama ini. Rasanya masih sama dengan yang dulu, sangat nyaman.

"Maaf"

Selama beberapa saat kami terdiam hingga akhirnya dia berbicara panjang lebar.

"Aku terpaksa lakuin itu karena mau lindungin kamu sama keluarga kamu. Dina, wanita itu ternyata bersekongkol dengan keluarganya untuk menghancurkan kehidupan kamu. Aku mengetahuinya setelah tak sengaja menguping pembicaraan mereka dan sialnya aku ketahuan. Mereka mengancamku untuk tidak memberitahu keluarga kalian dan aku harus menjadi pacarnya Dina. Akhirnya aku menerima itu dengan syarat agar kamu dan keluargamu tidak diganggu oleh mereka.  Maka dari itu aku meninggalkanmu waktu itu. Tentu saja aku membuat rencana agar menyingkirkan mereka secepatnya. Tapi tak lama setelah itu, mereka ternyata menjebakku dengan mengirimkan aku ke sini dan setelah itu aku tak mengingat semuanya.  Maafkan aku, aku harusnya segera menyingkirkan mereka dan akan bersama kamu disana hingga saat ini."

Ternyata...

"Kenapa kamu gak bilang sama aku? Kalo kamu bilang maka kita bisa sama-sama menyingkirkannya. Aku bersalah banget sama kamu udah ngira yang enggak-enggak. Maafin aku" ucapku tulus sambil membalas pelukannya dengan erat.

"Aku yang harusnya minta maaf sama kamu, aku benar-benar menyesal, Ra."

Cukup sudah. Aku sangat bersyukur kami bisa bertemu lagi. Sangat sangat bahagia sampai aku tak bisa mengungkapkannya. Terimakasih Tuhan.

"Aku bahagia banget bisa ketemu kamu lagi. Jangan pergi lagi ya?" Pinta ku sambil menatap matanya.

"Iya sayang, aku gak bakal ninggalin kamu lagi. Aku bakal jujur apapun sama kamu. Maaf aku terlalu ceroboh waktu itu" ujarnya lembut. Dengan rasa haru aku pun menganggukkan kepalaku sambil tersenyum tulus padanya.

Dapat kurasakan bibirnya menyentuh kening ku dengan lembut.

Rakken POV end.


TBC*

🔺 Chaazeel 2022
🔺26 Februari 2022

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Time Travel of a Brave GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang