Igenius ch 26 : don't have a real house

298 21 0
                                    

Kelas kimia hari ini adalah melanjutkan presentasi Minggu lalu. Setelah kemarin kelompok Selena membawakan presentasi dengan tema 'Cold blue efesiensi ramah lingkungan', kemudian kelompok Aldeo yang membawakan presentasi dengan tema 'Analisis pengaruh jenis pelarut dan ekstraksi kulit manggis'. Dan sekarang, giliran Krystal dan tiga orang anggota kelompoknya untuk presentasi hasil penelitian beberapa minggu yang lalu.

Krystal maju ke depan bersama tiga orang di belakangnya yang memakai jas putih selayaknya murid sekolahan yang sedang melakukan praktikum di laboratorium kimia.

"Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada Profesor Jordan, pembimbing sekaligus arahan presentasi kimia pada kali ini. Saya Krystalline Vanderbilt, sebagai moderator presentasi pada kali ini dengan judul ..."

Krystal menekan remote kecil di tangannya. Setelah itu, bagian layar monitor di belakangnya menyala, dan menampilkan tulisan bold.

PEMBUATAN INDIKATOR BAHAN ALAMI DARI EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI INDIKATOR ALTERNATIF ASAM BASA BERDASARKAN VARIASI WAKTU PERENDAMAN

Karena Krystal merupakan moderator, maka anggota kelompoknya lah yang akan menerangkan materi ini sesuai hasil penelitian yang ada di makalah mereka. Sesekali mereka mengganti slide, menunjukkan gambar sebagai pendukung bahan presentasi kali ini.

"Pembuatan indikator bahan alami dari ekstrak kulit buah naga berdasarkan variasi waktu perendaman. Seperti yang sudah kalian ketahui sebelumnya, kulit buah naga merupakan limbah yang jarang dimanfaatkan, selain itu kulit buah naga memiliki pigmen warna merah yang berasal dari antosianin. Pigmen tersebut mengalami perubahan warna pada perubahan keasamannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ekstrak kulit buah naga dapat digunakan sebagai indikator asam basa berdasarkan pigmen warna yang dimiliki kulit buah naga dan untuk mengetahui lama waktu optimum perendaman kulit buah naga sebagai bahan indikator asam-basa."

"Metode yang digunakan pada penelitian ini bersifat eksperimen untuk menentukan waktu optimum yang digunakan untuk ekstrak kulit buah naga. Ekstraksi yang dilakukan menggunakan variasi waktu perendaman, yaitu 16 jam, 18 jam, 20 jam, 22 jam, 24 jam dan 26 jam. Dengan pelarut yang digunakan yaitu etanol 96%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah naga dapat dijadikan sebagai indikator asam basa, waktu optimum yang digunakan untuk ekstrak kulit buah naga pada waktu 24 jam dan perubahan warna dari trayek pH 12,5-13 pada suasana basa kuat."

Sebagian dari mereka ada yang mencatat pokok dari penjelasan dari kelompok Krystal. Sebagian lagi mendengarkan dengan cermat.

Satu anggota kelompok Krystal menjelaskan mengenai peralatan dan cara kerja untuk studi ini, "Peralatan yang digunakan antara lain batang pengaduk, blender, buret corong, erlenmeyer, gelas kimia, kaca arloji ..."

Ada begitu banyak peralatan yang dibutuhkan dalam praktikum kali ini. Anggota Krystal menjelaskan semua alat dan bahannya satu persatu kemudian dilanjutkan dengan langkah kerja mulai dari menimbang kulit buah naga segar sebanyak 100 gram dengan menggunakan neraca analitik, kemudian menambahkan pelarut etanol 96% dengan perbandingan 1 : 2. Setelah itu, mencampurkan sampel dan pelarut, dan beragam langkah selanjutnya hingga hasil ekstrak di saring di kertas saring dan menyimpan ekstrak kulit buah naga ke dalam botol coklat.

"Tidak ada pembuktian Antosianinnya?" tanya Profesor Jordan.

"Ada, Prof," jawab anggota kelompok Krystal.

IGENIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang