02

766 80 10
                                    

🔺 Chaazeel 2021
____________________

Setelah puas tertawa, Rakken pun memutuskan untuk menuju ke kelas.

Semua pasang mata terfokus padanya. Dia tak menampik hal tersebut dan mencari tempat duduknya yang berada di pojok kiri dekat jendela. Bagaimana dia tau, tentu saja Dira sudah tau segala hal tentang Rakken. Bel pun terdengar nyaring tanda kegiatan pembelajaran akan dimulai. Melihat siswa dikelasnya mulai ramai, Rakken pun menyiapkan peralatan belajarnya. Tak lama kemudian, datanglah guru ke kelas mereka dan kegiatan belajar pun dimulai.

~🔺~

Bel istirahat berbunyi, para siswa pun keluar dari kandang mereka. Ada yang menuju ke kantin, ke lapangan, ke belakang sekolah, dan berbagai tempat tujuan lainnya. Begitupun dengan Rakken, cacing di perutnya sudah demo saat belajar tadi. Saat mau keluar dari pintu kelas, seorang siswi pun berlari masuk dan menyerbu Rakken dengan pelukannya. Rakken tau dia, gadis ini adalah teman dekatnya alias teman dekat Rakken yang sudah meninggal itu. Dia adalah Edrea Putri Pandhita. Keluarganya juga keluarga terpandang sama dengan keluarga Atmaja. Mereka sangat dekat, makanya Edrea tidak terkejut dengan berita hot pagi ini bahwa Rakken berasal dari keluarga terpandang. Dan juga, Edrea ini badgirl tingkat camat, bukan sultan loh ya. Dia dulu pernah cerita ke Rakken kalo dia jadi badgirl cuma bisa dapetin perhatian ketos. Yap, dia suka ketos di CHS ini. Berbagai aturan dilanggar cuma buat berurusan terus sama ketos.

"Gue kangen Lo, Ken. Berita Lo pagi ini jadi trending di sekolah, tau?! Lo kenapa ga bilang sih kalo mau buat kejutan?" Seru Edrea.

"Ga penting juga, lagian Lo kemana tadi ga masuk? Bolos?"

"Hehe, Lo tau lah kan. Eh t-tapi Lo bilang apa tadi?? Lo? Sejak kapan Lo pake lo-gue?? Wahh drastis beut perubahan Lo, Ken!" Seru Edrea.

"Serah gue, lah. Gue lagi mau ngerubah diri aja biar gak terusan dibully." Jawab Rakken.

"Wah, gini ni yang gue suka sama Lo sekarang! Oke gue support Lo, Ken." Teriak Edrea sambil menepuk tangannya. "Karena Lo gak bilang sama gue kalo Lo bakal berubah hari ini, gue traktir Lo!" Lanjutnya sambil menarik tangan Rakken menuju kantin.

Selama perjalanan ke kantin, mata Rakken menjelajahi pemandangan sekitarnya. Mulai dari lapangan sekolah yang dipakai beberapa siswa untuk main basket, dan beberapa siswa yang dihukum didepan bendera. Dahinya mengerut dikala netranya terfokus kepada beberapa siswa yang bermain basket tersebut. Pakaian yang dikeluarkan, lengan baju dilipat, sepatu bukan sepatu khusus sekolah, dan yang paling top adalah rambut dari salah satu siswa tersebut panjang mencapai leher.

'wow'

Ingin ia bertanya pada Edrea, namun ketika sudah mencapai pintu kantin, ia pun mengabaikan rasa penasarannya itu. Setelah memilih tempat duduk, Edrea pun pamit kepada Rakken untuk memesan makanan mereka.

~🔺~

"Der, Lo sekarang ikut gue ke BK.!" Melihat siapa yang menyuruhnya, Edrea pun dengan sigap berlari menuju siswa yang memanggilnya tersebut. Sebelum berdiri tadi, Edrea sempat berbisik kepada Rakken "Ken, gue pergi sama babang Lian dulu, ya. Akhirnya ga sia-sia gue terlambat supaya bisa berduaan lagi sama Lian, ehh bertigaan deng sama guru BK, hehehe," curhat Edrea.

"Hm"

'Lian? Jadi dia yang disukai Rakken yang dulu?! Selama ini Rakken nyimpan perasaannya karna dia tau sahabatnya juga suka sama tu ketos? Kasian banget Lo, Ken.'

Setelah beberapa lama berkutat dengan pikirannya, pelajaran selanjutnya pun segera dimulai.

~🔺~

"Ken, Lo mau pulang sama gue, gak?" tawar Edrea.

"Gak Der, Lo tau kan gue bawa mobil."

"Oo iya lupa. Lo kan mulai hari ini mau ngerubah diri. Oke Ken, gue cabut dulu ya!" pamitnya.

"Oke" jawab Rakken.

Brukk

"Aduh..!  Lo kalo jalan liat-liat dong! Jangan main nabrak aja," kesal Rakken pada seseorang yang baru saja menabraknya.

"Ikut gue!!" desis sang pelaku.


Dengan kasar, sang pelaku pun menyeret Rakken menuju gudang belakang sekolah.

Brakk

"Lo mau apa, Chel?"tanya Rakken tenang. Michel hanya menyeringai.

"Gue mau bunuh Lo!! Lo puas kan liat gue tadi pagi?! Hahaha makanya gue mau nyelesain Lo disini aja." Seru Michel sambil mengeluarkan pisau lipat dari dalam kantong roknya.

"Balas dendam kok pake pisau lipat. Cari yang lebih pintar dikit napa," celetuk Rakken.

Michel yang mendengarkan kata itu pun makin tersulut emosi. Pisau yang dipegangnya pun diarahkan menuju dada Rakken.

Cesss

"Lo meleset, bung. Mainin pisaunya yang bener dong. Oo pasti Lo belum pernah masak ya??" Ujar Rakken terkekeh melihat wajah Michel memerah.

"Lo makin berani ya sama gue?! Mati aja Lo!!" Teriak Michel seraya mencabut pisaunya dari matras dibelakang Rakken dan kembali mencoba menusuk Rakken. Bukan Rakken namanya kalo ga bisa bela diri. Dia udah sabuk hitam bos. Michel pun tercengang melihat Rakken yang dulu hanya terdiam ketika ditindas, namun sekarang...

"Gue ingetin sama Lo, jangan pernah ganggu gue lagi. Kecuali kalo Lo mau dapat Bogeman dari gue lagi. Dan gue pastiin Lo bakal mati hari itu juga." Rakken pun meninggalkan Michel di dalam gudang dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan.

Tbc*

Mau liat babang Lian gak?:D
Aku kasi pict. nya ya. Tapi boleh juga pake imajinasi kalian🌝

Taraaaaa👀

Killian Daleon Abraham
Ketos CHS

30 Januari 2021

🔺 Chaazeel 2021

Time Travel of a Brave GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang