Igenius ch 7 : school application

495 31 2
                                    

Setelah otaknya panas di hari pertamanya sekolah, Emma memutuskan untuk makan di kantin bersama Rhea yang berada di depannya. Sekarang mereka sudah mengantri di kantin untuk mendapatkan lauk, kini bagian Rhea yang diberi lauk oleh Ibu kantin. Kemudian giliran Emma dan beberapa orang yang mengantri dibelakangnya. Saat ke kasir paling ujung, Rhea berkata, "Mas, bayar pakai koin aplikasi sekolah ya."

Setelah laki-laki itu mengangguk, Rhea meletakkan nampannya sebentar, lalu membuka aplikasi sekolah, mengklik garis tiga di sebelah kiri atas dan memilih opsi pay, dan menscan ponselnya pada alat yang sudah disediakan, lalu koin yang ada di ponselnya berkurang. Emma memandanginya dan mengangguk berulang kali setelah tahu caranya, ia pun melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Rhea.

Saat ia ingin berbalik ke belakang, ia terkejut melihat kehadiran Krystal hingga nampannya beradu dengan nampan Krystal, dan kuah yang ada di nampan Krystal mengotori seragamnya. Melihat akan hal itu, Emma langsung menutup mulutnya dan meletakkan nampannya di tempat pembayaran. Emma langsung membersihkan seragam Krystal dengan hati-hati, sedangkan Krystal hanya memandanginya sambil memutar bola mata jengah.

"Aduh, Krystal. Aku minta maaf ya, aku gak sengaja, beneran."

"Aku minta maaf ya? Gimana kalau kamu pakai jas aku aja? Biar aku yang pakai jas kamu, nanti pulang sekolah kalau udah sampai hostel, aku bakalan cuci kok. Lagian, kamar kita bersebelahan 'kan?"

Karena hari ini Emma akan tidur di hostel dekat Mayora walaupun barang nya belum lengkap, namun nanti Ibunya berjanji akan mampir dan membawakan barangnya yang tersisa. Hostel Igenius dipisah dan per-peringkat bersebelahan dengan yang sejenis, khusus laki-laki dibedakan gedungnya.

"Lo bisa gak gausah minta maaf terus?"

Emma mendongak, "Hah?"

"Get out of my way, I don't need your apologies, fuck."

Krystal membayar uang makannya, lalu pergi ke mejanya, meninggalkan Rhea dan Emma yang masih dihantui rasa bersalah.

"Yah, Rhe ... Gimana dong? Krystal pasti marah besar samaku."

"Udah, biarin aja. Dia emang gak suka dibaikin, mau lo berlutut di kaki dia juga lo pasti gak akan di maafin sama dia jadi gausah minta maaf terus, setahu gue dia benci orang lemah. So you have to look firm in front of her if you don't want to be bullied later. Okey?"

Emma mengangguk, lalu mereka menuju tempat makan yang luas dan dingin, bernuansa seperti cafe dengan interior dan pernak pernik yang mewah, namun di tempat ini berbeda dengan kantin di ujung. Setelah mengambil tempat duduk, Emma yang masih penasaran dengan segala keanehan yang dimiliki Mayora pun bertanya.

"Rhea, kenapa tempat makannya harus di pisah? Kenapa lebih rame yang diujung dari pada yang disini? Padahal tempatnya bagus dan mewahan yang ini perasaan."

"Nanti, habis makan gue jelasin semuanya biar lo gak bingung ya. Sekarang kita makan dulu, gue udah laper." Emma tertawa, mereka segera menyantap makannya. Seusai menyudahi sesi makan, Rhea mengajak Emma ke batas kantin perkelas setelah sebelumnya mereka membalikkan nampan ke kantin.

"Lo liat kantin yang diujung?"

Emma mengangguk, Rhea berkata, "Itu kantin untuk anak non unggulan. Dari 10-1 sampai 10-6, dari 11-1 sampai 11-6, dan dari 12-1 sampai 12-6. Makannya rame. Kalau yang itu," ucap Rhea menunjuk kantin yang lebih sedikit muridnya dan lebih bersih.

"Itu kantin atau bisa dibilang cafe sih karena bentuknya yang gede, dan itu khusus untuk kelas unggulan, atau yang dinamakan Igenius oleh Mayora. Igenius itu isinya murid-murid yang berprestasi. Ada 10 Igenius, 11 Igenius, dan 12 Igenius kaya kita ini. Semuanya didapat dari tes penempatan yang kita jalani setelah kita lolos seleksi masuk Mayora. Nah, ini diadakan tiap tahun. Jadi, lo hoki bisa jadi anak baru sekaligus geser posisi Krystal yang udah menjabat 2 tahun berturut-turut sebagai peringkat satu paralel. Gak cuma itu aja, waktu SMP dia juga sering ikut olimpiade dan selalu dapat nomor satu, Mayora juga ada cabang SMP, tapi gak di daerah ini."

IGENIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang