Sejumlah selebaran tersebar di berbagai penjuru kota Icetown. Selebaran itu berisikan sayembara untuk siapa pun yang dapat memasak makanan-makanan legendaris dari kota ini.
Aku jadi teringat dengan sebuah makanan paling legendaris yang sering diceritakan oleh kedua orangtuaku, Darky Patties. Darky Patties adalah sebuah burger yang sangat unik dibandingkan burger lainnya. Rotinya berwarna hitam, tapi sangat lembut. Dagingnya pun sangat empuk dan lezat terasa di lidah, bersatu harmonis dengan bumbu rahasianya.
Aku bergegas pulang dan berniat mempersiapkan diri untuk mengikuti sayembara ini. Hadiahnya sangat menggiurkan dan terlalu sayang untuk dilewatkan.
"Dari mana aja lu?"
Ray langsung menyambutku dengan pertanyaan tegas sambil berkacak pinggang. Aku dan ketujuh teman-temanku yang tinggal di rumah ini sudah menganggapnya seperti kakak tertua kami, tak heran jika ia menginterogasiku sekarang.
"A-abis main ..."
"Sama siapa?!""Yo-yoga," aku sedikit terbata-bata menjawabnya. Kedelapan temanku tahu bahwa aku memiliki suatu hubungan dengan Yoga.
"Oohhh, si Yoga tetangga sebelah yang kalo pake pomade sampe ke muka-muka itu? Gila ya, kok selera lu gitu amat sih, Mitsa? Lagian, bukannya dia dah punya pacar? Si Rohimah anak kampung sebelah noh,"
"Ih apa sih. Lagian mereka baru pacaran kan? Belum nikah kan? Ya minimal tunangan lah. Kalau tunangan, aku juga bisa jaga perasaan ceweknya,"
"Dasar perempuan jahanam,"
Ray sedikit mendengus sebelum akhirnya pergi dari hadapanku. Aku pun langsung bergegas menuju ke arah dapur, berlatih memasak Darky Patties untuk memenangkan hadiahnya.
Aku mempersiapkan segala bahan yang ada. Aku membutuhkan sesuatu berwarna hitam yang lezat untuk membuat rotinya. Jadi aku mengumpulkan beberapa bahan makanan berwarna hitam seperti kecap, kopi, cokelat bubuk, sampai batu bara. Aku akan melakukan sebuah percobaan. Namun tiba-tiba ...
PRANG!
Aku tak sengaja memecahkan sebuah piring. Adit pun langsung datang tak lama setelah itu.
"Ah gakpapa, pecahin aja," ucapnya sambil tersenyum. Tapi senyumannya sangat berbeda dari biasanya. Aku hanya terdiam kikuk tak bergerak sambil menggigit bibir bawahku gugup.
"Seriusan, gakpapa kok ... pecahin aja, pecahin aja semua! Hancurin sama raknya sekalian. Tinggal makan deh lo pake daun pisang,"
Sudah ku duga, dia akan marah.
"Lagi ngapain sih lu? Tumben banget megang mixer, biasanya juga megang vibrator,"
"Ih apa sih, Dit. Gua lagi belajar masak burger. Ini lagi mau bikin roti," jawabku sedikit merengut.
Adit tampak mengernyitkan dahinya dan memicingkan mata untuk melihat bahan-bahan makanan yang ada di atas meja makan. Ia lalu memandangiku dengan ekspresi aneh.
"Bikin roti pake kecap? Lu mau bikin semur?! Ada-ada aja kelakuan lu, Mit-mit," ocehnya mencibir.
"Ah, ya ampun ... pemandangan ini sangat menghina kecerdasan memasak gue," lanjutnya lagi.
Aku lalu menjelaskan padanya bahwa aku berniat untuk membuat Darky Patties. Ia tampak terkejut saat mendengarnya.
"Mit, lu tahu legenda Darky Patties kan? Gak ada orang yang tahu resep rahasia Darky Patties,"
Ya, aku tahu legenda tentang roti isi ini. Konon dahulu kala sebelum aku lahir, ada seorang koki hebat bernama Jim di kota ini. Ia menciptakan Darky Patties yang langsung disukai oleh masyarakat.
KAMU SEDANG MEMBACA
UwU Family | DARK ICE
Mystery / ThrillerBerbagai misteri akan terpecahkan dengan cara yang sangat 'uwu' oleh kesepuluh remaja luar biasa dengan warna yang berbeda.